PART 1

41 30 177
                                    

Hai hai

Gimana kabarnya?sehat kan?

Bismillahirrahmanirrahim aku mulai part 1 nya ya.

Semoga suka

                            🐛🐛🐛

Matahari mulai naik, suara suara sisa air hujan masih terdengar sebelum pagi menjelang malam itu turun hujan yang sangat deras pagi hari seperti mengisyaratkan pemandangan yang indah setelah badai semalaman.

"AMPUNN MASS!AMPUNNN." Ucap bunda Cristin yang menahan sakit ketika dirinya berkali kali mendapat pukulan dari suaminya.

Amalin de Cristin adalah bunda dari Aily dirinya sering mendapat kekerasan dari suaminya,kenapa gak dilaporin aja?karena bunda Cristin adalah sosok istri yang penurut dia selalu patuh oleh apa yang suaminya perintahkan kalau dia melanggar maka dirinya hanya bisa diam dan merasakan rasa sakitnya.

"Huft kejadian lagi?apa yang lagi kesalahan bunda." Ucap Aily yang terbangun mendengar jeritan bundanya.

Bagi Aily keributan dan kekerasan dalam keluarganya sudah biasa terjadi setiap pagi hari,bahkan Aily menganggap itu adalah alarm nya untuk bangun pagi dan berangkat ke sekolah.

"BISA GAK JADI ISTRI CANTIKKAN DIKIT?!KAMU ISTRI SULTAN BUKAN GEMBEL ATAUPUN GELANDANGAN!" ucap Leon yang terus menerus memukuli istrinya.

Leon de Hotman adalah suami dari Cristin dan papah dari Aily, dirinya sering kali menggunakan kekerasa pada anak dan istrinya itu karena baginya mereka hanya pelampiasan ketika moodnya sedang hancur.

"T-tapi kan mas aku ini melakukan semua pekerjaan rumah sendirian jadi tidak sempat untuk berdandan, rumah kamu ini besar mass kamu gak mau sewa asisten rumah jadi bagaimana aku bisa melakukan hal nya bersamaan?" Cristin meringis merasakan dirinya hampir kehilangan arwah dalam dirinya.

"BANYAK ALASAN!SAYA TIDAK MAU MEMAKAI JASA ASISTEN KARENA SAYA PUNYA ISTRI, APA GUNANYA ISTRI KALO SAYA MASIH MENYEWA ASISTEN?" Leon semakin emosi dan terus menyiksa istrinya.

"Mahhhh,pahhhh udahh cukup! ily cape lihat kalian berantem terus bisa gak kita damai sehari aja." Ucap Aily yang keluar dari kamarnya dan menuruni tangga dengan pakaian sekolah yang sudah rapih.

"DIAM!TAU APA KAMU?SEKOLAH AJA YANG BENAR PAPAH GA MAU KAMU BODOH!DAN JANGAN LUPA PAKAI PERHIASAN NYA BIAR ORANG TAU KAMU KAYA."  Leon lagi dan lagi menegaskan Aily untuk memakai banyak perhiasan sebelum keluar rumah.

"Buat apa? Aily cape pahh terus dipandang kaya kalo keluar rumah doang, nyatanya Aily tetep susah kalo dirumah dengan sikap papah yang pengen dipandang kaya depan orang lain terus menerus." Ketus Aily.

PLAKKK
Ya, Aily mendapatkan tamparan yang sangat keras dari tangan papahnya karena Leon tidak suka dibantah semua yang dia mau harus diturutin.

"TAMPAR LAGI PAHH TAMPAR! sampe nyawa Aily lepas siksa Aily pahh." Air mata Aily jatuh ke pipinya dengan sangat deras.

Tanpa pikir panjang Leon menarik rambut Aily dan menariknya kedalam kamar, setelah sampai didepan kamar ia membanting tubuh Aily dengan keras sampai Aily jatuh ke lantai.

"Jangan harap kamu bisa keluar rumah kalo belum pakai perhiasan mengerti!" Ucap Leon yang lalu meninggalkan kamar Aily dan segera pergi meninggalkan rumah setelah puas menyiksa anak dan istrinya.

Aily menuruti permintaan papahnya ia mengambil semua perhiasan dan memakainya satu persatu hari ini ia pikir ia akan memakai Hoodie ke sekolah karena gak mau teman temannya tau ada bekas lebam di tubuhnya.

"Bunn, bunda okay?jangan nangis ya Bun Aily disini maafin Aily belum bisa ngelindungin bunda, bunda yang sabar ya, jangan naro dendam sama papah nanti bunda yang sakit." Aily mengusap airnya bundanya lalu memeluknya dengan erat.

Batin Aily sakit setiap melihat tubuh bundanya penuh bekas lebam bahkan bekas lebam yang sebelumnya belum sembuh sudah ada lagi, alasan Aily bertahan karena bundanya yang kuat, Aily ingin seperti bundanya yang sangat kuat menghadapi semuanya.

"Bunda gak papa, kamu berangkat ya sayang nanti telat." Ucap Cristin yang berusaha tersenyum supaya anaknya itu tidak khawatir.

Cuppp
Satu kecupan mendarat di jidat Aily, bagi Aily kecupan itu sangat hangat dan membalikkan moodnya.

                           🐛🐛🐛

"LILY!SINIII." Teman teman Aily melihat Aily yang datang dari gerbang depan sekolah dan langsung menyuruhnya untuk duduk bersama mereka.

"Hai guys, morning happy happy ya gak boleh sedih." Ucap Aily yang tersenyum seolah olah paginya benar benar indah.

"Aaaaaa and you too Lily,nih sarapan gue buatin khusus buat lu." Clara memberikan bekalnya yang memang sengaja dibuatkan untuk Aily.

"Thanks Clar, lain kali gak usah repot repot lu harus mikirin kesehatan lu sendiri jangan sampe lambung nya kumat." Ucap Aily yang merasa beruntung masih ada yang sayang dan peduli terhadap dirinya.

"Ehh Lily okay kan?itu pipi lu lebam kenapa?kaya abis kena pukul?" Ucap Chelsea yang dari tadi fokus dengan pipi Aily.

"Eee-ee ga papa ini tadi gw kepentok meja pas mau ngambil liptin ga usah khawatir gitu lah gw okay kok." Aily nampak santai menjelaskan pada teman temannya karena gak mau mereka khawatir.

"Oooooo kepentok meja." Seru teman temannya.

Aily bisa dibilang pintar menutupi setiap masalah yang dihadapi nya, kecuali sama bundanya karena bagi Aily bundanya adalah tempat cerita dan berbagi cerita, jadi semua teman dan orang terdekat Aily tidak pernah tau apa yang terjadi sama Aily sebenarnya.

"Masuk aja yuk udah mau bel." Ucap Cleova yang lalu bangkit dan mulai berjalan ke arah kelas yang disusul oleh teman temannya.

"DEN!CEWE ANAK KELAS 12 YANG LU TAKSIR UDAH DATENG TUHH." ucap Dodot yang berlari dan berteriak untuk menggoda Aiden.

"Apa sih lu!ga mungkin dia mau sama gue yang notabe nya rakyat biasa bukan berduit, insecure lah gue pdkt sama dia." Jelas Aiden.

Aiden anak kelas 13 yang sama sama anak akutansi dengan Aily hanya beda satu kelas, Aiden tipikal orang yang dingin dengan perempuan jarang jarang dirinya suka dengan perempuan, Aily yang menjadi cinta dalam diam Aiden semenjak Aily naik ke kelas 12.

Alasan Aiden tidak berani mengungkapkan perasaannya karena Aiden sadar dirinya dari keluarga berkecukupan sedangkan Aily dari keluarga ternama, sebenarnya Aiden juga kaya raya namun semenjak ayahnya Aiden jatuh miskin ia sekeluarga terpaksa hidup sederhana.

"Yaelah Aily gak Mandang harta kali den." Ucap Rey yang geram ingin menjodohkan keduanya jika Aily adalah anaknya.

"It's okay kalo dia gak Mandang harta, tapi saingan nya?mau taro dimana muka gue udahlah kalian cukup Nyimak aja kedepannya dia sama siapa ga usah maksa gue ngungkapin perasaan sama dia." Ketus Aiden.

"Yakin Lo gak mau coba?diambil orang nanti nangis." Canda Dika.

"Mending liat dia diambil orang daripada liat dia hidup susah sama gue, asal lu tau ya ortunya udah bahagia in dia dari kecil dengan kemewahan yakali gue ajak dia hidup susah." Ucap Aiden yang pikirannya selalu 2x lebih maju dibanding teman temannya.

Mendengar ucapan Aiden teman temannya hanya bisa diam, karena apa yang dibilang Aiden ada benarnya juga, dan tepatnya selalu benar.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Semoga suka part ini.

Ditunggu next part nya ya guys.

Thanks you 🙌

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OWN WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang