Zero x Grigio

322 19 101
                                    

Auxy: Yak! Kali ini saya akan buatin part untuk ship di judul ini. Pastinya banyak ya yang ngeship mereka :v Saya sendiri lebih pilih Fuma x Grigio sih, soalnya kelihatan cocok saja. Malah ceramah nih saya >:v Enjoy!

Suatu pagi, Zero, gak seperti biasanya yang selalu ngerusuh di kosan, malah hanya duduk diam melamun di ruang tamu. Penghuni yang lain sampai terheran-heran melihat perubahan tingkah lakunya.

Orb: Zero-san dirasuki roh apa semalam? Tumben gak ngerusuh.

Geed: Gak mungkin lah dia dirasuki, Orb-san.

X: Taiga, kamu tahu gak kenapa dengan dia?

Taiga: Kenapa tanya aku? Mana kutahulah.

X: Lah, kamu kan yang paling dekat dengan Zero. Z, gimana denganmu?

Z: Gak tahu juga hehe.

Trigger: Mungkin saja lagi mikirin doi.

Semuanya langsung melihat ke arah Trigger.

Trigger: Ke-kenapa?

Reiga: Kok kamu tahu? Bisa saja itu benar lho.

Trigger: Aku asal nebak doang.

Ginga: Daripada kita berdebat gak jelas seperti ini, mending aku tanya dia langsung saja.

All: Baik, kami mengandalkanmu, Ginga-san! Bye! *langsung kabur semua*

Ginga: Lah, kok pada kabur?

Iris: Semangat ya, Gin. Aku dan Girls Gen harus berangkat kerja juga.

Ginga: Iya.... *batin* Iris juga? TwT

Setelah kosan menjadi sangat sangat sangat sepi (bahkan suara nyamuk numpang lewat terbang juga bisa kedengaran), Ginga memberanikan diri menghampiri Zero dan duduk di sebelahnya.

Ginga: Hai Zero....

Zero: Oh, hai Gin.

Ginga: Kenapa kamu dari tadi pagi melamun terus? Tumben, karena biasanya kamu selalu ngerusuh.

Zero: *melihat kanan kiri depan belakang* Gak ada orang?

Ginga: Yang lain sudah pada kabur semua.

Zero: Ou...

Ginga: Jadi?

Zero: Hah, baiklah kukasih tahu. Sebenarnya.....aku lagi mikirin gimana caranya nyatain perasaan ke Grigio.

Ginga: *batin* Ternyata benar ya kalau lagi mikirin doi. Hebat banget kamu, Trigger.

Zero: Takutnya nanti kedua kakak overprotektif-nya bakalan menghajarku habis-habisan kalau aku terang-terangan nyatain perasaan pada Grigio.

Ginga: Hm, benar juga. Ya sudah. Akan kubantu kamu.

Zero: Benarkah? Gimana caranya? Terus, gimana juga dengan R/B?

Ginga: Nanti kuurus semuanya. Kamu cukup nyatain perasaan saja ke Grigio.

Zero: Huwaa, makasih Ginga! Kamu memang yang terbaik!

Ginga: Hehe, gak papa kok.

Rencana Ginga yaitu, setelah Grigio hendak pulang ke kosan dari kerjanya, dia akan ditelepon oleh Iris untuk pergi ke taman bunga kristal (Pastinya sebelumnya Ginga sudah memberitahukan rencananya pada semua penghuni kosan).

Nah, setelah ditelepon, Grigio pasti mengikuti permintaan Iris dan pergi ke taman yang dimaksud. Sebelum Grigio datang, Zero sudah menunggunya di sebuah bangku di taman. Penghuni kosan lainnya pada bersembunyi di balik semak-semak yang lebat.

Gimana dengan R/B? Tenang saja, Ginga sudah berhasil membuat mereka setuju, walaupun dalam hati mereka masih membara-bara dan tak rela Grigio punya pasangan secepat itu.

Auxy: Woi, R/B! Kalian ini terlalu overprotektif gak sih? Grigio udah gede loh. Dia udah termasuk dewasa. Jangan anggap dia anak kecil lagi!

Rosso: Tapi kan kami tidak rela!

Blu: Benar, lagian kenapa dia punya pasangan duluan daripada kami? TT

Auxy: Mana kutahu! Yang penting kalian harus relain! Dah lanjut!

Setelah Grigio sampai di taman, dia tidak melihat siapapun disana kecuali Zero yang sedang duduk. Zero pun memulai aksinya sesuai yang direncanakan Ginga.

Zero: Eh? Grigio? Kenapa kamu kesini?

Grigio: Ah, hai Zero-san. Tadi Iris-san memintaku untuk datang kesini. Aku gak tahu buat apa, tapi dia dimana ya?

Zero: Oh, katanya dia harus cepat-cepat pulang agar bisa ketemu dengan pacarnya.

Di balik semak-semak.

Ginga: *batin* 💢 Zero, itu bukan bagian dari skrip ^^

Iris: *batin* Demi apa aku pernah seperti itu?!

Balik ke Zero dan Grigio.

Grigio: Gitu ya.

Suasana pun menjadi canggung.

Ginga: *batin* Mau sampai kapan canggungnya nih. Cepatlah Zero!

Zero: Um, Grigio....

Grigio: Iya?

Zero: Aku mau mengatakan sesuatu.....

Grigio: Apa itu?

All: *batin* Yes! Inilah momen yang kami tunggu-tunggu! Harus dikenang nih! *ngeluarin kamera*

Zero: Sebenarnya......aku......

Grigio: ?

Zero: Aku menyukaimu!!!

Grigio: Eh?! *ngeblush*

Zero: Iya, aku menyukaimu sejak kami pertama bertemu. Kamu sangat baik, imut, cantik lagi. Kamu yang membuatku jatuh cinta untuk pertama kalinya. Jadi, maukah kamu menjadi pacarku? *memberikan bunga kristal*

Grigio: *tersenyum* Mau kok *ngambil bunga kristalnya*

Zero: *ngeblush* Eh? Beneran?!

Grigio: Iya. Aku juga menyukai Zero-san sejak aku diculik oleh Dark Killer. Saat itu Zero-san sangat menjagaku dan bahkan memberikanku energi Zero-san kepadaku. Aku sangat bersyukur pada Zero-san sejak itu. Dan aku selalu ingin membalas Zero-san atas itu, mungkin ini adalah caranya.

Zero: Gri-Grigio.....terima kasih banyak! *memeluk Grigio*

Grigio: Aku yang harusnya berterima kasih, Zero-san *memeluk balik*

Zero: *telepati ke Ginga* Terimakasih sudah membantuku, Ginga. Berkatmu ini mungkin adalah salah satu hari terbaik di hidupku.

Ginga: *telepati balik* Sama-sama Zero.

Malam itu pun dipenuhi oleh aura-aura pink di sekitar taman bunga kristal. Rosso dan Blu masih berusaha keras menahan emosi mereka. Namun mereka juga sadar cepat atau lambat Grigio akan mendapatkan pasangan yang cocok dengannya. Dan mungkin itu adalah Zero.



Auxy: Hai semua! Gimana dengan part kali ini? Moga bagus. Sepertinya Ginga cocok jadi cupid ya. Setiap kali rencananya membantu teman-temannya nyatain perasaan ke cewek selalu berhasil.

Ginga: Nggak semuanya kok!

Auxy: Iyain deh. Sampai jumpa di next part ya! Bye bye 👋

Ultraman Ginga The Origin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang