E16 🍀

1.4K 203 6
                                    

Sesampainya mereka berdua di dalam kamar, Gulf langsung membuka jasnya lalu berbalik menghadap Mew. Gulf mendorong Mew untuk bersandar ke dinding. Gulf menatap kedua mata Mew sebentar lalu mulai menciumnya. Gulf mengalungkan kedua tangannya ke leher Mew sambil menekan kepala Mew agar ciuman mereka berdua semakin dalam.

HAA!! .. HAA!! NGHNG....

Suara desahan dari mereka berdua kini memenuhi seluruh ruangan kamar itu, padahal mereka berdua baru saja memulai pemanasan. Mew yang merasa ada sesuatu yang mengganjal kini mencoba berbicara baik-baik dengan Gulf.

"Sayang..." Panggil Mew sambil mendorong sedikit tubuh Gulf agar menghentikan ciuman itu.

"......" Gulf tidak menghiraukan panggilan Mew dan tetap melanjutkan aktivitasnya dengan mulai menciumi leher Mew.

"Sayang..."

"Jangan berhenti, aku mohon jangan berhenti!!" Kata Gulf yang kini memeluk tubuh Mew dengan erat.

"Kalau ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu, kau bisa mengatakannya kepadaku!!" Ucap Mew

"Tidak.. tidak ada."

"Gulf, sayang..." Ucap Mew lembut

"Buat aku melupakan hal itu!! Buat aku melupakan kejadian tadi.."

"Apakah ini yang kau mau?" Tanya Mew

"Hmm..."

Mew menghela nafasnya dengan kasar lalu menggendong tubuh Gulf ala koala. Mew membawa Gulf ke meja rias yang ada di dalam kamar itu. Mew membuka celana Gulf dengan kasar lalu memasukkan kedua jarinya ke dalam lubang anal Gulf.

"AHHHH!!!" Teriak Gulf sambil menengadahkan kepalanya dan juga menggenggam erat bahu Mew.

Gulf yang sedang menggelinjang kenikmatan karena jari Mew mencoba membuka jas dan juga kemeja milik Mew. Mew terus menggerakkan jarinya keluar dan masuk sesuai ritme nada desahan Gulf yang semakin keras.

"UGHH!! UHH!!"

"Apakah kau merasa sakit? Aku akan menghentikannya jika kau merasa kesakitan."

"Ja-jangan.. HAAA!! HAA!!"

Mew meraih kepala Gulf dengan tangan kanannya lalu langsung mencium bibirnya. Gulf tak menyangka jika sexnya kali ini begitu sangat intens. Mew tak membiarkan sedikitpun Gulf lengah dan memikirkan hal lain.

"NGGHH!!"

Gulf yang telah mencapai klimaks kini masih terus di gempur oleh kedua jari Mew. Gulf yang terus menerus menggelinjang kenikmatan merasa tak cukup hanya di puaskan dengan jari saja.

"Masukkan milikmu!! Masukkan milikmu!!" Teriak Gulf

Mew yang mendengar hal itu langsung mencabut kedua jarinya lalu membuka celananya. Gulf yang terlihat sangat kelelahan kini terbaring pasrah di meja rias dengan keadaan yang telah telanjang tanpa sehelai benang pun. Mew membuka celananya dan menampilkan juniornya yang telah menegang.

"Mau aku blowjob?" Tanya Gulf

"Tidak usah, ini kotor..." Kata Mew

"Tidak apa-apa kalau kau menginginkannya." Kata Gulf

"Tidak perlu .." Ucap Mew

Mew kini mendekatkan juniornya itu ke lubang anal milik Gulf. Mew menekannya masuk ke dalam lubang anal milik Gulf. Gulf menggelinjang sedikit merasa kesakitan ketika penis yang besar itu mendesak masuk ke dalam tubuhnya.

"AGGHHHH!! AHHH!!" Teriak Gulf

Mew menghentikan kegiatannya sebentar dan membiarkan Gulf menyesuaikan diri. Semenjak Gulf menjadi suami Mew, mereka jarang melakukan hubungan sex. Gulf sibuk mengurus masalah rumah tangga dan sedang beradaptasi sedangkan Mew kini sibuk dengan kerjaannya sehingga dalam sebulan dapat dihitung berapa kali mereka melakukan hubungan sex.

"Bersiap-siaplah, aku akan memasukkannya lagi.." Ucap Mew

"Hmmm..." Kata Gulf sambil mengangguk.

Mew kembali memasukkan penisnya ke dalam lubang anal Gulf secara perlahan hingga hampir seluruhnya berhasil masuk ke dalam. Mew mengecup kening Gulf dan memeluk tubuh Gulf lalu melanjutkan kegiatannya.

"Kau sangat luar biasa Gulf..." Ucap Mew

Mew mulai menggerakkan pinggangnya maju dan mundur dengan cepat. Mew kini kembali menggendong Gulf ala koala sambil terus menggerakkan pinggangnya.

Plookkk... Plookk... Plokkk

Suara sentuhan kulit paha Mew dan pantat Gulf kini seperti sebuah lagu yang terdengar sangat candu. Gulf kini mencium bibir Mew dan melumatnya. Mew membawa Gulf dan menidurkannya di atas kasur. Mew membuka lebar kedua paha Gulf agar Mew mudah memasukkan penisnya ke dalam lubang anal Gulf.

"HNGHH!! NGHH!!"

"Ak-aku akan melakukannya sampai pagi, hingga kau melupakan orang itu, sayang." Kata Mew

"AHH!! AHHH!! NGHH!!"

Mew terus menggerakkan pinggangnya dengan cepat. Gulf kini mengulurkan tangannya dan melingkarkan kedua tangannya di leher Mew.

"AHHH... AHHH...."

Hampir sepanjang malam mereka berdua melakukan hubungan sex dengan berbagai macam gaya. Mew benar-benar melakukan apa yang Gulf inginkan. Mew benar-benar tidak memperbolehkan Gulf memikirkan masa lalunya.

Keesokan Harinya...

Hari telah menjelang pagi dan Gulf masih tertidur dengan sangat nyenyak dengan tubuh yang lemah dan juga dipenuh dengan kissmark. Gulf tidur sambil meringkuk di atas tempat tidur. Mew merasa kasihan dan juga merasa bersalah karena membuat Gulf seperti ini. Mew pikir ketika dia tidak jadi membalaskan dendam Gulf kepada Joss dan fokus kepada kebahagiaan Gulf itu adalah balas dendam terbaik namun tetap saja Joss tidak akan berubah hanya dengan hal sepele seperti itu.

"Gulf, aku berjanji akan membuatnya berlutut dan minta maaf kepadamu..." Ucap Mew yang kini sedang duduk di samping Gulf sambil mencium kening Gulf.

Cuppppp.....

Gulf yang masih tidur dengan nyenyak tidak terbangun sedikitpun meskipun merasakan ada gerakan dari tubuh Mew. Mew kini beranjak dari atas tempat tidur lalu segera bersiap-siap. Ada rapat penting sehingga Mew pergi bekerja pagi-pagi sekali meninggalkan Gulf sendiri yang masih tertidur.

Dua Jam Kemudian...

Seseorang kini sedang menunggu seseorang yang lain mengangkat telfonnya di seberang telfon. Dia sangat gelisah dan juga khawatir terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan.

"Halllo..." Sapa seseorang diseberang telfon.

"Phi, kenapa Phi meninggalkan aku sendiri hm? Aku kan ingin ikut ke kantor..."

"Sayang aku tak tega membangunkanmu. Aku mempunyai rapat penting dan kau tau tentang hal itu."

"Phi, aku susul Phi ya..." Ucap Gulf sambil merengek

"Gausah, aku sebentar lagi pulang kok."

"Cepetan!!"

"Hmmm, tunggu sebentar lagi."

Gulf langsung menutup telfonnya dan kini kembali merasakan kecemasan yang tak dapat dijelaskan. Dia merasakan takut dan dadanya terasa sangat sakit. Setelah menunggu beberapa menit, Gulf akhirnya merasa tenang ketika Mew telah pulang dari kantor. Gulf langsung memeluk Mew dengan erat.

Jangan lupa untuk Vote dan Comment ya! Agar aku semangat dalam update cerita. Terima kasih 😘

We and Time 🍀 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang