PROLOG [REVISI]

5.8K 445 233
                                    

~Happy Reading~




"Tapi Lo harus inget beberapa hal selama sekolah disini." Ujar seorang gadis berkacamata sambil berbisik pelan.

"Apa?" Tanya gadis lainnya penasaran.

"Pertama, usahain jangan pernah Lo menginjakkan kaki di koridor selatan, sekalipun itu dalam urusan mendesak. karena itu tandanya Lo udah melanggar peraturan mereka"

Mereka? Siapa yang dimaksud mereka. Apa mungkin hantu penunggu sekolah ini?

"Kedua .." gadis itu kembali melanjutkan ucapannya, mengabaikan raut bingung dari si lawan bicaranya. "Jangan pernah berani natap mata mereka. Mekipun secara nggak sengaja Lo papasan sama mereka "

"Iyuh .. Lo Telen dulu itu makannya. Jijik gue, mana pake muncrat kemana-mana." Ujar gadis dihadapannya dengan raut jijik sambil melemparkan tissue yang dia gunakan untuk mengelap cipratan kuah bakso milik temannya.

Dia hanya menyengir kuda sembari menelan bakso yang masih ada di mulutnya. Mengambil minum dan menegaknya hingga tandas.

"Ya sorry .. habisnya laper banget gue. Mana tadi abis ngerjain soal MTK yang udah nguras otak gue." Setelah dirasa makanan miliknya habis tak bersisa dia kembali mendekatkan wajahnya. Tak lupa sembari celingak-celinguk memastikan sesuatu. Dirasa aman dia kembali membuka suara.

"Ketiga, jangan pernah ngusik 'mereka' kalau hidup Lo mau aman sentosa selama sekolah disini."

"Tunggu deh. Dari tadi Lo bilang 'mereka' tapi Lo nggak jelasin siapa mereka. Maksud Lo mereka itu dedemit sini?."

Melihat ucapan polos teman baru rasa lama-nya itu, gadis itu menggelengkan kepalanya tak percaya. "Wah! Parah Lo! Kalau sampai mereka tau, kelar hidup Lo!."ucapnya tak habis pikir.

Mungkin ini salahnya juga karena tidak menjelaskan secara gamblang siapa 'mereka' yang dia maksud pada temannya itu. Jadi wajar saja jika dia bisa berpikiran seperti itu.

"Alcandor" kata gadis itu pelan. Bahkan sangat pelan.

"Alcandor?" Merasa familiar dengan nama itu. Tapi entah dimana dia mendengarnya.

Gadis itu mengangguk antusias. "Lo tau siapa alcandor?" Melihat gelengan kepala sebagai jawaban gadis itu hanya menghela nafas, mencoba memaklumi ketidaktahuan teman barunya itu. Sambil berbisik gadis itu berucap "mereka itu rajanya jalanan. Penguasa sekolah kita ini. Jadi gue harap Lo jangan macem-macem sama mereka, kalau hidup Lo mau aman."

* * * *

Menjadi murid baru ternyata tidak seburuk apa yang ada dalam benaknya. Tidak seperti cerita-cerita yang sering dirinya dengar ataupun baca dari beberapa novel yang sering dia baca. Dimana menurut cerita orang-orang, kesan pertama menjadi murid itu menakutkan. Apalagi jika dimasukkan kedalam kelas yang hanya memandang kasta seseorang.

Menjadi murid baru memang butuh penyesuaian diri. Apalagi dirinya yang memang sulit untuk bersosialisasi dengan orang baru. Maka dari itu dirinya sangat bersyukur karena bisa bertemu dengan teman lama disekolah barunya ini. Bahkan ditempatkan dikelas yang sama pula. Sungguh, itu merupakan suatu anugerah untuk dirinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARION [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang