[3]. Karena Kamu, Aku Tahu Rasanya Patah Hati

8 1 0
                                    

Mungkin ada banyak hal yang orang lain tidak tahu tentang aku. Tentang bagaimana akhirnya aku memilih sembuh dari segala ingatan tentang kamu. Tentang bagaimana akhirnya aku sudah tidak merasakan apapun lagi, saat orang lain menyebut namamu. Tentang bagaimana akhirnya aku biasa saja ketika ada yang dengan sengaja membahasmu. Mereka pikir ini mudah, kamu pikir ini juga. Padahal setiap hari aku berusaha menang melawan semua kenyataan yang sejujurnya tidak aku suka.

Kadang suka marah, kenapa aku tidak lagi bisa menikmati hujan seperti dulu. Hujan yang di dalamnya selalu ada kamu. Yang membuat setiap momen hujan membawaku mengais ingatan tentang kita waktu itu. Bertahun, ditemani seorang penipu menikmati hujan yang begitu aku sukai.
Kadang suka marah, kenapa hari yang begitu cerah, aku mengendarai motor seorang diri. Padahal dulu selalu ada penipu yang berusaha menjadi selalu ada untukku. Bersama-sama menikmati terik, kesana-sini menghabiskan waktu.
Kadang suka marah, kenapa di taman itu sudah banyak yang berubah. Bunga-bunganya, letak pendoponya, warna pagarnya, dan luas lapangannya. Seperti mengimbangi kita yang sekarang juga sudah berubah.

Dan aku marah pada banyak hal yang mengingatkanku padamu. Yang setelah hari itu, membuatku kebingungan bahwa kenapa tidak ada lagi hal menarik seperti dulu. Berbulan hingga hari ini, akhirnya perasaan itu luruh. Aku semakin terbiasa tanpa kamu. Dan entah kenapa, aku malah mensyukuri itu.
Aku pernah bilang, "Kalau ini nggak berhasil, nggak apa-apa. Aku siap kehilangan yang bukan milikku."
waktu itu aku nggak tau, kalau rasanya bakal sehancur ini. Aku yang tidak percaya patah hati, akhirnya mengalami. Dibuat oleh seseorang yang kukira dulu tidak akan mungkin menyakiti.
Naif sama tolol itu ternyata beda tipis, ya.

Aku nggak bilang kalau aku sembuh, tapi aku merasa jauh lebih baik dari hari itu. Terima kasih sudah mengizinkanku merasakan patah hati. Suatu saat, ketika hal-hal menyakitkan ini juga terjadi padamu, ketahuilah itu adalah bagian dari doa-doaku. Iya, aku jahat. Nggak apa-apa, sepertinya aku memang harus belajar jahat dari kamu. Biar bisa menyelamatkan hati sendiri.

[Medan, 11.56]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sudah Hati-Hati, Tetap Saja DikhianatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang