"Noona?"
"Kenapa kau terjatuh dan memejamkan matamu?"
"Ayo tolong buka matamu, jangan dipejamkan terus dong"
"Saat tadi Noona memanggilku Sayang, Apakah benar itu perasaan khusus? Atau hanya panggilan berbeda?"
"Semoga itu hal baik, karena aku menggunakan kata itu saat berkenalan denganmu. Aku baru pertama kali mendengar kata-kata itu,"
"Sudah deh, aku lelah berbicara sendirian..-
Noona ayo bangun!"
Suara yang awalnya hampir tidak diterima sama sekali oleh telinga Jennie, kini rasanya dalam satu ketukan suara itu terdengar jelas dan membangunkan Jennie.
"Uh.. Aduh" Rasanya semua tulang jennie seperti dipatahkan dan membuat Jennie tidak berdaya, tubuhnya sangat sakit tidur ditempat yang tidak rata seperti ini.
Jennie membuka matanya secara perlahan, melihat-lihat sekelilingnya sambil beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Melihat banyaknya pohon yang berjajar ditempat yang berbeda-beda
Suara kicauan burung dari atas pohon, serta terasa angin yang menusuk ketubuh Jennie yang membuat ia menjadi kedinginan.
-Ia berada dihutan.
Jennie meraba-raba tangan nya sambil mencari keberadaan Jaket miliknya. Seingatnya, ia menggunakan Jaket selain pakaian yang ia gunakan sekarang "Dimana jaketku-"
"Disini Noona! Aku menggunakannya untuk menutupi bagian bawahku. Maaf mengejutkanmu. Jaket ini hanya kulingkarkan saja kok, Noon-"
Jennie memotong pembicaraannya
"Astaga mahluk ini! Pergi dari sini! Menyeramkan!" Dengan reflek Jennie menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangan nya.
Ia membentak keras, terdengar suaranya yang bergetar ditengah-tengah. Suara itu, suara ketakutan.
"Aku tidak sehina itu Noona, aku tidak memakan daging dan tidak pernah menyakiti manusia.. Aku hanya suatu mahluk yang tidak dapat dijelaskan darimana datangnya. Aku mahluk yang sudah diciptakan, tanpa aku memintanya." Jawaban dari sang kelinci yang terdengar sangat pilu.
"Aku tahu identitasku tidak bisa diterima semudah itu, tetapi kau harus percaya padaku bahwa ada mahluk lain yang diciptakan selain manusia. Aku tidak jahat kok!" Sang kelinci melanjutkan pembicaraannya. Suara yang terdengar gemas diakhir kalimat.
Mendengar itu Jennie tersentuh hatinya. Walaupun ia takut setengah mati, diakhir kata dari mahluk itu sangatlah benar. Tuhan tidak hanya menciptakan Manusia dalam skenario nya.
Jennie menurunkan tangan yang menutupi wajahnya, dan perlahan mulai melihat keberadaan Mahluk itu yang terduduk berada di ujung kakinya. Jennie masih belum berani melihat mata dari Mahluk itu.
Dengan cepat Jennie mengubah posisinya menjadi duduk
"Hei mahluk Kelinci," Jennie menyamankan posisinya dan mencoba berani melihat kearah kelinci itu dengan jelas.
"Tidak bisakah kau ubah dirimu terlebih dahulu untuk menjadi Kelinci? agar aku bisa membawamu kerumah nenekku, jika kau masih mau berbicara denganku."
Merasa dirinya mendapatkan lampu hijau, Mahluk itu tersenyum lebar sambil berdeham lembut membalas perkataan Jennie. Ia tidak menyangka secepat itu Jennie bisa menerimanya.
to be continue...
ngefeel gak sih? takut gak ngefeel sama sekali🥺 nunggu respon kalian, baru aku lanjut hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
INESPERADO, JENNIE JAEMIN
Fantasi[HIATUS] NCT X BLACKPINK [JAEMIN X JENNIE] NOT A SHIPPER, JENNIE AS MAIN CHARACTER. "𝙰𝚙𝚊𝚔𝚊𝚑 𝙽𝚘𝚘𝚗𝚊 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊 𝚙𝚎𝚛𝚋𝚎𝚍𝚊𝚊𝚗 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚕𝚊𝚐𝚒? 𝚔𝚊𝚞 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚒𝚑𝚊𝚝 𝚖𝚞𝚊𝚔 𝚍𝚊𝚗 𝚓𝚒𝚓𝚒𝚔 𝚔...