Kamekuchi.

7 0 0
                                    

"Imutan kura-kura atau gue?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Imutan kura-kura atau gue?"

---

"Hmmm, kayaknya imutan kura-kura deh. Soalnya Ken itu gak punya tempurung. Lihat nih, tempurung kura-kuranya lucu 'kan."

"Jadi gue harus punya tempurung dulu gitu?"

"Iyalah." Ken cemberut. Dia seakan-akan gagal menjadi makhluk yang sempurna.

Bleh. Aku gak peduli. "Kam, kayaknya kura-kura nya laper deh. Kasih makan yuk!"

Wajah Kamma mendatar, "Kak Yun, 'kan udah tadi."

"Kamma, Ken, Yun, ayo makan dulu." Seorang wanita paruh baya menata piring di meja. Ya, itu adalah ibunya Ken, namanya Alisya.

"Iya ma." Jawab Ken dan Kamma serentak. Aku mengangguk, lalu pergi ke meja makan.

"Yunda, itu kura-kura nya beneran?" Celetuk Alisya. Aku dan Kamma bertatap, lalu menatap Alisya.

"Iyalah, Bun." Kata kami serentak. Alisya kemudian tertawa cekikikan. Mataku membulat, bunda udah sempurna cosplay kunti-nya. Mana rambutnya yang panjang nutupin mukanya lagi,

Ihhh serem. "Bun, kenapa bunda gak potong aja sih rambutnya. Nggak kepanjangan tuh?"

"Nggak kok, bunda malah suka model rambut gini." Ken dan Kamma bertatapan.

"Mending potong deh bun." Katanya serentak lagi. Tuh saudara berdua udah kayak kembar. Serem, padahal nggak kembar.

"Kapan-kapan aja dech." Seru Alisya kemudian dia menuju ke tangga.

"Bun, gak makan?" Teriak Ken. Alisya menggeleng kemudian naik lagi.

"Lagi diet kali?" Ucap Kamma. Ken langsung melototi Kamma,

"Bacot lo."

---

Aduh. Kayaknya aku mimisan. Sehabis liat kura-kura yang masuk ke tempurung nya. Hhhhh.

"Yaampun, ngeliat ini aja udah mau mimisan. Kamu ganteng banget sih Kamekuchi."

Aku beli kura-kura itu sama Kamma. Mumpung minggu kemaren aku ke pantai sama Kamma. Mau liat lumba-lumba.

Eh ternyata, lumba-lumba gak selucu itu. Malah serem. Ih.

"Kamekuchi. Kamu bisa bertahan berapa lama ya?" Aku mengusap tempurung Kamekuchi dengan lembut.

"Ayunda, temen kamu dateng." Aku mendenggok.

"Iya, Ma." Aku keluar dari kamarku. "Kamma?!"

"Hehehe. Halo kak," Aku langsung mengajak Kamma ke kamarku.

Mamaku menatap lalu membuang muka. Dia emang kayak gini kok, sering pusing sama sikap aku, wkwkw. Eits, dia nggak benci Kamma kok.

"Nih, Kam. Lucu kan, dia lagi tidur di tempurungnya." Kamma melotot.

"HAH APANYA. DIA KOK GAK BERGERAK SIH." Aku ikut melotot.

"HAHHHH TERUS INI KENAPA!" Kamma menatapku.

"Ya.. gaktau sih."

---

Ayunda, 17 tahun
"Pengen buang Kamma. Sejauh-jauhnya pokoknya."

Ken, 17 tahun
Berfikir, "Beli kura-kura gak ya?"

NB: Nyaho~ maaf ini hanya imajinasi yang burem oleh seorang yang misterius~ 😲🌟

Ayunda. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang