part 10

1.3K 119 5
                                    

Sudah hampir satu bulan singto tak pernah lagi bertemu dengan krist, sepertinya krist benar-benar menghindar darinya. Apa krist memang tak pernah mencintainya? Hanya karna melihat singto dan namtarn berciuman, krist menjauhinya.

Lamunan singto terbuyar saat atasannya memanggilnya.

"Sing, kita ada meeting diluar, persiapkan semuanya" ucap godt.

"Apa aku boleh tahu, kita bertemu siapa?" Tanya singto.

"Tak biasanya kamu bertanya, kita bertemu teman ku yang dari jepang" ucap godt.

Singto hanya mengangguk, sejujurnya ia berharap kali ini mereka akan meeting dengan krist, tapi ternyata bukan.










*****
Mereka meeting disebuah restoran, sekalian makan siang bersama.

"Sing, apa kamu punya masalah?" Tanya godt, saat melihat singto sedari tadi hanya diam bahkan tak menghiraukan makanannya.

Memang saat ini meeting telah usai, disaat meeting tadi singto fokus, karna ia harus bersikap profesional tapi sekarang meeting telah selesai, saat ini mereka hanya makan siang bersama. Singto sedari tadi merenung memikirkan krist.

"Maaf tuan" ucap singto tanpa berniat untuk menjawab pertanyaan godt.

"Sebaiknya kamu ke toilet, cuci wajahmu agar tak kusut seperti itu" ucap godt.

"Baik, aku permisi ke toilet sebentar" ucap singto sembari beranjak dari duduknya.

Saat singto memasuki toilet, dia melihat krist yang juga berada di sana, krist terlihat sedang mencuci wajahnya.

"Phi krist" ucap singto.

Krist yang merasa terpanggil langsung melihat ke arah singto.

"Sing, apa yang kamu lakukan disini" ucap krist.

"Aku ada meeting tadi phi, bagaimana dengan phi?" Ucap singto.

"Aku juga ada meeting, tapi sudah selesai. Aku pulang dulu sing, pekerjaan ku masih sangat banyak di kantor" ucap krist.

"Tunggu, phi. Apa phi sengaja menghindari ku?" Ucap singto.

"Tidak, aku tak pernah menghindari mu" ucap krist.

Singto mendekat kearah krist dan memeluk erat tubuh krist.

"Jangan hindari aku, phi" ucap singto.

"Bukankah sudah ku katakan, aku tidak menghindarimu" ucap krist sembari melepas pelukan singto.

"Bohong! Phi bahkan tak pernah menemui ku lagi" ucap singto.

"Aku memang sedang sibuk akhir-akhir ini" ucap krist.

"Tapi aku benar-benar merasa phi menghindari ku" ucap singto.

"Harus berapa kali ku katakan, aku sibuk dan tak pernah menghindarimu" ucap krist.

Singto mendekatkan wajahnya ke wajah krist dan mencium bibir krist, ia melumat bibir krist namun tak ada balasan dari krist meskipun krist seperti tak menolak, beberapa menit kemudian singto melepas ciumannya.

"Kenapa tak membalas ciuman ku?" Ucap singto, biasanya jika singto mencium krist, krist akan dengan senang hati membalas lumatan singto.

"Jangan seperti ini, aku sedang sibuk dan ingin kembali ke kantor" ucap krist.

Singto melumat bibir krist lagi, biasanya jika mereka sedang ada masalah, satu-satunya yang bisa menyelesaikan masalah mereka memang hanya seks. Singto menyesap bibir krist dan tangannya mengerayangi tubuh krist sedangkan krist berusaha untuk melepas ciuman singto.

Maaf Untuk Itu✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang