Prolog

17 3 0
                                    

***

ETVANKA

***

Pertemuan singkat yang terjadi antara seorang gadis dan seorang laki laki di kantin saat itu adalah awal mula kabahagiaan bagi gadis cantik yang Bernama Kayleena Moria Tynesaa dengan Evan Putra Darmawangsa.

Sebelumnya Kayleena tak pernah berfikir akan bertemu sosok seperti Evan . Laki – laki ramah, murah senyum, dan baik hati, meski agak sedikit cerewet. Kayleena yang bersifat dingin ternyata bisa mencairkan es nya untuk berteman dengan orang lain selain Tania. Hingga akhirnya lelaki itu mengenalkan Kayleena pada sosok yang sangat mirip dengan dirinya, sampai-×sampai Kayleena tak begitu bisa membedakan yang mana Evan, dan yang mana saudara kembarnya, benar-benar identik.

Lelaki itu mulai mengenalkan Kayleena pada saudara kembarnya, namun yang didapatkan hanyalah kedua manusia itu sama sama bungkam, tidak ada seorang pun yang memulai untuk membuka perkenalan. Lelaki itu sadar, bahwa dirinya sedang memertemukan dua es batu, dimana tidak akan ada yang memulai percakapan jika memang tidak perlu.

"Sifatnya ternyata sangat berbanding terbalik dengan Evan yang sangat ramah. Dia bahkan udah kek kulkas jalan," guman Kayleena, sedangkan ia tak menyadari bahwa banyak orang yang menilai Kayleena adalah seorang kulkas dua pintu yang sulit ditaklukkan, tidak dua pintu melainkan dua belas pintu.

••

"Aku punya niat yang baik."

"Coba ku ungkapkan padamu."

"Berharap kamu kan menjadi."

"Rencana besar dihidupku-"

"Awas nanti jatuh cinta."

"Cinta kepada diriku."

"Jangan-jangan ku jodoh mu."

"Kamu terlalu membenci."

"Membenci diriku ini."

"Awas nanti jatuh cinta padaku-"  Kayleena bersenandung pelan saat sedang berada di perpustakaan. Ia berpikir bahwa dengan sedikit bernyanyi di dalam perpustakaan yang sepi tak akan ada seorangpun yang akan mendengarnya, namun dugaannya salah saat mendapati seseorang menghampiri dirinya.

"Kalo gw jatuh cinta ama lo, gimana?" bisiknya di telinga Kayleena. Dirinya menegang mendengar bisikan itu, sontak Kayleena menoleh kesamping, wajahnya berhadapan dengan seorang laki laki yang hanya berjarak 5 Cm darinya, membuat Kayleena dapat merasakan hembusan nafas laki laki itu. Perlahan Kayleena menatap mata laki laki itu yang ternyata sudah menatap lekat Kayleena. Dia meneguk salivanya, jantungnya berpacu dengan tempo yang sangat cepat.

"Tuhan, ambil nyawa gw sekarang," batin Kayleena.

Laki laki itu terkekeh, menjauhkan wajahnya dari Kayleena, "Biasa aja kali liatnya. Ekspresi lo udah kaya liat setan tau ga?"

Kayleena menggeram kesal, mengatur nafasnya yang tak beraturan. Kayleena tau laki laki itu, dia bukan Evan melainkan saudara kembarnya. Ingin rasanya Kayleena memaki laki laki itu, ia hanya memutar malas bola matanya dan Kembali fokus pada buku yang sedari tadi dibacanya. Laki laki itu menarik kursi disamping Kayleena, menopang kepalanya dan memerhatikan Kayleena.

"Suara lo bagus juga, Pinter banget abang gw cari cewe," puji lelaki itu. Kayleena masih diam tak bergeming, dia kesal dengan kejadian barusan.

"Gw Ethan, makasih udah ngehibur gw dengan suara merdu lo itu. Gw suka suara lo," ucap laki laki itu memerkenalkan dirinya, dan pergi begitu saja. "Ck" Kayleena berdecak menatap kepergian laki-laki itu. Baru kali ini Kayleena mendengar laki laki itu berbicara panjang, ralat dia bukan lagi laki laki itu karena dia telah menyebutkan namanya. Baru kali ini Kayleena mendengar Ethan berbicara panjang kepadanya, meski masih dengan sikap dinginnya.

Kayleena memikirkan ucapan Ethan yang masih terus berputar dikepalanya, 'kalo gw jatuh cinta ama lo, gimana?" segera Kayleena menggelengkan kepala untuk menghilangkan suara-suara itu. "Sinting tu anak," umpat Kayleena yang bangkit dari kursi dan berniat untuk kembali ke kelas.

***

"Kay, gw sayang sama lo."

"Kay, gw cinta sama lo!"

"Tolong beri gw kesempatan buat bahagiain lo, beri gw kesempatan buat milikin lo, sebelum Tuhan yang ngambil semua kesempatan itu."

"Gw tau gw egois, dan keegoisan gw gamau bikin lo jadi milik orang lain, Kay."

Kata-kata itu terus berputar di kepala Kayleena, dia merasa otaknya sudah seperti radio yang rusak yang memutar adegan yang sama terus menerus.

"Argh! DIEM!" Teriaknya membuat seisi kelas terkejut dan serentak menolah kearah dirinya. Kayleena meringis saat menyadari 30 pasang mata menyorot ke arahnya. Iya, ini tengah dalam keadaan belajar mengajar, termasuk sang guru yang tadinya menerangkan juga memandang ke sumber suara.

"Kamu kenapa Kayleena? Kamu mengikuti pelajaran saya, tapi tidak dengan pikiranmu itu." Guru itu memecah keheningan yang sempat terjadi beberapa detik yang lamanya. Kayleena menggaruk tengkuknya yang tak gatal, " Maaf bu," ucap Kayleena pada gurunya. Beliau mengangguk, dan memberinya sedikit peringatan, jika Kayleena mengulangi hal serupa, maka ia tak akan diizinkan untuk mengikuti pelajarannya hingga selesai. Kayleena menghela nafas lega, bersyukur guru itu tak marah padanya.

"Lo kenapa, Kay? Ga biasanya lo kek gini." Teman sebangku Kayleena berbisik pada dirinya, Kayleena hanya menggeleng pelan. Ia rasa, teman dekatnya itu tidak boleh tau hal ini sementara waktu.

***

ETVANKA

Hai Readers ETVANKA..
Aku pengen perkenalan singkat nih..

Perkenalkan , panggil aja aku Vienn, masi dalam tahap pendewasaan. Wkwk, maba maksudnya..

Ini cerita pertama aku, bukan pertama si.. lebih tepatnya ke tiga tapi 2 cerita sebelumya aku unpub gara gara, ada sedikit masalah.. iya masalah ketidak pede an.. dalam penyampaian bahasanya. Sebut aja aku author pemula..

Aku nyoba ngepublish ini, tapi gatau kalian bakal suka atau ga.. (:

Aku harap kalian suka..

Aku tau kalian pinter dan ngerti gimana cara menghargai 😊

Sebagai author pemula, aku masih butuh dukungan dari kalian, jadi tolong bantu supportnya yaah..

Kalo ada tata bahasa yang salah bisa tolong dikoreksi kok.. dengan senang hati menerima masukan dari readers sekalian.. terimakasiih..

Salam sayang dari Author💕
Kalasan, 21 agt 2021

ETVANKA ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang