SnK 6

321 42 4
                                    

♡♡ Sarada no Kawaki ♡♡

Keadaan rumah yang berantakan tidak membuat Sarada terkejut, jika orang lain yang melihat mereka akan mengira kalau rumahnya baru saja di bobol maling.

" tadaima "

menganti sepatu dengan sandal rumahan langkah kaki Sarada berjalan menuju dapur.

mengambil bahan masakan seadanya di kulkas, Sarada lalu mengolahnya menjadi tumisan sederhana.

" Sarada, di mana uang simpananmu ? "

papa Sarada datang dengan sempoyongan, kemudian duduk di kursi menanti makanan olahan Sarada.

Sarada menyerahkan semangkuk masakannya, tanpa menjawab pertanyaan papanya.

" tumisan lagi, tidak.. aku tidak mau, aku mau teriyaki ! " papa Sarada melempar mangkuk tumisan ke lantai.

Sarada tidak terkejut saat papa membuang masakannya. dia hanya diam, lalu menyapu kekacauan yang papa perbuat.

" Sarada.. kau mendengarku.. aku mau teriyaki "

" makanya kerja ! aku akan memasakkan keinginan papa bila papa kerja ! "

" jangan mengaturku, aku tau apa kulakukan ! "

" apa.. berjudi, mabuk-mabukan ! papa, apa papa sadar harta papa semakin hari semakin menipis "

" kau tidak tau apa-apa bocah.. lebih baik diam ! "

" umurku 17 tahun.. aku sudah tau membedakan baik buruk seseorang, dan sekarang aku menghadapi papa yang buruk " seru Sarada murka

menggebrak meja, papa menatap tajam seakan Sarada adalah musuh terbesarnya. Sarada bergetar mendapat tatapan seperti itu, jika dulu papa bahkan tidak pernah membentaknya.

papa melangkah keluar rumah dengan pintu yang ditutup kasar.

tubuh sarada luruh, tangannya berpegangan pada kursi di sebelahnya.

" ma.. Sarada.. mau ikut mama.. disini papa tidak menyayangi Sarada ma.. hiks..hiks..Sarada sayang mama"  isak pilu Sarada.


Sarada sayang mama"  isak pilu Sarada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






mendengar tangisan Sarada yang menyayat hati. jemari Kawaki terkepal erat, kembali rasa bersalah menghantuinya.

memang sejak tadi dia membuntuti Sarada lalu menyaksikan pertengkaran Sarada dengan papanya.

" maapkan aku Sarada, maapkan aku " Kawaki berkata lirih. lalu meninggalkan rumah Sarada.






 lalu meninggalkan rumah Sarada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


05/10/2021

Selamat membaca 📖


Jangan Lupa

Vote


👇

Sarada no KawakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang