chapter 02

59 25 4
                                    


"aw" teriak elvan kesakitan karena jarinya digigit oleh firga

"Nih" firga memberi uang ke elvan,
"Uang? Aku ga butuh uang,"ucap elvan
"Ambil,, kalau gak mau ambil aku teriak"ujar firga,"apa masalah mu?" tanya elvan yang sudah dibuat kesal dari tadi oleh firga.

"Ambil uang seratus ribu ini tapi dengan syarat aku boleh tinggal sini"ujar firga, elvan sangat geram sama permintaan bodoh nya firga.
"Jangan sembarangan, mana mungkin seorang gadis bisa tinggal satu apartemen dengan pria,"tegur elvan.

Uang yang di kasi ke elvan itu adalah uang pemberian nya watu di pemberhentian lampu merah .

"Yaudah aku teriak lagi"saat firga membuka mulutnya lebar-lebar mau teriak lalu tiba-tiba elvan menggumpal mulut firga dengan sapu tangan.

"oke...okee..okee kamu boleh tinggal disini,tapi hanya satu hari saja"ucap elvan dengan penyesalan.

"Satu bulan?"tawar firga setelah itu ia berjalan keluar kamar, tak tau ia akan pergi kemana, elvan terus dibuat kesal oleh firga dan ia tak tau harus bagaimana menghadapi tingkah konyol firga.

"Jangan memutuskan seenak jidat mu,"tutur elvan dengan nada yang sedikit tinggi.
Seolah tak memperdulikan omongan elvan, Firga pun bernyanyi sambil berjalan hingga suaranya terdengar semakin jauh.

Elvan memikirkan cara bagaimana agar firga pergi dari apartemen nya karena elvan takut lama-lama ketahuan orang atau tetangga apartemennya bahwa dia tingal sama gadis di satu apartemen.

Elvan yang masih duduk di kamar kebingungan harus bertindak seperti apa untuk menghadapi firga itu, lalu mencium bau sangat harum dari arah dapur, elvan bergegas pergi mengeceknya.

Sesampainya di dapur elvan melihat firga sedang masak, entah apa yang firga masak namun elvan membiarkannya, elvan hanya duduk dan menompang kepala dengan tangannya karena lelah dengan sikap konyolnya firga.

Setelah firga masak lalu di bawa menghampiri elvan yang lagi duduk kebingungan.
"Makan,"ucap firga dengan ketus, lalu duduk di lantai depan elvan yang duduk di atas sofa dekat meja makan, Firga membuatkan nasi goreng untuk elvan.

Elvan melihat penampilan firga yg sangat kotor seperti orang gila, membuat elvan merasa jijik dan tidak memakannya.

"Tidak mau?," Tanya firga,
Elvan tidak menjawab terus menompang kepalanya dengan tangan, lalu firga tidur di lantai.

"Woooooaaaammmmmm" firga menguap.

Beberapa menit kemudian firga pun tertidur dengan lelap mungkin ini kesempatan yang bagus untuk menyingkirkan firga dari apartemennya pikir elvan, kemudian elvan mengendong firga yang tertidur lelap, ia pun membawa firga keluar dari apartemen lalu diletakkan di tumpukan sampah.

Elvan masuk kembali dan mengunci pintu,
"Huufffttt akhirnya,"ucap elvan sambil menghela nafas, lalu berdiri dan bersandar di pintu.. Disisi lain elvan merasa kasian juga sama firga, kalau dua laki-laki yang mengejarnya tadi menemukannya apa yang akan terjadi pada dia,dan bisa kedinginan.

Elvan pun keluar lagi dan mengendong firga yang masih terlelap, ia pun membawa firga kembali masuk kedalam apartemen lalu di letakkannya tubuh firga diatas sofa, tak lupa ia menyelimuti firga dengan selimut.

Terdengar suara perut elvan yang keroncongan, elvan pun mulai merasakan lapar lalu ia ingin memakan nasi goreng buatan firga tadi.. Tanpa fikir panjang elvan pun memakan nasi goreng tersebut..

"Enak" ucap elvan dan elvan memakannya dengan lahap sampai habis,lalu elvan ikut tidur di sofa yang terletak di sebelah firga ,sebelum elvan tertidur elvan melihat kearah firga yang tertidur dan berkata pelan"siapa gadis ini sebenarnya,dan kenapa bisa jadi seperti ini,"ucap elvan. Firga mengigau dan elvan tersenyum lalu elvan memejamkan matanya dan tertidur.

Keesokan harinya, firga bangun terlebih dulu dari elvan, ia pun kebingungan, mengapa tiba-tiba dia tertidur di sofa dan menggunakan selimut. Seingat firga semalam ia tidur di lantai, "apakah pria ini yang memindahkan ku?" atau "apakah dia sudah macam-macam padaku?" Pikir firga, kemudian firga berteriak tanpa basa-basi firga segera membangunkan elvan, "hei bangun! Apa yang sudah kau lakukan padaku?" teriak firga membangunkan elvan, tapi nihil elvan masih tertidur dengan lelapnya, firga pun berfikir untuk mengerjakan elvan.

Ia pun mengambil air dalam gelas, lalu ia percikan ke muka elvan "wah apartemen ini bocor" teriak firga, elvan pun merasa wajahnya terkena air pun segera bangun dan teriak "apa yang terjadi?" firga pun tertawa terbahak-bahak melihat muka elvan yang sangat panik itu.. "Kau lucu sekali jika sedang panik" ejek firga, "apa maksudmu menyiram mukaku dengan air?" tanya elvan penuh dengan emosi,

"apa yang kau lakukan padaku? Mengapa aku bisa tidur di sofa? Pasti kau sudah macam-macam kan padaku?" tanya firga dengan banyak pertanyaan.. Elvan pun diam, ia berfikir "gak mungkin kan aku bilang kalo aku semalam buang dia?", "aku cuma memindahkan mu ke sofa, karena aku melihat kau kedinginan di lantai itu,mana mungkin aku doyan sama gadis gila," ucap elvan,firga pun merasa tersentuh "wah baik juga ini orang,berarti dia sudah menyetujui aku tinggal di sini,asikkk hehe" ucap firga dalam hati,

"Dasar,aku sampai ikutan dia tidur di sofa,sial banget hidup aku sumpah,"ucap evan bisik-bisik.lalu elvan mau mandi dan siap-siap untuk pergi ke kantor,sementara firga cuma duduk saja di sofa,

Saat elvan bangun dari duduk nya tak lupa pula menyuruh firga untuk mandi"Hei,nona betah banget kau sama penampilan seperti itu,sudah berapa lama kau hidup di jalanan,"tanya elvan.

Firga pun menjawab sambil membuat jari,"enam bulan,hehe".
"Hehe pula," tambah evan.

Elvan merasa kasian dan berpikir seorang gadis muda seperti firga terlantar di jalanan selama enam bulan.
"Dah aku mau mandi dulu,kau mandi juga sana jangan sampai air nya gak ke sisa,nih handuk nya."elvan kasih handuk untuk firga mandi.

Saat elvan sedang mandi, tiba-tiba firga datang sambil bernyanyi dengan maksud mau ikut mandi juga,elvan kaget dan langsung memakai handuk nya padahal dia lagi menyabun badan nya.

"Oii kenapa kamu masuk sini aku lagi mandi tau,tegur elvan dengan panik,"aku mau mandi juga,"jawab firga,

"Astaga ni rongsokan,mana bisa seperti itu keluar cepat,"elvan sangat kesal,firga diam sejenak kemudian keluar sambil ketawa,

"hehe,

Setelah elvan selesai dan keluar dari kamar mandi tiba-tiba tercium bau harum,elvan tau firga pasti lagi masak sesuatu,lalu elvan segera masuk kamarnya dan siap-siap mau ke kantor.

Lalu firga yang masih memakai handuk masuk ke kamar elvan dan membawa nasi goreng,"sarapan pagi nya datang"ucap firga,elvan kaget dan tak menyangka firga sampai membuat sarapan pagi untuknya,

"Kenapa kamu sediain aku sarapan pagi,tanya elvan, "kenapa ya,aku juga gak tau,"jawab firga menggaruk kepala nya,karena firga sudah capek-capek membuat nasi goreng untuknya,elvan pun memakannya sampai habis.





TBC
****

My Girlfriend Is a Bum (Pacarku Seorang Gelandangan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang