Pesta

83 15 2
                                    

Happy reading 💚

~~~

Malam minggu pukul setengah enam sore ini, Meta sedang bersiap menghadiri acara pesta pernikahan sekertaris nya itu.
Ia sudah berpakaian menggunakan jas berwarna hitam nya dengan celana bahan berwarna senada.
Ia tidak lupa untuk menambah kesan rapih, ia memakai dasi nya berwarna merah maron.

Sebenernya ayah Meta menyuruh ia untuk berangkat bersama dari rumah besar nya, tapi Meta menolak.
Lagi pula setelah pulang dari pesta Meta akan mengunjungi rumah besar, karena Meta memilih ikut berkumpul makan malam.
Sebenarnya tidak di katakan makan malam, karena pasti pulang dari pesta saja sudah larut dan sudah makan malam. Mungkin lebih tepatnya mengobrol santai saja.

Meta menuruni apartemen mewah bernomer 177 itu menggunakan lift yang tersedia.
Ia berangkat sendiri, biasanya Pipiy kalau ada acara seperti ini ia akan mengikutinya, tapi sayang sekali sahabat nya tidak bisa ikut. Pipiy bilang ia sedang ada acara makan malam dengan keluarga tunangannya sih.

Jalanan kali ini ramai sekali, Meta baru teringat ini Sabtu malam.
Semua orang turun ke jalanan hanya untuk pergi kencan atau mungkin berkumpul dengan keluarganya untuk makan malam menghabiskan waktu weekend nya.

Meta menghela nafasnya, ia melihat jam tangan yang melingkar dengan pas di tangan nya.
Sudah pukul setengah tujuh.
Ponsel nya juga sedari tadi berdering, tapi Meta abaikan.
Mungkin Bunda atau Ayahnya yang sedang mengabarkan kalau mereka sudah sampai di acaranya.

Gedung resepsi yang akan Meta kunjungi kali ini hampir memakan waktu sekitar 40 menit apabila jalanan tidak macet, tapi kali ini Meta datang tepat pukul tujuh malam.
Agak mengulur sedikit.

Gedung telah ramai dengan para hadirin malam ini, semua orang mengenakan pakaian yang terlihat mewah.
Lihat saja, untuk pria menggunakan jas yang Meta yakini mahal berwarna hitam dan untuk wanita menggunakan dress berwarna merah itu.
Karena di dalam undangan nya ada catatan seperti dress code, jadi tamu undangan menggunakan pakaian yang senada.

Meta melangkah menuju aula gedung pesta itu, wow lihat sangat mewah sekali.
Semua orang juga sangat menikmati jamuan yang tersaji.

Meta mengedarkan pandangannya.
Ia mencari ayah dan bundanya.
Tapi ia sama sekali tidak menemukannya.
Meta berfikir mungkin ia harus bertemu dahulu dan mengucapkan sekedar kata selamat ke tuan rumah yang mempunyai hajat ini, sambil mencari orangtuanya. Pikir Meta.

~~

Oh lihat, Jane dan pasangan kali ini juga sangat cocok.
Jane cantik sekali, menggunakan gaun lebar nya berwarna putih tulang itu dan pasangan pun sama ia mengenakan Jas warna senada, serasi sekali.

"Happy Wedding Jane, Wish You All The Best"
Meta berjabat tangan dengan sekertaris nya dan tidak lupa ia juga menyalami pasangan Jane.

"Terimakasih pak Langit, Ngomong-ngomong Pak Arman sudah sedari tadi di sini"

"Oh iya kah, boleh saya tau di mana mereka?"

"Beliau ada di meja VVIP, ada di sebelah kiri"
Jane menunjukkan tempat arah orang tua Meta berada.

"Ah iya saya melihatnya, terimakasih Jane. Sekali lagi Selamat ya. Bahagia selalu"

"Terimakasih sekali lagi, Pak Langit"

Meta tersenyum manis, ia bahagia melihat orang di sekitar Meta bahagia.

~

"Ta! kamu bunda cariin ya. Udah ketemu Jane belum?"
Meta memeluk bunda nya singkat, dan mengecup pipi seseorang yang sangat Meta sayangi di hidup Meta saat ini.

"Sudah kok Bun"

"Bunda kira kamu gak bakalan Dateng loh, soalnya dari tadi bunda telfon gak di angkat-angkat"

crusherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang