Happy reading 💚
~~Seseorang pria tidak terlalu tinggi, cantik, dengan proporsi badan lentik nya di ruangan kerja Meta sedang kesal, sedari tadi ia menunggu Meta membuatkan minuman tapi tidak kunjung balik lagi.
"Meta bikin minuman dimana sih. Di Dubai apa?"
Pria cantik itu mengomel, sampai suara pintu terbuka.
Benar bukan ia Meta tapi tunggu ia tidak membawa apa-apa di tangan nya."Mana minuman gue"
Pria itu langsung menjegal langkah Meta, dengan omongan yang lumayan tidak bersahabat."Astaga! Gue belum juga duduk. Lo bener-bener preman rentenir"
"Ya dari tadi gue nungguin Lo ya Langit, lama"
"Asal Lo inget ya Pi, ini tuh masih jam kantor. Lo Dateng ke sini tuh masih jam kantor, jadi tolong ya gue masih kerja gak kaya Lo pengangguran"
"Pengangguran mata Lo dua"
Lihat, seseorang yang di panggil Pi itu marah."Mata gue emang dua. Ngomong-ngomong Lo mau apa sih kesini, bikin mood gue turun."
Meta melangkah ke arah komputer minimalis nya ia agak sedikit mengotak atik nya.Waktu ia keluar tadi sekertaris nya bilang ada email masuk dan harus di baca sekarang karena penting. Makanya itu Meta agak sedikit lama.
"Minuman gue mana dulu elah, gue ini tamu ya"
"Tamu apaan, seminggu 4 kali nongkrong di apartemen gue. Kaya gapunya rumah aja lo Pi"
"Bodo amat Langit. Gue tanya minuman gue mana"
"Bentar lagi, tunggu sebentar"
Pkrit atau yang biasa Meta panggil Pipiy. Pria manis seumuran dengan Meta, ia merupakan sahabat baik Meta dari jaman Sekolah Dasar.
Ya pertemanan Meta jauh lebih baik daripada kisah-kisah cinta nya.Pipiy merupakan pria cantik semampai, penyayang, baik hati, rajin menabung, cerewet dan yang sangat penting ia mengerti seluk-beluk cerita kehidupan Meta.
Apapun yang sedang Meta alami Pipiy menjadi orang pertama yang akan mengetahui.Dari masalah keuangan, percintaan nya, dan masalah per toilet an juga Pipiy tau.
Tapi boonk.
Tapi betul kok.
Betul boonk.
Tidak ini betul kok, mereka berdua emang sahabat dari kecil hingga sekarang. Sampai Pipiy sudah memiliki tunangan dengan kekasihnya setengah tahun yang lalu.
Yah, tunangan doang di nikahin kagak.
Sabar ya Pi."Ngomong-ngomong Lo kemarin telfon gue tiba-tiba Lo beneran ketemu Biru?"
"Iya"
Meta yang sedang sibuk hanya menjawab seadanya."Langit suka bo'ong, gamungkin deh Biru di sini. Halusinasi kali Lo mah"
"Nggak"
"No bukti, Hoax"
"Liat aja"
Pipiy sebenernya agak kurang percaya sama apa yang Meta bilang kemarin di telfon.
Mana mungkin Biru yang sering Meta ceritakan bakalan balik, Meta bilang Biru nya kan sudah benar-benar di makan bumi.
Maksudnya tuh hilang tidak ada jejak.
Lagipula Pipiy dari lulus Sekolah Dasar, sampai saat ini juga belum pernah bertemu lagi dengan Biru yang sering Meta tunjukkan waktu jaman dulu.Wisata Masalalu banget ini jadinya.
~
Tok tok tok.
Pintu ruangan kerja Meta di ketuk dari depan.
"Masuk"
Pintu terbuka setelah Meta memberikan izin nya.Benar saja seseorang membawakan dua jus berwarna orange kekuningan.
Seorang pria tampan meletakkan minuman nya di meja depan Pipiy."Terimakasih ..."
Pipiy sepertinya baru kali ini melihat seseorang yang sedang meletakkan minumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
crusher
FanfictionBagaimana kalau kamu bertemu seseorang yang kamu sukai waktu jaman Sekolah Dasar. Yaa orang bilang cinta jaman sekolah dasar sih cinta monyet, di bilang cinta monyet tapi perasaan berdesir itu setelah 12 tahun masih ada(?) kok bisa? Bisalah. atau h...