10: Meeting

150 17 4
                                    

Jangan lupa vote ya
Kalau suka!!<3

Love: Author

(- - - - - - - - -)

A/N

Semoga suka!
Maaf sebelumnya, karena baru sempet update, tugas sekolah kadang nyusahin.
Anw happy reading!!

-

Beberapa minggu setelah peristiwa rencana pengeboman itu berlalu dan semua sekolah dan pekerjaan kantoran diliburkan beberapa saat untuk menghindari kejadian serupa.

Saat ini aku sedang berada di kamar membaca buku karangan penggemar yang aku beli beberapa hari sebelum kepergianku ke Amerika. Dengan keadaan laptopku menyala, aku dapat melihat sebuah notifikasi pesan yang masuk, dan berasal dari orang yang tidak dikenal. Dan ternyata pesan tersebut berasal dari orang yang sama.

"Pesan apa ini?"

Aku lantas menghampiri laptopku yang berada di atas meja belajar. Aku membuka notifikasi tersebut.

Isi dari notifikasi itu berbunyi seperti ini:

-aku tahu kamu adalah salah satu dari mereka yang memiliki kelebihan itu.

Orang itu mengirimkan sebuah video. Aku sangat terkejut melihat video tersebut yang menampilkan diriku dan Peter saat sedang latihan mengontrol kekuatan di atas atap gedung. Dan selanjutnya menunjukkan ku saat sedang terbang mengikuti Peter menuju apartement kita.

-siapa kamu? Di mana kamu selama ini?

Selanjutnya, orang itu mengirimkan sebuah koordinat.

-kita akan bertemu di sana besok. Bersama yang lain.

Yang lain? Berarti bukan cuman aku seorang diri saja yang menemuinya.

*********

Pagi hari pun tiba. Aku beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Tapi, sebelum ke kamar mandi, aku sempat melewati ruang TV dan terlihat sebuah berita. Aku mengurungkan niatku untuk mandi dan segera melihat apa isi berita tersebut

'Superman sudah kembali. Ia menyerang sekelompok pahlawan super di pusat kota. Kami masih tidak tahu bagaimana peristiwa ini terjadi, seperti yang kita semua tahu, Suoerman sudah tiada. Bagaimana ini bisa terjadi? Terlihat sekelompok pahlawan super berusaha menghentikannya--'

'Superman kembali?' Batinku. Aku benar-benar tidak percaya ia kembali lagi.
"Aku harus segera menuju pusat kota!" Kataku sambil bergegas bersiap-siap untuk menuju ke pusat kota. Aku masih menggunakan setelanku saat sedang berkeliling bersama Peter -tenang saja, sudah di cuci kok- dan segera terbang menuju trmpat kejadian perkara.

*********

"Kal-El, son of Krypton, kau tidak perlu melakukan-- ARGHH!"

Aku sudah berada di tempat kejadian, terlihat wanita berbaju zirah yang pernah menyelamatkanku ikut terlibat melawan 'superman' dan ternyata ada Aquaman?! Cyborg?! Batman juga ada di sini!! Dan seorang lagi mirip dengan pemuda bernama Barry Allen itu, terlihat gagah dengan baju zirahnya yang berwarna merah. Mereka terlibat perkelahian cukup sengit. Aku takut mendekat, karena terlihat Superman sempat meledakkan dua tank yang hendak menyerangnya.

"Ow astaga, apa yang harus aku lakukan?" Kataku sambil bersembunyi dibalik reruntuhan puing-puing monumen 'Superman'
"Hey-hey apa kamu tidak apa-apa?" Aku bertanya kepada pemuda itu yang terlihat seperti ketakutan. Aku membayangkan memiliki kekuatan yang setara dengannya agar bisa bergerak dengan cepat, untung saja berhasil, meskipun agak membuat mual karena kecepatannya diatas rata-rata.

"E- eh, um ya aku tidak apa. Siapa kamu? Bagaimana kau--" belum pemuda itu melanjutkan kalimatnya, aku memotong.

"Akan aku ceritakan nanti. Sekarang, ayo kita hentikan dia." Kataku sambil menatap ke arah Superman.

Aku mendekatinya, berusaha mendekatinya. Berharap ia tidak menyadari keberadaanku, aku mulai membayangkan sebuah serbuk 'kryptonite' yang akan aku lemparkan kepadanya, karena 'kryptonite' adalah kelemahannya.

"Hey." Kataku sambil menepuk pundaknya. Sesaat setelah ia berbalik, aku langsung meniupkan segenggam kryptonite di depannya. Benar saja, dia langsung tumbang.

"Oh astaga, siapa anak itu?" Ucap pria berambut coklat yang membawa sebuah trisula di tangannya.

"Aku tidak tahu." Dan si manusia robot menjawabnya.

"Dia tahu kalau kelemahan Clark adalah 'Kryptonite'. Dia pasti tahu banyak tentangnya." Lanjut wanita berbaju zirah merah.

"Clark! Clark, astaga apa yang terjadi?!" Beberapa saat setelahnya, datanglah seorang wanita berambut merah, ia menghampiri Superman yang masih terlihat lemah dan segera memeluknya. "Tidak apa-apa, Clark. Aku di sini." Lois Lane. Dia ternyata adalah kekasih dari Superman. Superman atau 'Clark' langsung membalas pelukannya, dan kemudian terbang bersama dan menghilang di angkasa.

"Jadi kita berhasil?" Ucap pemuda tadi yang kini sudah berada di sebelah kananku sambil menatapku.

"Ya, tapi dia seperti orang linglung." Jawab si pria kelelawar.

"Ku rasa dia bukanlah Clark yang kita cari. Dia bahkan hampir membunuhku dengan lasernya!" Lanjut pria berambut coklat panjang.

"Dia hanya lupa ingatan, Arthur. Dia Clark. Buktinya dia mengenali Lois." Lanjut wanita berbaju zirah.

"Itu hanyalah insting saja!" Lanjut pria berambut coklat itu lagi.

"Berhenti! Sekarang monster sialan itu sudah mempunyai ketiga 'mother boxes', pasti sebentar lagi ia akan menguasai bumi! Kita harus segera menemukannya! Makhluk itu bahkan sudah membunuh ayahku!" Si manusia robot itu mencela pembicaraan. Aku hanya bisa terdiam di tempat karena tidak tahu secara pasti inti permasalahannya.

"Baiklah, bagaimana kalau kita melanjutkannya di 'Bat Cave' saja?" Pria kelelawar itu melanjutkan. "Dan kau anak baru, ikut dengan kami." Lanjutnya lagi sambil menunjukku --Fyi: Bat Cave adalah markas milik Batman di kota 'Gotham' yang terletak di bawah tanah.--

"A- aku?" Aku yang heran lantas bertanya.

"Ya kamu, siapa lagi? Ayo pergi."

"Tunggu!" Aku mencela perkataannya "Tanteku bagaimana?" Aku khawatir jika saja nantinya tante Sarah akan berada dalam bahaya.

"Untuk masalah itu, biar aku saja yang menanganinya. Tak usah cemas, nak. Ayo." Lanjut si pria kelelawar itu dan beranjak menuju sebuah pesawat hitam tak jauh dari pusat kota.

*********

"Jadi anda yang mengirimkan saya pesan?"

"Ya, saya yang mengirimnya. Saya tahu itu anda, terlihat dari CCTV gedung-gedung bertingkat kalau kamu sedang berkeliling kota dengan bocah laba-laba itu, kan?"

Saat ini, aku sudah mengganti pakaianku menjadi lebih santai dengan celana panjang dan kaos polos pemberian pria kelelawar itu, yang bernama Bruce Wayne.

"Tunggu dulu, aku sepertinya pernah bertemu denganmu." Pemuda bernama Barry itu baru saja keluar dari dapur dengan sekotak pizza di tangannya, berbicara dengan pizza yang memenuhi mulutnya.

"Ya, kau yang menyelanatkanku dari kecelakaan tempo hari." Aku menjelaskan.

"Yah, tepat sekali. Kau gadis sepeda itu bukan? Jujur saja, aku sempat terpesona denganmu." Barry sudah duduk di sebelahku dan masih saja berbicara sambil mengunyah pizza. "Oh ya, kau mau?" Lanjutnya sambil menyodorkan sebox besar pizza kepadaku.

"Boleh lah, terima kasih." Ucap ku setelah mengambil sepotong pizza dari nya.

"Barry, jangan terlalu banyak omong saat sedang makan, nanti tersedak." Ucap wanita yang ternyata bernama Diana Prince.

"Sudahlah Diana, namanya juga anak-anak. Biarkan mereka menikmati masa mudanya." Lanjut pria berambut coklat bernama Arthur Curry dilanjutkan kedipan mata nya.

"Ughh."

(- - - - - - - - -)

Where Am I? [ The Beginning ] LENGKAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang