14: Finale

108 15 8
                                    

Jangan lupa vote ya
Kalau suka!!<3

Love: Author

(- - - - - - - - -)

A/N
Maap baru sempat update:'
soalnya ya.. gitu, tugas sama ujian sekolah yang banyak bgt, jadi ga sempat nyelesaiin chapter ini.
Dan, chapter ini bakal dipanjangin aja biar cepet selesainya, hhh.
Anw, happy reading!

-

"Haaahh~ akhirnya balik juga."

Keesokan harinya, Serena sudah kembali pulang ke apartement milik tante Sarah. Ia kembali merebahkan diri di atas kasur favoritnya.

Tante Sarah yang mendengar kabar bahwa keponakannya itu telah membunuh alien/makhluk(?) yang paling kuat di alam semesta hanya terdiam memandang pria yang menceritakan segalanya kepada nya.

Serena, Barry, dan Peter sekarang berada di dalam kamar Serena sambil menonton film dikala tante Sarah sedang berbincang dengan Bruce dan Diana.

Ketiga remaja itu berbincang mengenai kekuatan masing-masing yang dianggap sangat menyenangkan jika memilikinya.

"Ah iya, waktu itu tante Sarah sempat bilang kalau mamaku tahu tentang kekuatanku.. Tapi aku tidak yakin." Ujar Serena disela percakapan mereka.

"Tunggu, siapa nama ibumu?" Sahut Barry.

"Stephany Lee." Ujar Serena

"Ah, dia kenalannya Bruce. Serius, kau tidak tahu?" Lanjutnya.

Serena yang mendengar itu hanya memiringkan kepalanya menatap Barry dengan serius.

"Tidak. Tunggu, jadi maksudmu ibu ku bekerja untuk Bruce?" Lanjut Serena.

"Ya bisa dibilang begitu."

Serena hanya memutar bola matanya malas.

Kini fakta-fakta menarik mulai bermunculan. Mulai dari bahwa ia mendapatkan mantra nyasar, ia penghubung multiverse, dan sekarang ibunya adalah rekan Bruce?!

Oh astaga, rasanya ia ingin terbang mengadu kecepatan dengan Superman.

"Ah iya Serena, bukankah dua bulan lagi masa pemindahan mu berakhir?" Sahut Peter.

"Tunggu-- ah iya! Dua bulan lagi, sangat tidak mungkin aku hanya sebentar saja di sini, aku ingin memiliki lebih banyak lagi waktu bersama kalian." Ujar Seren dengan nada memelas.

"Ya-- tunggu bukankah kau bisa memanipulasi realitas?" Sahut Barry.

"Wah iya juga! Aku-- " ucapan Serena terpotong saat sebuah portal oranye muncul di dinding kamar nya.

"Ekhm~ aku memiliki firasat seseorang akan menggunakan kekuatannya lagi, sebaiknya jangan lakukan jika kau masih ingin dunia ini aman dari bencana multiverse." Sahut seseorang dari seberang sana.

"Ah Stephen! Tapi bukankah itu ide bagus untuk membiarkannya memiliki waktu lebih bersama kita?" Ujar Peter.

"Oop, tidak kid, hal itu akan membahayakan multiverse yang sudah saya perbaiki." Ujar Strange dengan nada yang tegas di akhir kalimat.

"Ah begitu. Sayang sekali." Lanjut Peter dengan nada memelas.

"Setidaknya kalian masih bisa berkomunikasi bukan?"

"Ah iya benar, apa gunanya benda ini jika tidak bisa dipakai untuk berkomunikasi." Sahut Barry sembari menunjukkan ponsel miliknya yang baru aaja dibeli beberapa hari lalu.

Where Am I? [ The Beginning ] LENGKAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang