Luka Alea

14 21 5
                                    

    
Jangan lupa follow dan vote ya

              
        
            "Happy reading "

Sepulang sekolah Alea langsung masuk kekamarnya, Genta ingin menanyakan keaadan Alea, tapi sejak tadi Genta mengetuk pintu kamar Alea tidak ada respon sedikitpun.

"Al buka pintu gue mau masuk " tetap saja tidak ada jawaban Alea

"Al gue masuk ya " genta pun perlahan membuka pintu kamar adiknya, dan terlihat Alea sedang memakan cake kesukaan nya yang dibawanya tadi dan menangis

"Al panggilan Genta tidak ada sedikitpun direspon dan membuat Genta bingung, ada apa dengan adiknya? .

"Alea!!!  Genta pun berusaha menyadarkan adiknya dan memegang bahu Alea dan melihat betapa rapuhnya Adiknya sekarang.

" Al hey!!!  Lo kenapa bilang ga usah kaya gini..!!  Kasih tau gue, biar gue paham? " Genta pun mengoyang2kan bahu adiknya, karna baru kali ini Genta melihat adiknya seperti ini.

Alea pun berhenti memakan kue itu dan menatap Genta.

"gue ga tau bang, gue cuma pengen makan banyak..!
biar disini Alea menunjuk hatinya "ga kosong " dengan sesenggukan Alea berbicara dengan Genta.

"Sesak kosong bang disini,ga peduli berapa banyak yang gue makan disini tetap kosong" lagi lagi Alea menunjuk kearah dadanya.

Alea pun meneruskan memakan cake nya dengan tangan sampai mulutnya terlihat sangat penuh.

Tangis sesenggukan Alea membuat Rasa bersalah menggerogoti Genta, ingin rasanya Genta bertukar waktu, agar dia bisa merasakan kesakitan yang adiknya rasakan saat ini.

Genta pun memeluk adiknya.

"Nangis sepuas lo, karna kalo lo tahan itu cuma ninggalin bekas luka Al. " Genta pun tak tau harus berbuat apa jika seperti ini hatinya teriris saat tahu sedalam itu luka yang Alea tutupi selama ini.

Tangis Alea semakin menjadi, bukan karna Alea merasa sakit kali ini tapi Alea merasa bahagia, karna saat terpuruknya ada orang disisinya.

"Thankyou brother i love you "karna kelelahan menangis Alea pun perlahan tertidur dibahu Genta .

Genta membiarkan bahunya sebentar untuk Alea sampai Alea benar2 terlelap, dan perlahan menggendong Alea keranjang king sizenya dan menutupi tubuh mungil adiknya dengan selimut.

"Goodnight princess " Genta pun beranjak keluar dari kamar Alea dan tak sengaja berpapasan dengan Hermawan.

"Loh bang kog keluar dari kami adek bawa cake" Hermawan pun bertanya.

"Gak pa tadi Alea minta bawain kue kekamar, eh ga taunya molor tuh anak " ujar Genta berbohong

"Oh yaudah papa kekamar dulu, tadi papa meeting sama klien papa" ujar Hermawan

Baru saja Hermawan hendak membuka pintu kamarnya terdengar suara Genta

"pa bisa luangin waktu untuk Alea sebentar ajja pa, Alea butuh kita " ujar Genta penuh harap

Hermawan pun merasa heran dengan tingkah Genta hari ini, ada apa tapi karna Hermawan tidak ingin tau lebih banyak dan membiarkan mereka yang bicara sendiri nantinya, Hermawan pun menjawab dengan menepuk bahu Genta

"Papa usahain ya!! Minggu depan kita familytime, ujar Hermawan sambil tersenyum kepada Genta.

"Makasih pa..! night pa..!  Genta pun membalas ucapan Hermawan dan berlalu masuk kekamarnya.

Sebelum Genta tidur dia mengecek hp nya dan mengirim pesan kepada Keenan

Genta Gracio Wijaya
  [temuin gue diclub xxx] 22.46

                   Keenan Mahendra Aldebaran
                       [Ok]  23.00
                     [Tentang Alea ] 23.03

Genta gracio wijaya
  [Yes brother ]  23.12

Setelah mengirim pesan kepada Keenan Genta pun beranjak mengambil kunci motor dan jaket DELVARIOUS kebanggaan nya menuju club gang dibicarakan dipesan tadi.

Tentang Cinta Alea Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang