5: Reality

182 19 0
                                    

Jangan lupa vote ya
Kalau suka!!<3

Love: Author

(- - - - - - - - -)

A/N

Maaf kalau misalnya ceritanya berantakan dan gak nyambung.
Saya memang agak random kalau nulis cerita, hahaha.

-

"Ren, lo kemaren kenapa ga masuk sekolah?"

Ih, apa ga kaget gue digituin sama sahabat gue sendiri, Olivia, dia tiba-tiba nyamperin gue sambil ngomong gitu. Apa ga kaget gue?

"H- hah? Maksud lo apa Lip? Ini kan masih hari selasa!" Kata gue membela diri. Gue ga terima!

"Hari selasa? maksud lo? Ini udah hari rabu!" Si Olivia malah jawab ngegas banget. Gatau apa penyebabnya sih, tapi kayak tiba-tiba aja.

Gue yang bingung dengan keadaan sekolah pun ngecek hp gue buat mastiin hari apa ini. Jujur gue kaget, ternyata bener ini hari rabu. Perasaan gue kemaren masih hari senin deh, gue yang dibawa ke ruang kepsek perkara berantem sama Stella, kok sekarang udah hari rabu aja. Dan ternyata baju gue beda sendiri! Masa iya gue masih make baju putih dan yang lain baju batik?! Kalo ngeprank kan ga mungkin satu sekolah ikut berpartisipasi. secara hari ulang tahun gue udah lewat!

"Ini ga lucu ngepranknya Olivia." Kata gue dengan nada dingin.

"Serena, kamu kemaren kenapa cuman lewat di depan sekolah? Kita manggil kamu loh, kamunya diem aja"

"Iya, Serena kamu kenapa sih?"

Deg.

Gue kaget dong. Kemaren gue kan tidur dikamar sepulang sekolah. Ga-ga! Ga mungkin mimpi gue kemaren nyata!

"Lo malah bawa kabur kucing orang Ren-Ren. Ga modal banget sih." Sejak kapan Joshua di kelas?! Joshua, dia cowo kelas sebelah yang dulu sempet dikabarkan suka sama gue. Kenapa dia tahu gue bawa kucing?!

"Maksud lo apa ya Josh, gue ga nyuri kucing orang! Kalian tau sendiri kan mama gue alergi bulu kucing." Gue membela diri gue lagi. Kenapa temen gue pada aneh sih hari ini?

"Ren, sini lo ikut gue" Olivia ngajak gue pergi dari kerumunan temen gue.

Pertanyaan gue sama keadaan sekarang, kenapa kejadian tadi sama kayak di mimpi gue? Hanya saja dari sudut pandang temen gue.

"Ren, lo sadar ga sih kalo lo itu aneh akhir-akhir ini?" Olivia memulai percakapan.

"Maksud lo? Gue biasa aja kok."

"Enggak, maksud gue, lo kayak tambah kuat deh sejak mama lo datang."

"Hah apa sih badan gue normal aja kok."

"Enggak. Lo inget kan dulu pas lo di tonjok preman gang?" Jujur, gue inget banget, itu sebulan yang lalu. Gue ga bisa ngelawan karena gue lemah banget orangnya, meskipun premannya cungkring.

"I- iya sih." Gue rada malu ngingat kejadian itu.

-

"Eh tau ga kemaren gue mimpiin Chanyeol!"

"Gue mimpiin Sehun. Mau apa lo?"

"Heh lo! Sini!"

"I- iya?"

"Sini barang-barang lo berdua gue cek! Lo pasti punya barang berharga kan?!"

"E- enggak kok, ga ada!"

"Ini apa? Coba sini hp lo! Gue tahan hp lo sampe lo ngasi gue uang!"

"Ga ga! Ini bukan barang lo ya!"

"Sini cepetan bego!"

Bughh

"Akhhh!!"

"Eh eh apa ini? Nak ada apa?"

"I- ini kak dia mau minjem hp aku aja kok."

"Duh kakak nyariin kamu dari tadi! Sini naik, temen kamu juga! Kakak anterin."

"I- iya kak."

-

"Nak, kamu lain kali hati-hati ya kalau lewat gang itu, memang rawan pemalakan di situ."

"I- iya kak makasih banget ya kak."
"Iya kak makasih!"

Flash back end

"Lo sekarang jago bela diri, kelihatan dari lo yang dengan gampangnya ngelawan kak Stella yang badannya besar dan dicap sebagai pembully."

"Iya sih, gue reflek aja gitu, kayam gue udah belajar bela diri sejak lama"

"Nah itu! Yaudah sekarang ke kelas yok"

"Ayo"

*********

Di kelas:

Gue sama Olivia masuk ke kelas dengan santai seolah gak terjadi apa-apa beberapa saat yang lalu. Dan tanpa beban gue sama Olivia duduk di tempat kita masing-masing dan menyiapkan buku tulis dan buku paket yang ada di laci kelas.

Jadi di sekolah gue, selain saat masa ujian dan saat gak ada pekerjaan rumah(PR) buku paket ini selalu ditinggal di sekolah, dan digantikan materi yang dibawakan secara online via grup chat kelas masing-masing.

"Adakah Serena Margaretha di sini? Kalau ada tolong segera ke ruang guru!" Ucap seseorang yang gue gatau siapa, karena gue lagi sibuk balesin pesan masuk di hp gue.

Setelah gue sadar nama gue dipanggil, gue dengan sigap langsung angkat tangan buat nunjukin kalo gue ada di sini. Duh. Apa ini masalah tentang 'kemaren' gue ga masuk sekolah ya?

"Saya Serena!"

"Baik, ikut saya ke ruang guru sekarang. Kepala sekolah sudah menunggu."
"Dan hanya Serena seorang diri!"

(- - - - - - - - -)

Where Am I? [ The Beginning ] LENGKAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang