Hari ke 3 katanya.

68 11 0
                                    

Happy reading 💚

~~~

"Lo tuh ngerepotin banget sebenarnya"
Pipiy pria itu langsung mengomel, padahal Meta saja belum duduk dengan benar di kursi mobil Pipiy.

"Males banget mau pesan ojol. Apartemen Lo juga searah, memanfaatkan yang ada"
Meta berucap dengan nada yang amat sangat tidak bersemangat.

"Lagian Lo tuh kemarin bukanya nganterin gue ke kantor lagi, malahan langsung ke apartemen sih"
Ucapnya lagi.

"Lah Lo juga mau-mau aja gitu gue pulangin"

Pipiy segera saja melajukan mobilnya.
Iya pagi-pagi Pipiy sudah di telfon Meta untuk mampir menjemputnya.
Salah sendiri kenapa Meta kemarin di antar langsung ke apartemen nya, gak ke kantor dahulu mengambil mobil yang ia tinggalkan di kantor.

Perjalanan ke kantor Meta sebenarnya dekat, cuma lima belas menit dari apartemen yang Meta tinggali sekarang.

Tapi namanya juga Meta, ia selalu memanfaatkan yang ada.
Contohnya sekarang ini.

"Langsung ke depan loby aja pak"
Meta sebenarnya ini sedang menahan untuk tidak melepas tawanya.

"Anjing! Lo kira gue supir Lo"

Meta langsung melepaskan tawa kencangnya.

Pipiy tuh teman yang paling baik versi Meta.
Ia beruntung banget sebenarnya bisa mempunyai Pipiy, walaupun dia sering misuh tapi Pipiy tetap mau kok.
Contohnya sekarang walaupun Pipiy marah-marah bilang nya ngerepotin tapi Pipiy tetap saja datang kok.

Mobil Pipiy terparkir pas di depan loby kantor Meta.
Meta keluar dari mobil hitam yang pastinya mahal itu.

"Makasih ayang, nanti gantian deh gue yang nganterin Lo"
Meta melongok di kaca mobil Pipiy yang terbuka lebar.

"Mana mungkin, kantor gue tuh ngelewatin kantor Lo ya Langit"

"Hahah"

"Tawa Lo, yaudah sana. Kerja yang rajin ya Langit, biar gaji gak di potong"

Meta hanya mengacungkan jempol nya tanda menyetujuinya, dan ia memundurkan badannya karena mobil Pipiy akan melaju.

Sebelum mobil Pipiy melaju, dari dalam Pipiy masih sempat-sempatnya mengacungkan jari tengah nya.

Meta terkekeh, Pipiy tuh udah Meta anggap saudara bukan lagi sahabat apalagi teman. Sudah sedari Taman kanak-kanak ia bertemu Pipiy. Wah sudah hampir 20 tahun, lama juga.

~~

Hari ini Meta agak kurang semangat sebenarnya, tadi malam Ayahnya menyuruh ia pulang.
Katanya sih ada makan malam bersama lusa, setelah pergi ke resepsi pernikahan sekertaris nya Jane.

Aneh sekali, Meta sudah berfikir buruk ada yang akan terjadi setelahnya.
Mungkin akan ia pikirkan lagi. kalaupun nanti Meta ada waktu.
Waktu sih ada, cuma Meta agak malas berkumpul.

"Kunci mobilnya di mana ya"
Meta kali ini sedang mencari-cari kunci mobilnya, ia ingat kemarin ia taruh di meja sofa ini.
Kenapa kali ini tidak ada, apa ada seseorang yang memindahkan nya.

"Kemarin perasaan di sini, kok gada ya"
Meta masih mencari-cari, ia membuka laci-laci di meja kerjanya.

"Ini yang Lo cari?"
Seseorang menyodorkan sesuatu.

Meta langsung membalikkan badannya saat sedang menunduk tadi.
Ternyata Brian yang saat ini ada di depannya sedang menyodorkan kunci mobil.

"Eh iya ini kunci mobilnya. Thanks."

crusherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang