D U A: NYEBELIN

14 5 2
                                    


Hai guys ketemu lagi sama aku! Hari inii aku mau ngasih kabar kalauu ARSACHA bakalan update setiap hari Senin&Jumat yaa! Yaps seminggu dua kali! Tungguin terus oke?
Dan, buat temen-temen yang nggak suka Korea²an dan Thailand silahkan klik back ya! Karena visual dari tokoh ARSACHA ini kebanyakan orang Korea dan Thailand! Okay? Dan satu lagi!
Please jadi pembaca yang bijak ya sayang! Love you!💜

Happy reading<3

"Ah, sial" umpat Sacha dengan suara pelan saat melihat kerumunan siswi yang berada di lapangan—mengerumuni Nata.

Botol di tangan kanannya Ia genggam kuat-kuat, botol itu berisikan air dingin yang tadi sempat Ia beli di kantin saat pertandingan selesai.

Ngomong-ngomong tentang pertandingan, pertandingan telah berakhir beberapa puluh menit yang lalu, dan di menangkan oleh tim SMA PRAJASARAGA, dengan beda skor yang sangat tipis.

Sacha memang salah, seharusnya Ia membeli minuman sebelum menonton pertandingan, sehingga, saat pertandingan telah berakhir, Ia dapat cepat-cepat memberikan minum kepada Nata sebelum siswi-siswi genit berkerumun mendekati sang pujaan hatinya.

Namun, ini Sacha Abhinaya Claudine, gadis yang takkan pernah menyerah begitu saja, Ia kan belum mencoba, siapa tahu dengan ikut serta saling dorong mendorong, dia bisa menerobos kerumunan massa ini. Buktinya, kerumunan lapangan tadi juga sangat ramai, bahkan lebih ramai dari ini, dan Sacha berhasil melewati kerumunan itu. Oke, jika yang tadi bisa, kali ini juga harus bisa!

Sacha menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan ya perlahan, mengambil ancang-ancang untuk mendorong satu atau dua siswi di hadapannya.

1!
2!
3!

Brakk!!

Baru saja Sacha mulai masuk ke dalam kerumunan itu, tubuhnya sudah terhempas keluar kerumunan dengan cukup kuat dan jatuh terduduk sehingga membuat bokongnya terasa nyeri.

"Duhhhh" Sacha seraya berusaha menahan nyeri.

Sacha tak kunjung berdiri, Ia masih menatap kerumunan di hadapannya, sebal sekali rasanya. Lagian nih ya, kenapa mereka harus mengerumuni Nata yang jelas-jelas bukan dari sekolah ini, mengapa tidak mengerumuni Arsa saja? Biasanya juga, kalau ada pertandingan  basket, Arsa lah yang akan dikerumuni. Menyebalkan.

Perlahan-lahan Sacha berdiri sembari menepuk-nepuk rok bagian belakang nya agar kembali bersih, karena sudah dapat dipastikan rok nya kotor karena debu-debu yang ada di lantai tadi.

Kini, Sacha sudah kembali bersiap untuk menerobos kerumunan lagi. Ingat! Ia takkan menyerah untuk mendapatkan cintanya!

Sacha benar-benar bersemangat sekarang, tekadnya semakin besar, Ia pun mengikat rambutnya kebelakang, berjaga-jaga jika nanti dengan tengah kerumunan rambutnya ditarik-tarik, siswi disini kan pada barbar semua, jadi Sacha harus siap siaga!

Selesai! Sacha sudah selesai mengikat rambutnya, namun, baru beberapa detik setelah Sacha menurunkan tangannya dari surai indahnya, Sacha merasakan ikat rambutnya kembali ditarik sehingga rambutnya kembali terurai bebas, hal itu membuat Sacha terkejut dan dengan spontan menoleh.

Dan pemandangan yang pertama kali Ia lihat adalah, Arsa. Kakak kelasnya, Arsa, yang tengah berdiri tepat dihadapannya dengan wajah yang sedikit Ia majukan sehingga, kini posisi wajah mereka berdua sangat amat dekat. Tolong dicatat ya, SANGAT AMAT DEKAT.

Sangat dekat, hingga Sacha bisa merasakan hembusan nafas sang kakak kelas. Sacha terkejut, sangat, sedangkan Arsa? Ia tetap setia pada posisinya membuat gadis-gadis yang mengekor di belakang Arsa berteriak histeris.

ARSACHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang