"Aduhh bisa telat gue"
Liona berlari tergesa gesa dari halte menuju sekolahnya. Pagi tadi dirinya bangun terlalu siang, membuat gadis itu harus menerima resiko jika terlambat datang masuk sekolah
Saat hampir sampai didepan gerbang, terlihat pintu gerbang yang hampir tertutup sepenuhnya "Pak ! pak! pak jangan tutup dulu!"
"Udah lewat jam 7 ini neng, harus saya tutup" ucap Pak Satpam
Liona menghela nafas pasrah, mau bagaimana pun tetap dirinya yang salah "Yaudah deh pak"
Liona menoleh ke kanan dan kiri, mencari jalan lain agar bisa masuk ke area sekolah. Sorot matanya menangkap pada dinding bagian belakang sekolah, dinding yang lebih pendek dari yang lain
"Nah bisa tuh" gumamnya
Buru buru Liona memanjat tembok itu, walau agak kesusahan akibat rok sekolah yang dipakainya
Bruk!
Liona mendarat sempurna masuk kedalam area sekolah. Tampak sepi dan asing baginya. Seperti area yang jarang dikunjungi siswa siswi umum seperti dirinya
Gadis itu kembali berdiri tegak. Mengibas kibaskan rok nya yang terkena sedikit tanah sembari melihat sekeliling
Liona berjalan santai hendak menuju kelas yang pasti sudah terdapat guru mengajar didalamnya
"Woi!" teraikan itu membuat Liona menoleh kebelakang
Terlihat lelaki yang nampak tak asing baginya "Gue?" tanya Liona sembari menunjuk dirinya sendiri
"Iya lah" ucap lelaki itu sembari berjalan mendekat kearah Liona "Ngapain kesini?"
"Telat, jadi manjat tembok belakang" ucapnya sembari melirik kearah tembok yang tadi dipanjatnya
Lelaki itu terkekeh "Lo beneran manjat tembok?"
"Bener lah" Liona membenarkan letak tas nya di pundak, kemudian melangkah pergi dari sana
Belum juga lima langkah berjalan, langkahnya sudah terhenti akibat tangannya dicekal. Liona menoleh, menaikan sebelah alisnya
"Kelas udah mulai, kena hukuman lo" ucap lelaki itu
Liona memutar bola matanya malas "Ya terus? gue berani buat salah gue juga harus berani kena hukuman"
"Oh yaudah terserah lo" cekalan ditangan Liona terlepas, membuat gadis itu melanjutkan langkahnya pergi dari sana
***
Diatas rooftop terlihat beberapa murid laki laki yang tengah menghirup rokok masing masing, kecuali Arga yang memilih menghirup vape miliknya
"Tinggi juga ini sekolah" ucap Pastar yang sedang melihat bagian bawah dari atas rooftop
"Kenapa emang? lo mau coba lompat dari situ ?" tanya Samuel
"Enak aja. Gue masih waras ya"
Zergan menoleh kekanan dan kekiri, mencari seseorang yang belum juga tampak dari tadi pagi
"Leon kemana dah?"
"Palingan juga telat" ucap Arga santai santai
Samuel melihat kearah jam tangannya yang menunjukkan pukul delapan lebih "Yakali sampe jam segini belum berangkat"
Pastar yang hendak ikut duduk bersama teman temannya, melihat kearah pintu rooftop dimana terdapat Leon yang baru saja keluar dari sana "Itu anaknya"
KAMU SEDANG MEMBACA
LEON [ squel davi ]
Teen FictionBACA DAN PANTENGIN TERUS SAMPAI ENDING ‼️ jangan lupa vote, komen, dan follow juga 🖤 Bagaimana ketika sepasang pria dan wanita yang memiliki sifat sama sama keras, dijadikan satu dalam sebuah ikatan perasaan? cowo posesif yang bertemu gadis dengan...