Prolog

15 1 0
                                    

Nayya adalah anak semata wayang yang shalehah, cerdas, sabar, ramah dan bersahabat. Tumbuh di keluarga yang taat dalam beribadah kepada Tuhan-nya, membuat dirinya tumbuh dekat dengan orang tuanya yang selalu menyayanginya. Dia tidak pernah melawan kepada kedua orang tuanya selalu patuh dan sopan. Namun, Dia seorang wanita muda yang memilih tidak ingin melanjutkan kuliah keperguruan tinggi. Karena, Dia juga harus membantu perekonomian keluarganya.

Nayya tidak pernah menuntut apapun dari mereka. Dia hanya melaksanakan tugasnya sebagai seorang anak.

Di sisi lain, aku punya masalah dalam percintaanku. Dia adalah sahabat masa kecil-ku aku jatuh cinta dengan-nya sejak berusia 9 tahun. Walaupun aku tau dia juga memiliki perasaan yang sama dengan-ku Tapi, aku mempertimbangkannya lagi. Aku tidak boleh egois dalam mencintainya, Karena dia sudah dijodohkan oleh keluarga-nya dengan wanita lain.

Lambat laun waktu mendewasakan-ku. Aku belajar melupakan-nya, dengan melakukan banyak hal yang bermanfaat seperti mengantar pesanan kue-kue kering, mengikuti majelis ta'lim, melakukan Part – Time disebuah Café dan mengikuti Course Online. Aku sadar, sesuatu yang kamu genggam se-erat apapun jika dia memang Tuhan takdir-kan bukan milik-mu. Maka, dia akan Pergi juga. Sempat terlintas didalam pikiran-ku Akankah kisah-percintaanku akan sama seperti kisah-nya Sayyidah Fatimah Az-zahra dan Ali? ternyata semua itu hanya angan-angan yang terlintas didalam pikiran-ku, Takdir Tuhan berkata lain.

Ada seorang wanita muda sibuk merapihkan kotak kue kering Nastar, agar tersusun rapih. Dia memberikan hiasan pita pada salah satu dari kotak kue kering Nastar yang tersusun rapih itu, Dia juga memasukan 40 kotak kue kering itu kedalam Tote Bag dan menyangkutkan ke gantungan yang ada di motor-nya.

Wanita muda itu masuk kedalam rumahnya. Dia berpamitan dengan seorang wanita paruh baya berusia 46- tahunan,yang sedang sibuk membuat kue kering Nastar.

"Ibu Nayya Jalan dulu ya.. Antar kue-kue pesanan ke kampung sebelah."ujar Nayya wanita paruh baya itu berkata kepada-nya

"Iya, Nak hati-hati dijalan yah!"Jawab Naira dia tersenyum.

Wanita muda itu menutup pintu rumahnya & Dia mengenakan Helm dikepala-nya. Dia pergi mengantarkan pesan-an kue-kue kering milik ibunya ke perumahan sebelah dengan menggunakan motor Scoopy Sport berwarna baby blue. Keseharian wanita muda yang baru berusia 20- tahunan itu hanyalah membantu ibunya, yang berjualan kue-kue kering. Nayya memang tidak kuliah Karena, Dia lebih memilih untuk meluangkan waktunya untuk membantu perekonomian kedua orang tuan-nya, Ilmu itu bisa dipelajari dimanapun jika kamu memiliki keinginan untuk mempelajarinya tidak mesti harus diperkuliahan saja.

Walaupun, Aku tidak kuliah bukan berarti, Aku tidak mempelajari sesuatu yang bermanfaat. Terkadang, manusia hanya melihat sesuatu yang kasat mata saja. Sebaiknya, kita itu harus melihat orang lain dari sisi yang lainnya juga seperti perilaku-nya terhadap orang yang lebih tua sopan, baik, tulus, memiliki tutur kata yang berbicara lembut, dan yang terpenting adalah hargailah kerja keras-nya. Karena, Rasulullah Saw telah mengajarkan kepada kita untuk menghargai para pekerja dan berilah mereka, upah-nya sebelum kering keringatnya.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْطُوا الْأَجِيرَ أَجْرَهُ قَبْلَ أَنْ يَجِفَّ عَرَقُهُ. (رواه إبن ماجة والطبراني)

"Dari Abdullah bin Umar ia berkata, "Rasulullah saw bersabda: "Berikanlah upah kepada pekerja sebelum kering keringatnya" (HR Ibnu Majah dan at-Thabrani). Maksud didalam hadits itu adalah bersegera menunaikan hak si pekerja setelah selesainya pekerjaan, begitu juga bisa dimaksud jika telah ada kesepakatan pemberian gaji setiap bulan.

TO YOU MY LIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang