4

3 1 0
                                    


"Kay, lo dah siap ujian?" Tania menghampiri Kayleena yang baru saja duduk di kursinya.

Hari pertama Ujian Tengah Semester bagi siswa SMA Bina Kencana, membuat seluruhnya sibuk dengan buku buku mereka. Tak terkecuali Kayleena. Meski dirinya sudah dikenal sebagai siswa berprestasi, itu tak membuat dirinya bermalas-malasan dalam belajarnya. Justru hal itu membuat gadis itu semakin jatuh cinta dengan pelajaran yang ada.

Tania menarik kursi disebelah Kayleena dan duduk diatasnya, netranya menatap Kayleena lekat yang tengah sibuk dengan buku-buku dihadapannya.

"Kay," panggil Tania kembali. Kayleena hanya melirik sekilas, tanpa membalas.

"Huft, okey..  dilihat dari lo yang serius baca tuh buku, berarti lo dah siap."

"Tu tau." Kayleena menjawab tanpa menoleh.

"Ih, gue bingung tau, masi belom paham ama materinya," rengek Tania.

"Makanya, lo tuh belajar. Bukan malah pacaran mulu."

"Ya kan itu kemaren, tapi semalem belajar ko." 

"Iya dua minggu lalu, tapi keterusan. Ampe-ampe lo kebut semalem. Keteteran kan."

"Hmm.. oke oke, gue salah."

"Emang salah. Yaudah sono baca-baca buku lagi, biar ga turun nilai, lo," perintah Kayleena. Tania mendengus kesal, ia pun mengangguk dan meninggalkan Kayleena sendirian. 

Tak berselang lama setelah kepergian Tania, seseorang kembali menarik kursi disebelah Kayleena dan mendudukinya. Kayleena tak melirik sedikitpun kearah orang itu, karena dirinya tak mau ambil pusing akan kehadirannya. Kayleena berpikir bahwa orang yang berada disebelahnya adalah kakak kelasnya, berhubung setiap diadakan ujian semester pasti tempat duduk para siswa telah diacak dan dicampur dengan kakak kelas , agar mereka tak dapat duduk dengan teman satu angkatannya untuk mengurangi resiko kecurangan. 

Seseorang yang duduk disebelah Kayleena melirik kearah Kayleena yang masih saja sibuk dengan bukunya, tak seperti murid lain yang sepantaran dengan gadis itu. Teman-temannya kebanyakan hanya asik mengobrol tanpa mengulang materi, sedangkan gadis itu, seperti tak memerlukan keadaan sekitar. 

Tahapan orang itu jatuh pada nama yang tertempel pada meja, "Nama lo Kayleena?"

Kayleena tetap diam tak meggubris pertanyaan dari seseorang disebelahnya.

"Lo Kayleena anak kelas 10 yang udah bawa pulang banyak medali olimpiade biologi dalam dua bulan terakhir itu, kan? Gila si, gue ga nyangka bisa duduk sebangku bareng murid kelas 10 terpintar disini," ucap orang itu panjang lebar. Dari suaranya yang terdengar serak dan berat, bisa dipastikan bahwa seseorang yang sudah duduk disebelah Kayleena adalah sosok laki-laki. 

Kayleena menghembuskan nafas kasar, tak berkeinginan untuk membalas ucapan kakak kelasnya itu. 

"Kak, gue rasa, percuma lo ajak ngobrol Kay. Dia bakalan acuh ama apa yang lo omongin barusan." Seorang gadis berbisik pada laki-laki itu. Lelaki itu kembali menoleh kearah Kayleena,  dan benar saja gadis itu tetap diam tak bersuara. Gadis yang tadi berbisik padanya kembali ke tempat duduk yang, karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.

Jam pertama usai, dan mereka pun diizinkan untuk pulang. Berhubung hari ini hanya satu mapel saja, jadi murid murid SMA BINA KENCANA bisa pulang lebih awal, berbeda dengan esok yang akan ada 3 mata pelajaran yang diujikan sekaligus. 

"Lo bisa ngerjain tadi?" Tanya Tania pada Kayleena. Dua sejoli itu menyusuri lorong kelas dimana murid murid masih berlalu lalang disana. Ada yang sibuk berbincang, ada pula yang bersiap untuk pulang, seperti yang dilakukan Tania dan Kayleena. Kayleena hanya menganggukkan kepalanya, matanya terus menatap kedepan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ETVANKA ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang