03. aceptar

383 70 22
                                    

"Noona... Mau pergi kemana? mau meninggalkan aku ya?" Suaranya berayun manja. Nana, si mahluk jadi-jadian ini sedang memeluk lengan Jennie untuk menahan nya pergi.

"Kau ini benar-benar ya. Aku ingin kuliah! aku tidak akan meninggalkanmu— jadi tolong lepaskan aku." Nana tersentak merasa baru saja dibentak. Ia segera melepaskan pelukan dilengan Jennie dan melangkah mundur menjauhi gadis itu.

Jennie merasa lega ketika Nana sudah melepaskan lengan nya sesuai instruksinya, kini gadis itu menoleh lagi kearah Nana. "Hey.. Kok.." Jennie memperhatikan wajah Nana lebih dalam, terlihat dari ekspresinya itu menahan tangis dimatanya yang bergerak sedikit lagi maka air matanya akan keluar.

"Astaga, apakah aku melakukan kesalahan? kenapa kau begitu mudah berperasaan seperti ini sih? Jangan menangis. Maafkan aku—" Jennie segera berjalan mendekati Nana dan langsung menarik lengannya seraya mendekap untuk memeluknya.

"Tidak. Binatang tidak mengeluarkan air mata semudah itu. Jantungku hanya berdetak lebih cepat barusan.." Memang sepertinya kelinci dilahirkan untuk menjadi polos seperti ini, oh tapi— dia bukan 100% kelinci.

"Iya maafkan aku ya, Nana disini saja ya?beruntunglah kau disini seorang diri. Makanlah sesuatu didalam kulkas jika kau lapar, dan minumlah jika haus. Semua sudah kusediakan didalam kulkas. Dan, jika ingin mandi atau buang air berada di kamar mandi seperti yang sudah aku tunjukkan kepadamu tadi—

—Dan ini, minumlah ini" Jennie melepaskan pelukannya, tangan gadis itu membuka tasnya untuk mengambil sesuatu.

"Nah, ini. Kau hanya bisa sarapan ini dulu. Aku tidak biasa memasak sarapan." Ia mengeluarkan susu pisang untuk memberikannya untuk Nana. Susu pisang itu ditaruh di atas meja oleh Jennie. Segera gadis itu bergegas meninggalkan Mahluk itu.

"Jantungku semakin berdetak cepat.." Suaranya samar-samar dan alhasil Jennie tidak mendengar jelas perkataan Mahluk itu. Jennie menoleh sekali lagi kearah Nana seraya membuka pintu dan keluar ruangan.

Nana menyadarkan dirinya kembali dilihat sekelilingnya Jennie sudah tidak ada di ruangan ini. Dan dia terduduk dilantai, apa yang Jennie bicarakan kepadanya tadi?

"Aku lapar... Dimana makanan nya berada.. bahkan Noona meninggalkan aku tanpa mengasihiku makan terlebih dahulu.."

Kalau sudah begini, yang salah siapa? padahal sudah jelas tadi Jennie mengatakan dengan jelas. Hanya mahluk ini yang tidak mendengarkan perkataan Jennie, maklum ia sedang mematung karena dipeluk Jennie.










                            Inesperado







"Ah aku lupa, mahluk itu tidak bisa dihubungi. Aku akan pulang terlambat, haruskah aku pulang terlebih dahulu?" Jennie berbicara kepada dirinya sendiri, ia khawatir mengenai hal ini. Ia melihat Jam tangan nya dan menunjukkan pukul 3 sore. Ia tadi meninggalkan Nana sekitar pukul 9 pagi.

"Sudah terlalu sore, aku bisa terlambat jika pulang terlebih dahulu.. Maafkan aku Nana!" Jennie membuat keputusan tanpa berfikir panjang.













To be continued.....

lanjutttt? yay or nah?

INESPERADO, JENNIE JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang