part 9

1K 118 3
                                    

Hari-hari berjalan seperti biasanya, saat ini krist tengah sibuk berkerja hingga ia tak ada waktu untuk bertemu singto lagi. Tapi singto selalu menyempatkan diri untuk sekedar menjemput fiat ke sekolah, bertemu dengan fiat.

"Bagaimana hubunganmu dengan krist?" Tanya namtarn.

"Masih baik seperti biasa, tapi phi krist akhir-akhir ini sedang sibuk, kami jarang bertemu" jawab singto.

Saat ini singto memang tengah bertemu dengan namtarn di sebuah kafe.

"Oh..." Gumam namtarn.

Tanpa sengaja namtarn melihat krist dari kejauhan. Sepertinya krist sedang bertemu kliennya. Namtarn memang belum pernah bertemu langsung dengan krist, tapi singto pernah memperlihatkan foto krist padanya.

Namtarn memperhatikan gerak-gerik krist hingga membuat krist merasa tengah diperhatikan, krist mengedarkan pandangannya mencari siapa yang menatapnya.

Disaat krist melihat ke arah namtarn dan singto. Namtarn langsung mencium bibir singto dan mengalungkan tangannya di leher singto sehingga membuat singto terkejut.

Krist beranjak dari duduknya saat melihat singto berciuman dengan seorang wanita, dia berjalan mendekat ke arah meja singto dan namtan.

"Apa dia pacar barumu, sing?" Tanya krist, sehingga membuat singto menatap ke arah krist.

"Phi, dia hanya teman ku" ucap singto terkejut saat melihat keberadaan krist.

Krist hanya tersenyum dan beranjak pergi meninggalkan singto dan namtarn.

"Apa kamu sengaja mencium ku di depan phi krist!!?" Ucap singto pada namtan.

"Bukankah itu memang rencana kita dulu? Disaat krist mulai menyukaimu, kamu ingin membuat krist melihat kamu dengan aku, sama seperti yang dilakukannya padamu dulu! bukankah ini yang kamu inginkan dulu, sing!! Kenapa kamu malah marah padaku!!?" Ucap namtarn.

"Itu dulu namtarn, sekarang aku tak ingin membuat kesalahpahaman antara aku dan phi krist! Aku masih mencintai phi krist, aku tak ingin phi krist menjauhi ku karna kesalahpahaman tadi" ucap singto.

Singto berlari keluar kafe mencari keberadaan krist, itu memang niatnya dulu saat diluar negri, tapi sekarang ia sudah tak mempermasalahkan itu lagi. Ia masih sangat mencintai krist dan tidak ingin membuat krist marah padanya.

Singto mengejar krist sampai keparkiran, dia melihat krist yang hendak masuk ke mobilnya.

"Phi krist, tunggu" ucap singto sehingga membuat krist menatap ke arah singto.

"Ada apa, sing?" Ucap krist.

"Tadi hanya salah paham phi, aku dan namtarn tak ada hubungan apapun" ucap singto.

"Bukankah kita juga tak mempunyai hubungan apapun? Kamu bebas bersama siapa saja" ucap krist.

Krist membuka pintu mobilnya dan masuk ke dalam, krist melajukan mobilnya membelah jalanan, apa ini yang dirasakan singto dulu atau bahkan lebih sakit dari ini.

Apa krist mendapatkan karma sekarang? Bukankah ini sama persis dengan apa yang ia lakukan dengan singto dulu? Krist tak membenci singto, ia hanya cukup tahu diri, dulu dia juga membuat singto berada di posisi ini.

Krist melepas singto, bukankah semua memang sudah seperti ini, sejak awal memang krist yang memulai.

Sedangkan ditempat lain, singto benar-benar khawatir dengan krist, dia ingin menyusul krist kerumahnya namun singto masih belum siap untuk melihat rumah itu kembali.

Terlalu banyak kenangan mereka disana, kenangan manis maupun pahit, singto tak mau mengingat krist menceraikannya dulu.

Singto mencoba menghubungi krist tapi tak diangkat oleh krist, apa memang ia dan krist tak di takdirkan bersama kenapa ada saja masalah yang membuat mereka terpisah.

.
.
.
.
.
.

Sudah dua minggu sejak pertemuan terakhir krist dan singto. Krist sangat merindukan singto saat ini tapi ia cukup tahu diri, dia tak ingin merusak hubungan singto dan pacarnya.

Krist berniat menjemput fiat ke sekolahnya hari ini, karna memang ia sedang ada waktu luang.

Tapi saat tiba disekolah fiat, krist malah melihat singto yang tengah menemui fiat.

Tapi saat tiba disekolah fiat, krist malah melihat singto yang tengah menemui fiat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Krist mendekati mereka, mencoba bersikap biasa saja.

"Tak biasanya daddy menjemput ku, dimana nanny?" Tanya fiat.

"Daddy sedang tidak sibuk sayang, apa daddy tak boleh menjemput mu? nanny ada dirumah" ucap krist.

"Phi krist apa kabar?" Tanya singto.

"Seperti yang kamu lihat, aku baik-baik saja" jawab krist sambil tersenyum.

"Bagaimana jika kita makan siang bersama" ucap fiat.

"Ya, ayo kita pergi" itu singto yang menjawab.

Sebenarnya krist enggan untuk berdekatan bersama singto lagi tapi demi fiat ia akan bersikap biasa saja.
Mereka masuk kedalam mobil krist, dan krist melajukan mobilnya mencari restoran terdekat.

"Phi masih marah padaku?" Tanya singto.

"Aku tak pernah marah pada mu, sing" ucap krist

"Tapi phi tak pernah menemuiku lagi"

"Aku memang sedang sibuk akhir-akhir ini dan aku benar-benar tidak marah padamu, itu hak kamu untuk menjalin hubungan dengan orang lain 'kan?" Ucap krist.

"Tapi dia bukan kekasih ku, phi. Dia hanya teman ku." Ucap singto.

"Ya, terserah apapun itu. Tak perlu bersusah payah menjelaskannya pada ku" ucap krist.

"A-aku tak mau phi salah paham, jangan menghindari ku lagi, phi. Aku merindukan phi krist" lirih singto sedih.

Krist menatap singto disampingnya dan tersenyum manis menanggapinya.

"Aku tidak menghindarimu" ucap krist.

"Tapi phi sudah tak pernah menemui ku lagi, apa phi tidak merindukan ku?" Lirih singto.

"Jangan di bahas lagi, ada fiat disini. Aku tak ingin dia mendengar apa yang kita bicarakan" ucap krist.

"Jangan menghindari ku lagi" lirih singto.

"Ya" jawab krist singkat.

beberapa menit kemudian mobil krist tiba di sebuah restoran, krist, fiat dan singto keluar dari mobil dan sama-sama berjalan masuk ke dalam restoran.

"Apa boleh setelah ini kita pulang ke rumah papa" ucap fiat.

"Daddy masih mempunyai banyak pekerjaan, jika kamu mau, kamu bisa pulang dengan papa" ucap krist.

"Apa kamu sibuk sing?" Tanya krist pada singto.

"Tidak phi, aku bisa menemani fiat hari ini" ucap singto.

"Baiklah, nanti jika fiat ingin pulang daddy akan menyuruh nanny untuk menjemput mu" ucap krist pada fiat.

"Ya, dad" ucap fiat.

Singto hanya diam mendengarnya, sepertinya krist masih ingin menghindarinya.















Tbc.

Maaf Untuk Itu✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang