AR : Chapter 2

14 8 3
                                    

Pagi ini ibu membawaku berjalan-jalan keliling pasar. Dengan tubuh kecil seperti ini membuatku mudah lelah walaupun hanya diam tak melakukan apapun.

Ibu berjalan sambil menggendongku dengan kain di punggungnya. Aku memperhatikan sekeliling pasar dan menyimpulkan sepertinya aku dipindahkan ke masa lalu dalam periode yang jauh lebih kuno.

Aku melihat banyak orang yang membawa senjata. Apa orang-orang di masa ini selalu membawa senjata?

"Exilir yang bagus untuk ketahanan tubuh, hanya dua coppers!"

Suara pedagang yang mempromosikan barangnya itu membuatku mengalihkan pandangan padanya. Aku berasumsi bahwa botol-botol yang berisi cairan mencurigakan ini adalah "Obat" yang dijual secara legal.

Ibu menatapku dengan lembut, "Art kecilku pasti kelelahan."

"Aku ingin 3 exilir untuk suamiku!" seruan seorang wanita yang berlari melewatiku.

Ibu yang melihatku yang hanya diam membuatnya berpikir bahwa aku kelelahan. "Bagaimana kalau kita segera pulang?"

Aku ingin menolak ucapannya karena senang melihat barang-barang yang ada di pasar, tapi yang terdengar dari mulutku hanya rengekan tak jelas. Dan ibu menyimpulkan bahwa aku senang karena ingin pulang.

Kini, aku terbaring di atas ranjang dengan muka tertekuk. Ingin sekali aku mengatakan kekesalanku, tapi rasanya mustahil dengan tubuh bayi seperti ini.

Selama beberapa minggu aku terjebak disini. Aku telah menganalisa lingkungan ini, pengetahuan adalah kekuatan.

Mataku menatap ayah dengan pandangan curiga. Dan aku yakin bahwa aku telah memiliki firasat tentang apa yang akan terjadi.

Aku merasakan tubuhku melayang. Ia mengangkatku ke atas dengan kedua tangannya. "Ayah pulang! Bagaimana kabar pria kecilku."

Baru saja aku ingin menjawab pertanyaan konyol itu, Ia tiba-tiba melemparku ke atas yang membuatku tiba-tiba merasakan akan kematian kedua kalinya.

"Rey! Apa yang kau lakukan, dia bisa saja jatuh!" Ibu berteriak shock melihatku di lempar ke atas oleh suaminya.

Baru saja aku akan mengucapkan selamat tinggal pada dunia, tapi ayah menangkap tubuhku sebelum aku menyambut dinginnya lantai.

Se-seperti yang di duga dari tubuh yang rapuh ini. Kepalaku rasanya sangat pusing sehingga membuatku lemas.

Ayah tertawa terbahak-bahak membuatku kesal ingin memukul kepalanya. "Ku pikir aku akan dieksekusi hanya dengan sebuah lemparan."

Ia mengangkat kembali tubuhku yang masih lemas dan berseru dengan gembira tentang dirinya.

"Ayahku juga sering melakukan ini ketika aku masih kecil!" ia melirik pada istrinya. "Lihatlah, sayang. Menurutku anak ini sedang bersenang-senang!"

Ayah melakukan percobaan membunuh diriku lagi. Ia memutar-mutarkan tubuhku dengan kencang yang membuatku mual ingin muntah.

"Rey!" Tegur Ibu yang tak dihiraukan oleh Ayah.

Dug

Sepertinya keberuntungan sedang berpihak kepadaku. Kaki kecilku menabrak lemari yang membuatku refleks menangis kencang seperti anak bayi pada umumnya.

Aku melihat dengan puas tampang ayah yang terlihat sangat pucat, ia terlihat ketakutan dan melirik takut ke arah ibu yang kelihatan akan meledakkan emosinya.

Dengan secepat kilat ibu memberi pelajaran pada ayah. Kini, di kepalanya terlihat benjolan yang menonjol, pria itu berjongkok menghadap belakang seraya meringis memegang kepalanya.

Ibu menenangkan tangisanku yang tak kunjung mereda. "Apa kau baik-baik saja, bayi mungilku."

Tangannya mengelus lembut kepalaku, aku merasakan kasih sayang tulus yang diberikan padanya. Rasanya menenangkan.

"Biar ibu sembuhkan."

Aku terkejut melihat tangannya mengeluarkan sebuah sinar hijau yang menyilaukan di kakiku.

"Nah, ini sudah lebih baik!" ujarnya riang mengangkatku keatas. Ya ini sudah lebih baik dibanding sebelumnya. Bahkan rasa sakit dan bekasnya sudah menghilang.

Aku menatap ibu yang tersenyum padaku. Sepertinya aku mengambil kesimpulan terlalu cepat. Mungkin aku tidak tahu apapun tentang dunia ini.

    ***

Dibawah aku bakalan ngasih spill gambaran untuk kalian berimajinasi.


Gambaran Art yang di lempar ke atas.

Gambaran Art yang di putar-putar keliling dunia.

After ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang