Ken, orang nyebelin.

11 2 3
                                    

"Ga usah sok kenal deh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ga usah sok kenal deh."

---

Itu diucapkan oleh teman masa kecilku, Ken. Dia tuh emang gini sikapnya, sok cuek cuma di sekolah doang. Giliran dirumahnya aja udah kayak anak kecil yang baru dibeli-in eskrim.

Tapi gitu-gitu juga aku gak peduli sama dia. Dia juga sering ngatur-ngatur aku dirumahnya. Apalagi ya, waktu kita main game, kalo misalnya aku yang menang pasti aku dipukulin sama dia. Ngeselin deh orangnya.

Ken udah kayak orang yang punya dua kepribadian deh!

Aku mencibir, duduk di bangku kelas baruku. Habis juga pindah dari Jakarta, eh udah di bully sama temen masa kecil.

"Ken~ bagi jawabannya dong," ucapku dengan mengetuk bahu Kendengan pelan.

"Banyak omong lo ya! Gak usah ganggu gue." balasnya.

Aku cemberut, kenapa dia sok-sokan begini?! Kemarin juga aku silahturahmi di rumahnya dia biasa aja tuh! Malah ngajakin nonton film bareng dirumahnya.

"Ken, nanti nonton film lagi ya. Ya! Ya!" ucapku lagi. Aku berusaha mengganggunya sekarang.

Dia menoleh ke arah ku. Dengan mata yang melotot kesal, "Lu. Mau. Gue. Laporin. Guru?" ucapnya dengan nada tertekan.

Aku merinding dan mulai fokus dengan pelajaran. Ken nakutin banget waktu dia marah, jadi aku langsung nurut deh.

---

"Ken~ anterin pulang dong." Aku menyenggol bahu Ken, kemudian Ken menatapku dengan marah.

"Energi kaki gue bakal sia-sia kalo ngebonceng lo." ucap Ken dengan sadis.

"Hah Ken make sepeda? Wuwuwuwu~ kapan Ken suka olahraga?" tanyaku dengan penasaran.

Ken mendengus.

"Lo bisa diem gak sih? Gue buru-buru." Ken langsung berlari ke parkiran. Lalu aku membuntutinya.

Aku berlari ala-ala Naruto Style, lalu orang-orang melihat aku dan Ken kemudian tertawa. Kenapa ya, padahal seru lari-lari ala Naruto Style. Dulu waktu aku sama Ken masih kecil juga sering tuh main lari-larian pake Naruto Style.

Ken berhenti, rambutnya terbaur kebawah kemudian menutupi jidatnya sehingga matanya tak terlihat. Wah serem nih kalo gini, jadi kuntilakik. Btw emang ada kunticewek? 

Ken menarik kerah bajuku kemudian menyeretku ke belakang kelas. Biasanya kalo udah gini Ken pasti bakal marah.

Udah lama gak liat Ken marah, yaudah amati aja dulu~

Ken tiba-tiba mendorongku ke tembok. Tangan kanannya meneplak tembok. Wah, Ken lagi kabedon aku nih ceritanya?

"Nanti gue kasih lo main game lagi, jadi gausah ganggu gue di sekolah."

Ken hanya mengatakan itu lantas pergi ke parkiran dengan normal. "Ken? KEN? INI KAMU KEN YA 'KAN? YA AMPUN."

Aku mengikutinya, "Ken, kukira tadi aku ngomong sama arwah kamu loh Ken, soalnya beda banget sikapnya."

Ken tak menyahut, dia hanya naik ke sepedanya kemudian mengayuhnya. Aku mengejarnya, lalu lompat. Aku menutup mataku tetapi aku berhasil melompat. Huh, untung enggak jatuh.

"Lo tuh ya..."

---

Ayunda, 17 tahun
"Ken tuh nyebelin, kayaknya kejiwaannya perlu diperiksa deh."

Ken, 17 tahun
"Ayunda, Yun, Yuyun, Yuyuyuyun."

NB: Akan update seminggu sekali, maaf deh kalo emang gak nyambung (๑¯◡¯๑) cerita iseng soalnya xixixi. Kalo gak update, spam aja diprofile~

Ayunda. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang