SATU BULAN KEMUDIAN
SUZY
Satu bulan lebih berada di site sangatlah melelahkan. Aku merindukan masakan ibu dan juga ranjang nyamanku di rumah. Aku melirik lagi Joohyuk yang masih cemberut lantaran ia melarangku kembali ke Seoul dengan alasan bahwa pembangunan proyek belum selesai sepenuhnya.
Belum selesai sepenuhnya bukan berarti aku dilarang kembali ke kantor pusat. Pekerjaanku sebenarnya sudah selesai, hanya masalah pembangunannya yang kurang 5% saja cukup ditangani oleh Pak Ahn dan Pak Jung, serta beberapa pekerja lapangan lainnya.
"Kita kan bisa bertemu di Seoul." Bujukku lagi untuk ke sekian kalinya pada Joohyuk. Meskipun ia berat hati memperbolehkanku pulang namun ia tetap mengantarku ke bandara. Seperti sekarang.
"Tapi aku tidak bisa ke Seoul sekarang." Jawabnya merajuk.
Tak kusangka seorang Nam Joohyuk begitu kekanakan seperti ini. Aku hanya menghela napas pelan.
"Aku harus menyelesaikan beberapa pekerjaan lagi sebelum ke Seoul. Kau tak ingin menungguku dulu setelah itu kita ke Seoul bersama?" Joohyuk menolehkan kepalanya ke arahku sembari menyetir.
Aku tersenyum tipis dan menggeleng, "Jawabanku tetap sama Joohyuk-ah. Lagipula sebentar lagi kita sampai di bandara."
Joohyuk mendengus. Wajahnya kembali muram. Meskipun dalam mode 'ngambek' Joohyuk tetap membantuku menurunkan koper dari bagasi mobilnya.
"Kau tahu, aku tidak bisa lama-lama tanpamu." Kata Joohyuk lirih menatapku sendu.
Astaga, sejak kapan dia ahli gombal begini. Merasa geli namun aku tetap menyukainya.
"Satu Minggu tidaklah lama, Joohyuk-ah. Aku tunggu di Seoul ya." Aku memeluknya dan ia membalas erat pelukanku. Kami cukup lama berpelukan sampai beberapa orang yang lewat melirik kami.
***
Keesokan harinya aku harus masuk kantor. Beberapa laporan dan pekerjaan yang sudah kukerjakan harus segera kuserahkan pada Jong-suk Sunbae. Aku merasa aneh karena keadaan kantor yang terasa sepi. Biasanya di lantai satu banyak orang yang berlalu lalang.
Tanpa pikir panjang aku masuk ke dalam lift menuju lantai tiga di mana kantor divisiku berada. Keluar dari lift membuatku merasa aneh (lagi). Keadaannya tidak beda jauh dengan lantai satu yang tampak sepi. Aku tetap melangkahkan kakiku dan membuka pintu. Sorak-sorai tim divisiku meniupkan terompet dan melempari confetti ke penjuru ruangan. Suasana riuh mendadak menyerang indera pendengaranku dan membuatku refleks terlonjak kaget.
Ruangan divisi sengaja dihias dengan berbagai warna balon serta tulisan 'Selamat Suzy' terpampang jelas memenuhi ruangan ini.
"Selamat Suzy-nim." Kata Jong-suk Sunbae, Jiyeon, dan Song Kang bebarengan.
Aku hanya menggaruk kepalaku heran. Kenapa mereka menyelamatiku?
"Terima kasih Suzy-nim, berkat dirimu kita semua banjir bonus!" Celetuk Sehun.
Kepala Sehun ditempeleng Song Kang dari belakang, "Bukan itu, bodoh!" Desis Song Kang membuat Sehun mendelik.
Aku makin bingung dan tak paham dengan situasi ini. Hari ini bukan ulang tahunku dan jika bukan keberhasilan tim kami bekerja sama dengan ST corp. Lalu apa?
Jiyeon mendekatiku dan merangkulku, "Selamat Suzy-aah! Kau beruntung sekali."
Aku melepas rangkulan Jiyeon dan menatapnya, "Ada apa ini sebenarnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey, Ahjusshi! Nice to Meet You
RomanceBae Suzy hanyalah seorang karyawati di sebuah perusahaan kontraktor. Kehidupan awalnya biasa-biasa saja. Namun, semenjak ia terpaksa harus menggantikan Lee Jongsuk untuk survei lapangan kehidupan biasanya menjadi luar biasa. Dia kira Nam Joohyuk han...