AR : Chapter 3

14 8 4
                                    

Di kehidupanku sebelumnya, aku adalah seorang Raja. Aku memimpin pasukan, dan mengalahkan semua wakil negara di dunia melalui sebuah duel.

Namun, dari semua pencapaianku itu, aku tak pernah merasakan sesombong diriku saat ini. Aku tersenyum dengan bangga, aku berhasil merangkak!

Aku terengah-engah sambil terus merangkak, ibu dan ayah melihatku dengan tatapan khawatir.

"Rey, pastikan agar kepalanya tak terbentur dengan tembok!"

"Oke! Kau halangi saja dia agar tak mendekati rak itu!"

Hidungku bersentuhan dengan yang ada di hadapanku. Aku terduduk melihat tubuhku yang berada di pantulan cermin.

Ibu dan ayah berseru gemas melihatku sedang bercermin. "Aww, lihat Art sedang melihat bayangannya dicermin!"

Sudah berbulan-bulan dan aku masih belum terbiasa dengan nama baru itu. Sebagai seorang mantan raja, "Art" itu terlalu imut untukku.

Meskipun aku hanya melihat diriku melalui cermin, tapi harus aku akui bahwa aku benar-benar menggemaskan.

Aku tersenyum smirk yang tak dilihat oleh kedua orang tuaku. Bersiap-siaplah gadis di masa depan... Bersiaplah untuk patah hati!

Aku tertawa jahat memikirkan rencana itu. Kedua orang tuaku yang melihatku tiba-tiba tertawa mengikuti tawaku hingga kami bertiga tertawa terbahak-bahak bersama.

Setelah berlatih merangkak ibu membaringkan tubuhku yang sudah terlelap diatas box tidur. Sebelum pergi ia memberikan kecupan di pipiku yang membuatku bersemu malu.

"Mimpi indah, Art kecilku."

Setelah memastikan suara langkah ibu menghilang, aku membuka kembali kelopak mataku. Aku telah memiliki rencana menyelinap ke dalam ruang baca milik ayah.

Aku menyingkirkan selimut yang membungkus tubuhku dengan sedikit kesal. Dengan tubuh seperti ini sangat sulit melakukan aktivitas yang mudah sekalipun.

Aku melempar selimut itu ke lantai untuk dijadikan tumpuan dan bersiap untuk meloncat ke bawah. Box tidur itu cukup tinggi sehingga aku harus bersusah payah untuk turun dengan selamat tanpa patah tulang.

Aku tersenyum bangga berhasil mendarat dengan selamat. Sekarang, saatnya misi dimulai.

Sebuah senyum licik terukir di bibirku, ibu yang berpikir bahwa aku telah tidur, aku punya waktu beberapa jam sebelum dia memeriksaku.

Aku merangkak dengan gerakan secepat mungkin karena di hadapanku ibu yang membelakangiku sedang mencuci piring.

Tujuan sudah di depan mata, aku melihat ruangan baca ayah. Kecepatan penuh, maju!

Aku menyembulkan kepalaku melihat ruang baca ayah. Di dalamnya terdapat banyak buku dan sebuah penerangan dari lilin. Sejak aku menemukan tempat ini, aku telah menyelinap di setiap malam untuk mempelajari lebih lanjut tentang dunia ini.

Di Cathen, benua tempatku dilahirkan, terdiri dari beberapa kerajaan utama; Elenoir, kerajaan Elf dikedalaman hutan. Darv, kerajaan bawah tanah yang luas dan rumah para dwarf. Dan Sapin, kerajaan manusia dan dengan cepat menjadi wilayah terpadat.

Baik dunia ini maupun duniaku sebelumnya menganut sistem kerajaan. Tetapi pemerintahan disini diturunkan dan bukannya diperoleh sepertiku.

Aku menemukan fakta bahwa dunia ini sangat terbelakang dibandingkan dengan dunia lamaku, tapi menurutku itu karena kurangnya teknologi dan itu semua karena sihir.

Ah ini dia! Aku menemukan sebuah buku sampul berpaduan antara warna coklat dan kuning yang terlihat usang. Buku itu berjudul   "Beginner's Guide for The Privilaged  Mage".

After ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang