Happy reading 🐭🐬
Musim gugur sudah datang, tepat tiga bulan setelah Chenle menginjakan kakinya di sekolah ini. Tidak ada yang berubah dari sikap si 'es batu Jisung' masih tetap dingin bahkan lebih parah, beberapa hari belakangan ini Jisung langsung pergi saat Chenle tampak di depannya, memalingkan wajahnya dan melesat pergi entah kemana
Memang sekarang Chenle sudah tidak sebangku lagi dengan Jisung tapi kan dia tetap teman sekelasnya. Teman-teman sekelasnya saja sampai bingung mengapa hanya Chenle yang dijauhi Jisung seperti ini, mereka semua tidak ada masalah dengan Jisung ataupun Chenle sendiri
Sepertinya juga Jisung dan Chenle belum pernah mengenal satu sama lain sebelumnya mengapa Jisung sangat menghindari Chenle seperti ada yang disembunyikan
Jisung adalah murid terkenal disini, kapten basket dan pangeran sekolah, oh iya kalian tidak percaya bukan kalau Jisung itu sangat ramah dan murah senyum? Sama, Chenle juga
"Ih mana ada dia ramah?" Chenle protes pada Yangyang dan Shotaro. Mereka sedang mengobrol ria menikmati waktu istirahat di halaman sekolah yang sepi ini
"Aku tahu kau tidak akan percaya, Le. Buktinya saja dia bahkan tidak melirikmu sedikitpun, iya kan?" Yangyang tidak menghiraukan protesan Chenle
"Oh ya? Tidak melirik Chenle? Bagaimana bisa, padahal dia selalu menyapaku saat kita bertemu" Shotaro yang tidak menyadari kejanggalan itu pun menyahut, Shotaro memang bukan dari kelas yang sama makanya dia tidak terlalu memperhatikan
"Sudah 3 bulan sejak Chenle sekolah disini dia sangat dingin" Yangyang menjelaskan
Sedangkan Chenle hanya diam mendengarkan cerita kawannya sambil merenungi apakah dia sudah membuat masalah besar hingga 'Sang pangeran sekolah' tidak bersahabat dengannya
"Tapi aku memang melihat raut wajahnya sedikit berubah saat dekat Chenle" Beomgyu yang baru saja keluar kelas ikut menanggapi
"Kau memperhatikannya juga, Gyu?" Tanya Yangyang
"Ya, itu sangat jelas terlihat" jawab Beomgyu yang sibuk mengeratkan jaketnya
Udara saat ini sedikit lebih dingin dari biasanya dan anginnya semakin kencang, kau bisa masuk angin kalau tidak memakai jaket
"Dia pernah mengusirku saat aku menyusulkan botol minumnya" Chenle bercerita dengan wajahnya yang ditekuk, mempoutkan bibirnya
"Wah keterlaluan nih si Jisung" Yangyang yang mendengar cerita Chenle ikut kesal
"Kok bisa sih, Le?" Tanya Beomgyu
"Iya iya gimana ceritanya?" Shotaro juga mulai penasaran. Mereka bertiga semakin mendekatkan diri dan mendengarkan cerita Chenle intens
_ _ _ _ _ _
Bel tanda sekolah usai sudah berbunyi daritadi semua anak sudah keluar dari kelas begitu juga Yangyang yang kebetulan sudah pulang duluan meninggalkan Chenle seorang diri di dalam kelas
Chenle memang sengaja untuk tinggal di kelas sementara karena Ia harus mengisi beberapa kuisioner dari guru Lee
Setelah selesai mengisi kuisioner itu, Chenle menuju perpustakaan sekolah untuk melihat-lihat buku yang menarik dia baca hanya sekedar menghilangkan rasa bosan sembari menunggu kak Renjun menjemputnya karena kakak sudah berpesan untuk menunggunya dulu, dia mungkin akan menjemputnya sedikit terlambat
Chenle menuju perpustakaan seorang diri tanpa membawa tas nya, dia memutar balikan badannya memilih jalan lain setelah melihat perempuan dengan dandanan menor di ujung lorong, ya karina
Orang yang menghampiri Chenle di halte bus duluSesudah mendapatkan buku yang diinginkannya, Chenle segera menuju ke kelas untuk mengambil tas nya dan memutuskan menunggu kak Renjun di halaman depan sekolah
Saat ia mengambil tas dan beberapa barangnya di kelas, Chenle tidak sengaja menyenggol meja lalu botol minumnya Jisung terjatuh "eh ketinggalan ya"
Chenle buru-buru keluar mengantar botol itu. Di halaman sekolah tampak Jisung sibuk bercanda gurau dengan teman-teman satu tim basketnya, Chenle menghampiri Jisung dan memberikan botolnya
"Jisung! Botol minummu" Chenle menyerahkan botol itu lalu tersenyum (kau tidak lupa bukan kalau Chenle anak yang ramah)
"Hm! Terimakasih, pergi sana" Jisung menyaut botol itu dan lihat wajahnya yang manis dengan senyum tampannya hilang begitu saja saat Chenle datang
_ _ _ _ _ _
"Begitulah kira-kira kejadiannya" Chenle bercerita sambil menahan kesalnya
"Yah sabar ya Le" Taro menenangkan
"Sudahlah tidak apa-apa" final Chenle
🐭🐬
Lagi. Chenle menunggu lagi padahal bel sudah berbunyi daritadi tetapi ia belum juga pulang, bahkan sekolah sudah sepi hanya ada beberapa temannya yang ikut ekskul olahraga
"Hah untung si nenek lampir itu sudah tidak ada, kalau masih kan bahaya bisa basah lagi aku" batin Chenle sembari mengamati sekeliling sekolahnya
Mendengarkan musik menjadi pilihannya saat ini, menunggu kak Renjun perlu kesabaran ekstra karena kakaknya ini sangat sibuk
Ditengahnya mendengarkan musik, Chenle merasakan ada yang menepuk bahunya. Coba tebak siapa dia?
Yap, betul itu Jisung
"A-ah Jisung, ada apa?" Chenle terkejut karena tiba-tiba saja Jisung sudah berdiri dihadapannya
"Ini cookies untukmu" Jisung mengulurkan kotak ditangannya itu pada Chenle
"Cookie?" Chenle mengerjap bingung
"Ya, untukmu karena sudah menyusulkan botolku kemarin" Jisung ikut mendudukan dirinya disebelah Chenle
"Jadi aku minta tolong bunda untuk mengajariku membuat cookies, terima kasih yaa" Jisung tersenyum lembut bahkan dia menatap Chenle juga tidak seperti biasanya
"A-ah terima-kasih J-Jisung" Chenle menjawab kikuk
"Sama-sama semoga kau suka ya cookies buatanku. Oh iya maaf ya kemarin aku juga sempat membentakmu" Jisung berdiri lagi lalu berlalu pergi setelah mengusak rambut Chenle gemas
Sedangkan Chenle hanya bisa terdiam dengan wajah semerah kepiting rebus "hei kenapa kau jadi begini Chenle?!"
🐭🐬To be continued...
Makasii udah baca ☺
Pai-pai
-q
KAMU SEDANG MEMBACA
The School President 'ChenJi
FanficChenle ga tau kenapa Jisung sinis banget sama dia, padahal juga ga ngapa-ngapain...