Devian Julia : Lempar Kode Sembunyi Hati

'Devian&Adelina#05'

Happy Reading

_______________________________

1 October~

_______________________________

"Jika tidak ada bahu untuk bersandar. Maka, masih ada lantai untuk bersujud "
-Adelio Orlando

🌻🌻🌻

Sesuai janji yang ditepati adelina tadi, hari ini ia akan bertemu dengan seseorang yang menjadi masa lalu kelam untuknya.

Hari ini adelina tengah berada disebuah taman, ia masih mengenakan seragam sekolah sesuai janji setelah pulang sekolah.

Adelina sesekali melihat kearah sekeliling, siapa tau orang yang akan ia temui sudah datang.
Ia mengigit pelan bibir bawahnya, ada rasa senang dan takut yang tercampur aduk dalam diri adelina sekarang.

Senang, karena ia akan menemui orang yang mungkin adelina sangat rindukan selama ini.

Takut, karena dimana di masa lalunya semua hal yang tak pernah adelina duga terjadi.

Adelina mulai cemas. Ini lama sekali dari jam yang dijanjikan, ia beberapa kali melihat kearah arloji yang melekat ditangan kecilnya.

"Adelina!,"

Adelina tersenyum kearah suara itu, segera ia menoleh bahagia.
Itu ayahnya BIMA

"Ayah!." Sayu adelina berlari tepat ke arah bima berdiri, segera adelina memeluk erat tubuh yang 2x lebih besar dari tubuh kecilnya.

Ini, yang selama ini adelina inginkan.
Adelina ingin memeluk ayahnya, dan kini adelina bisa memeluknya tanpa ada penolakan, atau cacian dan hinaan sedikitpun.

"Ayah, adelina sayang sama rindu ayah..." Gumam adelina semakin erat memeluk tubuh bima.

Bima melepaskan pelukan adelina yang semakin erat memeluknya, ia menatap lekat manik mata anaknya ini.

"Dengar adelina!, Jangan kamu melakukan hal semacam tadi." Adelina mengerutkan dahinya, apa yang dimaksud ayahnya.

"Ma-maksud ayah, apa?."

"Hhaah," Bima melepaskan pegangan tangannya dari bahu adelina, dan memberi jarak keduanya.

"Jangan temui ayah dan keluarga ayah lagi, ayah harap kamu ngerti, cuman itu yang ayah mau sampaikan."