7: 1st Day

156 19 3
                                    

Jangan lupa vote ya
Kalau suka!!<3

Love: Author

(- - - - - - - - -)

A/N

Semoga suka!

-

[Author pov]

Pagi itu Serena dan Peter berangkat bersama menaiki bus sekolah. Sepanjang perjalanan menuju sekolah, beberapa kali bus berhenti untuk menjemput murid lain di rumah mereka masing-masing.

Setibanya di sekolah mereka bergegas turun dari bus dan menuju ke pintu gerbang sekolah.

[Serena pov]

Gue banyak berbincang sama Peter di bus tadi, dan bus nya berhenti beberapa kali buat menjemput murid yang lainnya. Sangat berbeda dengan Indonesia, di sini jarang yang di antar dan dijemput orang tua, sedangkan di Indonesia bebas ngapain aja, ada murid yang berjalan kaki, diantar orang tuanya, dan bahkan mengendarai kendaraan sendiri.

"Serena, kamu berada di kelas berapa?" Tanya Peter memulai percakapan. Kami sedang berjalan menuju lift untuk naik ke lantai berikutnya.

"Aku? Aku ada di kelas 10. Kurasa kita sekelas!" Gue pun menjawab.

"Wah, hebat! Kalau begini kita bisa nugas bareng, haha." Lanjut Peter, seperti biasa, sangat antusias.

"Iya, hahaha. Yasudah mari ke kelas!" Lanjut gue lagi sambil nuntun Peter ke kelas. Peter ngikut aja. Gatau kenapa gue jadi yang lebih ngenal sekolah ini, haha.

Di kelas, gue memperkenalkan diri gue dan mendapat respon baik dari temen sekelas gue yang lainnya. Ternyata sekolah di Amerika tidak semenakutkan yang gue pikirkan. Mereka ramah.

Jam istirahat tiba, gue sama Peter memutuskan ke kantin untuk makan siang. Peter rupanya mengajak dua teman lainnya, yaitu Ned dan Michelle atau biasanya diapnggil MJ.

"Hey kau anak baru ya?"  Nah ini MJ yang ngomong, rada jutek tapi humble orangnya.

"Eh? Iya aku baru. Namaku Serena." Jawab gue.

"Aku MJ, senang bertemu denganmu!" Lanjut MJ.

"Aku Ned, sahabat Peter, kau sangat keren dengan style baju mu." Kata temannya yang lain sambil mengulurkan tangannya.

"Serena, terima kasih! Saya senang dengan itu. Senang bertemu kalian!" Gue pun balas ukuran tangannya, dan kita berjabat tangan.

Beberapa menit berlalu dan kita hanya menghabiskan waktu di kantin sambil bercakap ria dan memikirkan tentang tugas kelompok yang diberikan guru kita saat pembelajaran.

Semuanya berjalan lancar hari ini. Gue dan Peter di hari pertana kita ketemu ternyata punya banyak kejutan, mulai dari tetanggaan, satu sekolah, dan sekelas pula! Duh, seneng banget hari ini!

Tapi pas gue sama Peter dan temen-temen mau ke kelas, gue dihadang sama cowo tinggi berambut pirang. Di nametag nya tertulis 'Flash' mungkin itu namanya.

"Hey kau anak baru, langsung deket ya sama bocah ingusan ini" kata cowo itu sambil nunjuk Peter menggunakan dagunya, dan dengan angkuh bersidekap dada.

"Maaf apa saya punya salah?" Kata gue, gue gatau gue salah apa sampe dihadang gini.

"Tentu saja punya!" Jawab dia sambil dorong badan gue yang langsung ditangkap Peter. MJ dan Ned hanya diam melihat, Tubuh cowo itu besar, jadi wajar saja kalau orang lain yang melihatnya menjadi ciut.

"Halah, sok romantis- ehh- ARGHH?" Kata cowo itu sambil melayangkan pukulan ke Peter, tapi dengan mudahnya gue nangkis pukulan itu, dan langsung meratakannya di lantai.

"Tolong jangan ganggu kami." Kata gue memohon sama dia yang udah terkapar di lantai.

"ARGHH! Kau anak baru sudah membuat masalah- huh!" Dia bangun dari lantai dan ingin melayangkan satu pukulan di wajah gue, tapi gue menghindar takut kena pukulan, kan ntar berabe.

"Tolong berhenti, saya ingin ke kelas dulu. Ayo Peter, MJ, Ned." Kata gue lagi sambil beranjak dari tempat itu dan menuju ke kelas.

Gue masih kepikiran sama cowo tadi, ngapain coba gangguin orang begini. Setelahnya gue gamau ambil pusing, dan melanjutkan mencatat di buku apa yang dijelaskan guru di depan kelas.


Hingga bel pulang tiba, gue sama Peter memutuskan pulang bareng lagi karena kita kan satu apartement dan tetanggaan. Kita menunggu di halte bus dekat sekolah. Dan kita pun pulang bersama.

*********

"Hey Serena, aku baru ingat, tadi guru kita memberikan tugas kelompok bukan?" Peter memulai percakapan. Gue sama Peter lagi di jalan menuju rumah.

"Eh iya, bagaimana kalau kita langsung mengerjakannya saja? Kebetulan sekali kita sekelompok!" Gue menjawab.

"Ide bagus, Jadi kita bisa bersantai setelahnya- Haha iya, kebetulan sekali" lanjut Peter diiringi tawa kita bersama.

Sesampainya di rumah gue langsung memberesakan peralatan sekolah gue dan mandi. Gue rebahan di kasur sambil nontonin EXO di youtube. Sesekali ngirim pesan ke Olivia, bercerita tentang kegiatan gue selama di Amerika. Gue dan Peter janjian untuk kerja kelompok di rumah dia besok siang.

[Awalnya, saat ketemu Peter di depan pintu apartement gue udah ngerasa aneh. Kok bisa Peter Parker ada di dunia nyata? Bukannya Tom Holland ya? Kalo ngeprank kan ga mungkin sedunia berpartisipasi. Tapi gue ga ambil pusing, selama gue bahagua kenapa enggak jalanin aja?]

*********

Keesokan paginya, gue mau jalan-jalan dulu keliling kota buat refreshing. Gue baru beli sepeda kemaren, jadi gue keliling sambil sepedaan. Gue udah berkeliling sampai menemukan satu toko hewan di perempatan kota. Gue memutuskan mampir sebentar karena suka sama hewan, apalagi anjing.

Tring

Suara bel di atas pintu berbunyi -sebagai tanda kalau ada tamu- sesaat sesudah gue masuk. Ternyata ada banyak hewan di sini. Ada anjing, kucing, burung, hamster, dan hewan air juga ada. Gue pengen beli satu anjing buat dipelihara, tapi inget gue belom minta ijin sama tante Sarah. Jadinya cuman liat-liat aja.

Setelah selesai melihat-lihat gue memutuskan pulang. Tapi, saat sudah mencapai pintu ada seorang anak muda laki-laki berusia sekitar 19 tahun masuk dengan terburu-buru, dan rupanya dia akan wawancara pekerjaan. Kita sempat bertatapan beberapa saat sebelum akhirnya gue keluar menuju sepeda.

Di sepeda, gue sempet ngeliatin dia cukup lama, karena gue ngerasa pernah ngelihat dia tapi gatau di mana. Karena hari sudah mulai siang gue segera pulang. Tapi, saat gue sudah mendekati lampu lalu lintas ada truk makanan yang melaju kencang dari arah kiri. Terlalu cepat hingga gue ga sempat ngerem.

Waktu serasa berjalan cepat, gue ngerasa ada sebuah gerakan yang cepat banget ngehampirin gue, dan tau-tau gue udah ada di tanah aja, dan pemuda berjaket hitam itu ada di samping gue sambil meluk gue kayak lagi ngelindungin. Truk tadi? Sudah sampai ke ujung jalan. Sepeda gue? Untungnya selamat. Guenya? Selamat juga tanpa luka. Gue dan pemuda itu sempat bertatapan lagi dan setelahnya dia menghilang dibarengin dengan kilatan listrik yang mengarah ke toko hewan tadi.

*********

Akhirnya, gue beranjak dan meraih sepeda gue yang ada di pinggir jalan dan bergegas menuju rumah.

Hari-hari yang aneh.


(- - - - - - - - -)

Where Am I? [ The Beginning ] LENGKAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang