E01 🍀

3.9K 290 15
                                    

Flashback On

Satu Tahun Yang Lalu..

Gulf Point Of View On

Tangan kekar itu menjambak rambutku lalu menarik aku naik ke atas kasur. Dia mengikat kedua kaki dan juga kedua tanganku di setiap sudut kasur itu. Setelah itu dia mulai menggunting seluruh pakaianku hingga tak ada satupun benang dan kain yang tersisa untuk menutupi tubuhku.

"Phi, maafkan aku!!" Kataku sambil memohon kepada suamiku itu.

"Tubuhmu sangat indah Gulf, dan kau tau hal itu kan? Bagaimana ada seorang manusia yang memiliki tubuh seindah ini hm? Bahkan ketika aku masih belum menikahimu, aku tidak pernah melihat tubuh seindah ini." Tanya Joss

"Phi, aku mohon jangan lakukan dengan kasar lagi. Aku masih kesakitan setelah melakukannya kemarin." Kataku mengiba kepadanya.

"Aku mencintaimu Gulf.. Aku sangat mencintaimu..." Kata Joss yang langsung mencumbui dan mencium bibirku sambil menggigitnya.

"Ehmmpp..."

Joss mengeksplore tubuh indahku dengan perlahan lalu mulai menggigit dan menjilati bagian-bagian tubuhku yang belum terdapat kissmark. Joss membuat kissmark baru dan membuat tubuh putihku kini hampir seluruhnya berwarna merah.

"AHH!! AHH!!" Desahku yang merasakan geli dan sakit secara bersamaan.

"UGHH!!!"

Setelah melakukan hal itu, dia kembali menguncikanku di dalam kamar. Di dalam rumah sebesar ini aku merasa terpenjara padahal rumah itu adalah milikku. Rumah ini adalah pemberian dari kedua orang tuaku. Aku tak bisa kemana-mana selain di dalam kamar. Bahkan hanya untuk pergi ke taman belakang pun dia tidak memperbolehkannya. Dia takut, dia ketakutan jika orang lain akan melihat kearah ku dan menyukaiku.

"Buka pintunya!!! Buka pintunya!! Aku mohon!!!" Teriakku yang ingin keluar dari dalam kamar karena telah merasa bosan.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Keesokan Harinya...

Aku kini sedang bermain hp di sebuah ruangan perpustakaan kecil milikku yang berisi penuh banyak komik dan juga novel koleksiku yang berada di dalam kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku kini sedang bermain hp di sebuah ruangan perpustakaan kecil milikku yang berisi penuh banyak komik dan juga novel koleksiku yang berada di dalam kamar. Joss selalu membelikan aku komik san Novel terbaru jika aku sudah selesai membaca semua komik dan novel yang ada di dalam ruangan itu. Joss tiba-tiba saja datang menghampiriku lalu meminta uang kepadaku.

"Sayang, aku minta uang!!" Kata Joss sambil mengulurkan tangannya.

"Phi mau apa?" Tanyaku yang sedikit merasa penasaran.

"Aku mau minum minuman beralkohol bersama teman-temanku, aku sedang stres sekarang." Kata Joss

"Kenapa Phi stres?" Tanyaku lagi.

"Aku stres memikirkan pekerjaan, Gulf." Kata Joss

"Bukankah Phi memiliki uang sendiri? Kenapa meminta uang kepada Gulf?" Tanyaku bingung.

"Apa kau sudah lupa jika uangku telah habis setelah mengadakan acara pernikahan yang megah bersama denganmu? Kamu dan keluargamu meminta pesta yang meriah saat itu, bukan?" Kata Joss sambil menatap kedua mata Gulf dengan kesal.

"Aku sebenarnya tidak mau, tapi Phi sendiri yang memaksa mela...." Kata Gulf yang langsung menggantung.

Joss langsung menjambak rambutku lalu membawaku masuk ke dalam kamar. Joss selalu melakukan hal itu kepadaku setiap harinya tapi entah mengapa aku tidak membencinya, rasa cintaku menutupi segala perbuatan kasar yang dia lakukan kepadaku dan berharap dia berubah.

"Dasar jalang sialan!!!" Ucap Joss sambil memukuliku di atas kasur dan juga..

"Ampun Akhh... Ampun!!!" Ucapku.

Bayanganku tentang pernikahan itu awalnya sangat menyenangkan tapi setelah menjalaninya, aku benar-benar ingin menghentikan semuanya. Kebahagiaan yang selalu orang impi-impikan hanyalah fana, semua itu tidak seperti apa yang kita bayangkan pada awalnya.

Pada akhirnya kita hanya akan memilih melanjutkan dengan rasa luka atau melepaskan dengan rasa sedih. Aku- aku memilih melepaskan seseorang yang aku cintai karena aku sudah tidak sanggup bila terus-menerus hidup dengannya. Apakah aku terlalu egois sekarang?

Aku selalu memikirkan diriku sendiri. Kedua orang tuaku awalnya tidak menyetujui keputusanku karena mantan menantu mereka itu sangat baik kepada mereka. Orang-orang tidak berhenti mengkritik keputusanku. Kata mereka aku terlalu bodoh karena memutuskan bercerai dari Joss.

Yaps, aku tidak masalah jika orang-orang menganggap aku bodoh karena telah melepasnya karena yang orang lain tau adalah bagaimana dia memperlakukan aku di publik sedangkan di privat aku hanyalah sampah baginya. Dia benar-benar mencintai aku hingga tanpa sadar menyakiti aku.

Kami bercerai setelah semua rasa sakit yang dia berikan serta semua rasa trauma yang dia tinggalkan untukku. Aku masih mencintainya dan tidak melaporkannya kepada polisi. Bahkan saat dia menyuruh beberapa orang untuk memperkosaku, aku-aku tetap tidak melaporkannya. Aku bodoh bukan? Aku bodoh karena mencintai seseorang.

Flashback Off

"Riani!!" Panggil seseorang pria dari arah belakangku.

"Suara ini.." Batinku.

Aku kini sedang berada di salah satu toko baju di sebuah Mall di Bangkok. Ketika mendengar suara pria yang tidak terasa asing bagiku, Aku langsung bersembunyi diantara baju-baju yang terpajang di toko itu. Apa yang aku duga ternyata benar, Aku kini sedang melihat mantan suamiku sedang memanggil istri barunya.

"Wanita itu sedang hamil saat ini, Phi Joss pasti sangat bahagia dengan keluarganya yang lengkap dengan hadirnya seorang anak saat ini." Batinku

Semoga mereka berdua benar-benar bahagia..

Gulf Point Of View End

Gulf kini telah kembali ke rumah yang kedua orang tuanya sengaja belikan untuk kado pernikahannya, namun pernikahan itu tidak berlangsung lama. Gulf menikah dengan Joss dan hanya bertahan satu tahun.

"Lihatlah Tuan Gulf, dia kembali bermain bersama ketiga kucingnya!! Ada apa dengannya?" Tanya seorang maid yang masih muda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lihatlah Tuan Gulf, dia kembali bermain bersama ketiga kucingnya!! Ada apa dengannya?" Tanya seorang maid yang masih muda.

"Diamlah!! Jangan banyak ikut campur dalam urusannya!!" Kata seorang maid yang sudah tua.

"Tapi Bi, dia mungkin akan menangis diam-diam lagi."

"Tuan Phuwin sebentar lagi akan datang, semoga saja Tuan Gulf belum menangis. Aku merasa kasihan dengannya."

"Aku juga Bi..."

Mereka berdua kini melanjutkan pekerjaannya sambil terus memperhatikan kearah Gulf. Mereka takut Gulf akan melakukan hal nekat, makanya mereka berdua terus bergantian menjaga Gulf dari kejauhan.

Jangan lupa untuk Vote dan Comment ya! Agar aku semangat dalam update cerita. Terima kasih 😘

We and Time 🍀 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang