Prolog

5 2 2
                                    

Pada durasi waktu di petang hari, aku menemuimu dengan berjibun pertanyaan yang terkungkung di pikiranku.
Tak sabar lagi aku ingin tahu alasanmu mengajakku bersua.

Rupanya aku tidak berhati-hati.
Langkahku begitu cepat sehingga aku tersandung mendung di antara titik dan koma.
Tak kutemukan makna yang jelas dari intonasi yang kau lontarkan.
Sehingga sulit ku interpretasikan maksudnya.

Aku yang terus bertanya
Dan kamu yang enggan menjelaskan.
Rupanya hanya aku yang butuh, dan kamu ingin jauh
Bagaimana aku bisa memahami keadaan?
Sementara kamu tetap diam dan tak kunjung beri penjelasan.
Sampai kapan aku bisa bertahan?
Sementara jawaban tak kunjung terucap, dan rasa membawa kita semakin jauh.

Hingga yang tersisa diantara kita hanya keheningan.
Meski akhirnya satu kalimat kembali terlontar dari bibirmu.
Kalimat yang mampu membuat hatiku remuk seketika.
Di sini, di jalan Kenanga, kau sudahi semuanya.

"Baiklah, kalau itu yang kamu mau." Ucapku pasrah.

Lalu akhirnya kamu melangkah pergi tanpa perasaan meninggalkanku di sini, masih di jalan Kenanga bersama kenangan.
~
Lea dan patah hatinya~

***
Terima kasih sudah mampir di ceritaku:)
Semoga suka, ya!
♡♡♡

Lea Dan Jalan Kenanga(n)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang