02. Penyebab kematian

625 102 7
                                    

Warn⚠

Bahasa kasar, darah, aksi pembunuhan dan kekerasan lain nya!

~♥~

[FLASHBACK]

"Karina Angelista, where are u girl?" gumam seorang pria dewasa berkeliling di setiap sudut ruangan apartemen Karina.

Sedangkan orang yang sedang dia cari, menutup mulut dengan kedua tangan nya. Berusaha tenang dan tak mengeluarkan suara.

Penerror yang sering menggangu nya dari telpon, chat bahkan vidcall. Dan juga sering mengirimkan vidio nya yang sedang memutilasi hewan-hewan lucu.

Karina benar-benar tak ingin menjadi korban selanjutnya. Bahkan dia tak tahu, motif apa pria itu menerror nya.

Pria dewasa itu berjalan perlahan dengan mata yang siaga melihat sekitar. Memainkan pisau yang berada di pegangan nya dan sesekali menggores beberapa barang.

Memeriksa kolong tempat tidur, dibalik gorden dan balkon. Terus mengitari berusaha mencari orang yang sedang dia cari.

"Pintar bersembunyi eoh?" ucap si pria dengan nada mengejek.

Karina yang bersembunyi di dalam lemari hanya diam, berusaha tak mengeluarkan sedikit pun suara. Karna suasana saat ini benar-benar sunyi. Mungkin saja jika dia menghela nafas pria itu akan mendengar nya.

Karina mendengar suara pintu terbuka, mengintip dicelah pintu lemari. Dan melihat si pria dewasa itu memasuki kamar mandi.

"Hey keluarlah manis"

Karina menuruti, tapi dengan tergesa dia keluar dari tempat persembunyian nya. Dan berjalan benar-benar pelan tanpa suara menuju pintu keluar.

Ketika tangan nya akan memegang knop pintu. Sebuah pisau tajam melayang menancap ke pintu. Hampir saja mengenai tangan nya.

Dia langsung menoleh dan mendapati pria tadi berjarak 5 meter di depan nya. "Sudah keluar ternyata"

"KAU SIAPA BAJINGAN?! APA MASALAHMU?!"

"Wow tenang cantik, kau terlalu kasar sebagai seorang perempuan"

"Persetan! Pergi dan jangan mengganggu ku!"

Pria itu tertawa ringan seolah merendahkan. Karina mencabut pisau yang tertancap dan menyodorkan nya kepada pria tadi.

"Sampai kau maju, aku akan membunuhmu!" sarkas nya.

Pria itu tertawa keras di balik masker nya "Hahah kau ingin membunuhku? Yang benar saja manis, lihatlah tanganmu bergetar"

Karina tak menggubris dan tetap pada posisi nya. Ingin sekali dia merobek masker hitam itu dengan pisau yang berada di pegangan nya.

Jika bisa dia akan membunuh pria di hadapan nya dengan menikam pisau di bagian perut nya.

Masa bodo dengan hukum. Dia berusaha menyelamatkan diri, dia tak akan kena sansi hukuman penjara. Jikapun dia tak memegang pisau, mungkin orang itu akan membunuhnya juga.

"Kembalikan, itu milikku" ucap si pria itu.

"Akan aku kembalikan sekalian dengan nyawamu! Agar tuhan tidak susah-susah jika harus mencabut nyawamu terlebih dahulu! Aku akan membantu nya"

"Aishh bocah ini sedang berbicara apa?"

Karina sebenarnya sedang berusaha membuka knop pintu dengan tangan kiri nya. Tapi sayang, pintu itu terkunci.

Lagi dan lagi, pria tadi tertawa mengejek "Kau mencari ini hmm?" suara kunci bertabrakan terdengar.

Sial, kunci apart nya berada di pegangan si penerror.

Karina mau tak mau berjalan mundur, dan memutari sofa agar terhindar dari si penerror.

Penerror itu ikut mengejar dan berusaha merebut paksa pisau miliknya. Memelintir tangan Karina dan merebut pisau nya.

"AKHHH SAKIT BAJINGAN!"

Pria itu mendorong tubuh Karina dan membuatnya menubruk dinding. Perlahan pelipis Karina mengeluarkan darah segar.

Karina merasa tubuhnya lemas bukan main. Energi nya seakan terkuras habis akibat banyak nya luka darah yang keluar.

"Cih, sudah tak berdaya?" ejek nya.

Pria itu menjambak kasar rambut Karina hingga membuat nya mendongak dengan ringisan nya.

"Bersiaplah pergi ke neraka sayangku" gumamnya.

"Bajingan! Lepaskan!"

Pria itu membanting tubuh Karina dengan dia yang berada di atas nya. Dia.menggoreskan pisau tajam di pipi Karina.

Luka menganga lebar terlihat, darah segar perlahan keluar.

"AKHHH SAKIT!"

Pria itu terkekeh, dan terus mengukir pisau nya di pipi Karina. Tanpa aba-aba dia langsung menancapkan pisau nya di perut si gadis.

Karina menghelap tanpa mengeluarkan suara. Dengan segera dia mengobrak-abrik isi perut Karina dengan pisau yang masih tertancap.

Hingga beberapa saat, Karina menutup mata nya dan kehilangan nyawa nya ditangan si penerror.

"Selesai" kekeh nya.

[FLASHBACK OFF]

Karina menyelesaikan cerita nya dengan anggukan kepala nya pelan. Jeano yang sedaritadi mendengarkan bergidik ngeri.

"Aku gatau kenapa aku masih disini, bahkan itu sudah 2 tahun berlalu" gumamnya.

Jeano menatap wajah Karina. Wajah yang sebelumnya penuh darah dan membuatnya ketakutan setengah mati.

Wajah pucat itu seolah menghipnotis nya agar tak berpaling. Cantik, Karina cantik dan Jeano mengakui itu.

Sayang sekali, hidupnya harus berakhir di tangan manusia yang sama sekali tak Karina kenal.

"Ahh apa mungkin aku masih disini karna aku harus mengetahui seluk beluk si pembunuh ya Jean?" tanya nya.

Karina menatap wajah Jeano yang menatap lekat kearah nya. "Jeano kok melamun?!" gertak nya.

Jeano seketika tersadar "Ahh maaf, jadi bagaimana?"

Karina mengerucut bibir mendengar nya. Sudah bisa di pastikan sedari tadi dia mengoceh, Jeano tak mendengarkan nya.

"Aku ingin mengetahui dan apa alasan si penerror membunuhku. Dan aku ingin dia dikurung di jeruji besi"

Jeano mengangguk pelan.

"Aku ingin meminta bantuanmu"

"Apa?! Tidak-tidak aku sungguh menolak!"

"Jeano tolong, bantu aku ya umm?" bujuknya dengan sedikit mengeluarkan pose wajah lucu. "Aku gamau di dunia ini, ini bukan tempatku"

Jeano menghela dan mengangguk "Baiklah, jika aku terluka aku tak akan membantumu lagi"

"Deal, terimakasih Jean"

| TBC |

Save Me [JENRINA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang