2.

1.5K 218 31
                                    

New menatap jam dinding di ruang tamu

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh kurang lima belas menit, tapi Tay tak kunjung datang menjemputnya

Ya, Tay.

Setiap harinya New selalu berangkat ke sekolah bersama Tay karena jarak rumah mereka yang berdekatan dan kebetulan New juga tak bisa mengendarai motor ataupun mobil

New saat ini tinggal sendiri. Orang tua New sedang keluar kota untuk suatu pekerjaan dan Tay adalah satu-satunya harapan yang bisa New andalkan untuk bisa berangkat ke sekolah

New menghela nafasnya panjang dan bangkit dari duduknya. New memilih menunggu Tay di luar rumah nya agar nanti bisa lebih cepat berangkat sekolah jika tak ingin terlambat

New berjalan ke arah trotoar di depan rumah nya dan duduk disana, menunggu Tay

New menatap layar handphone nya. New sudah berusaha menghubungi Tay. Tapi Tay tak menjawab telfonnya atau membalas chatnya

New : Tay, kamu udah berangkat?

New : Kamu ke sekolah kan Tay?

New : Tay? Kamu baik-baik aja?

New : Tay, aku tunggu di depan rumah ya. Jangan ngebut, aku tunggu kok

New menghela nafas. Tak satupun dari semua chat nya yang di balas oleh Tay

"Tay kenapa gak ada kabar ya? Apa dia sakit?

Setelah kejadian kemarin sore, Tay tak ada kabar sama sekali, tapi New juga tak mengabari Tay atau mencari tau kabar Tay, jadi New memilih untuk berpikir positif

Ting

Tiba-tiba handphone New berbunyi tanda ada pesan masuk di handphone nya

New menatap layar handphone nya dan tersenyum karna itu notifikasi dari Tay

Tapi senyuman New seketika luntur saat melihat isi dari pesan Tay

Tay : New, kamu berangkat sendiri aja. Aku udah di sekolah, tadi jemput Lily

Perih. Itulah yang sedang New rasakan

"Kenapa kamu baru bilang sekarang Tay? Kenapa kamu gak kabarin dari tadi?"

New menghela nafasnya "Kamu pasti cepet-cepetan dan gak ada waktu untuk ngabarin aku, iya kan? Aku tau kamu pasti punya alasan untuk itu"

New berdiri dan memilih berjalan keluar kompleks untuk mencari angkutan umum atau taxi. New tak punya pilihan lain

***

Sudah bisa New tebak, ia terlambat masuk sekolah dan harus menjalani hukuman jongkok bangun sebanyak seratus kali hingga New harus melewatkan pelajaran jam pertama

New tadi kesusahan untuk mencari angkutan umum, dan juga jalanan kota sangat padat, jadi angkot tak bisa melaju terlalu cepat

New sebenarnya sudah pasrah, toh ujung-ujungnya ia memang akan dihukum

New berjalan masuk ke dalam kelasnya

Saat ini kelasnya sangat ribut karna pergantian mata pelajaran dan guru selanjutnya belum datang

New tersenyum melihat Tay yang sedang menari gila-gilaan bersama teman-temannya di belakang kelas

Tay memang seheboh itu

"New, tumben terlambat. Kamu gak berangkat sama Tay?" Sapa Lily

New menggeleng "Enggak, kan Tay nya berangkat sama kamu, Ly"

Blue Rose | Short Story  | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang