Déesse de L'eau
—
Sepulang dari pantai, heeseung segera membersihkan diri. Tidak lupa ia memberi makan anjing kecilnya terlebih dahulu. Anjing kecil yang ia temukan beberapa minggu lalu di dekat sekolahnya. Rubby, itu nama yg diberikan teman dekatnya sewaktu melihat anjing temuannya itu. Rubby memiliki warna mata merah menyala yg cantik, bulu putih yang lembut juga tingkah yg sangat menggemaskan. Tak heran jika teman-teman heeseung lebih menyayangi rubby ketimbang tuannya.
Di dalam rumah minimalis berlantai dua itu heeseung berlindung. Seorang diri dirumah yg terbilang cukup luas –apabila ditinggali sendiri– itu tak jarang membuat heeseung merasa kesepian. Memang benar teman-temannya sering menginap jika akhir pekan, tetapi tetap saja apabila hari-hari biasa semacam ini akan terasa sangat sepi.
Didalam kamar mandinya heeseung merenung, ia sedikit menyesal karena membiarkan kakaknya tinggal bersama sang suami di kota sebrang. Membuatnya sulit untuk bertemu dengannya, ditambah ia tak punya kendaraan pribadi yang dapat mengantarkannya datang berkunjung. Heeseung memang mengandalkan transportasi umum juga sepedanya untuk bepergian.
'Tuan... Tolong kembalikan aku...'
Tunggu! tunggu sebentar! apa kalian dengar itu? suara merdu itu,kalian mendengarnya? heeseung dengan jelas mendengar suara itu
'Apa aku masih mabuk air kelapa?' batin heeseung
'Tolong aku t-tuan, aku se-sak disini..'
Heeseung menegang, ia akui ia memang penakut, tapi ia mencoba tetap mempertahankan kesadarannya. Ia tak ingin pingsan di rumahnya sendiri.
'Heeseung ayo cari kewarasanmu! Tidak mungkin ada hantu disini! Kau tinggal disini sedari kecil, itu pasti hanya halusinasi!'
sekiranya itulah yang dirapalkan heeseung selama di kamar mandi, ia sudah selesai mandi hanya saja ia masih perlu bercukur. Dan saat ini ia ada di depan kaca wastafel dengan kran yang senantiasa menyala.
'Air... tolonghh...'
Mencoba menghilangkan suara-suara aneh itu dengan menyibukkan diri bercukur, itu yg sedang heeseung coba lakukan.
'T-tuan to-long.. lion-tin... air..'
Cukup sudah!
Kata-kata rancu yg terus terdengar itu semakin membuat heeseung panik, tapi ia dengan segera mengambil liontin yg tadi ia temukan dengan kasar dari saku celananya yang berada di keranjang pakaian kotor. Menggenggamnya dengan panik dan linglung juga heran mengapa ia menjadi sangat penurut begini. Ah terserahlah ia kepalang panik dan takut.
"ak-aku harus apakan liontin ini?!" ucap heeseung entah kepada siapa
'Aaair...'
"air air AIR?! DIMANA AIRNYA?! OH ASTAGA!"
Bodoh, heeseung sampai lupa jika ia ada dikamar mandi yang sudah jelas dimana-mana ada AIR, bahkan kran wastafel yg ia gunakan masih mengalirkan air.
Dengan tangan tremor heeseung memasukkan liontin itu ke dalam bathup yang tadi sempat ia gunakan untuk berendam.
Cahaya biru menyilaukan mata secara perlahan nampak, dengan reflek heeseung memejamkan mata. Membuka kelopak matanya dikala cahaya yang menyilaukan tadi mulai redup.
![](https://img.wattpad.com/cover/287002286-288-k595330.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Déesse de L'eau || Heehoon
Fanfic[SEMI HIATUS] 🖇 Déesse de L'eau 🖇 Berawal dari heeseung yang membolos kelas dan lebih memilih pergi ke pantai, berujung ia membawa 'si cantik' hingga ke rumahnya. . . . DISCLAIMER ; - fantasi - bxb, gay, yaoi - main cast hee x hoon - 100% fik...