late night market🌯

862 80 2
                                    

Happy reading~ 🐭🐬

Yangyang menggeram sembari menyingkap selimutnya. Jam menunjukkan pukul 10 malam dan Ia dilanda rasa bosan. Memutuskan untuk bertemu Chenle di minimarket dekat rumah

"Ya ya aku akan berangkat duluan" sahut Yangyang sambil mengunci pintu rumahnya

"Aku  menyusul selesai membantu kakakku, tunggulah sebentar" suara Chenle dari telepon

Yangyang segera mematikan telponnya dan berjalan menuju minimarket. Minimarket ini berada ditengah antara rumah Yangyang dan Chenle, sudah beberapa kali mereka janjian untuk sekedar mengobrol di minimarket tersebut

"Tumben playground-nya gelap" ujar Yangyang saat melewati playground dekat rumahnya

Clink

"Selamat datang, silahkan belanja dengan senang"

Sambutan pegawai minimarket terdengar seraya Yangyang menyaut keranjang belanja. Ia berjalan menuju bagian mi instan dan mengambil dua mi instan cup "Mau rasa apa dia?"

"Oy mi nya ingin rasa apa?" Tanya Yangyang pada Chenle

"Samakan"

"Minumnya?"

"Kopi? Oh jangan nanti nggak bisa tidur...emm cola dingin saja"

"Baiklah, ada tambahan lain?"

"Sementara itu dulu, nanti kubeli sendiri tambahannya. Terimakasih Yang"

"Ya sama-sama, jangan terlalu lama, Le"

"Iya kurang sedikit lagi"

"Yaa" Yangyang melanjutkan acara belanjanya. Tak sengaja ia menjatuhkan sebungkus camilan

"Ups" Yangyang membungkuk untuk mengambil camilan itu tapi saat akan kembali berdiri kepalanya menabrak sesuatu

"Aw" ringis Yangyang yang kembali tertunduk

"Oh maaf maaf tidak sengaja, kau tidak apa-apa?" Suara yang tidak asing bagi Yangyang

"Yangyang?"  Yangyang mendongakan kepalanya, semburat merah muncul di pipinya. Yangyang memalingkan pandangan dan segera pergi meninggalkan orang utu dan sebungkus camilan yang kembali terjatuh

Yangyang buru-buru pergi ke kasir untuk membayar dan keluar dari minimarket itu

"Yangyang" panggilnya

Yangyang terhenti saat bahunya ditepuk "A-ah ya-"

"Emm maaf, kamu nggak apa-apa kan?" Tangannya tergerak untuk mengusap lembut kepala Yangyang

"N-nggak papa" Yangyang menundukkan kepalanya

"He-hei wajahmu memerah,serius nggak apa-apa?" Tangannya bergerak menangkup pipi Yangyang, dapat terlihat jelas khawatir di matanya

Perlakuannya membuat Yangyang kaku ditempat dan wajahnya malah semakin merah dan hangat, bahkan telinganya sudah merah padam, juga jantungnya berdebar hebat

"Mau kuantar pulang?" Tawarnya

"Tidak perlu, aku akan bertemu Chenle disini" kepalanya hanya mampu bergeleng tidak berani mendongak

"Baiklah akan kutemani sampai Chenle datang, duduklah disini" Yangyang menurut

...

"Yangyang!" Teriak Chenle yang sudah sampai

Yangyang menghela nafas lega, ia segera berlari menghampiri Chenle. Ia mengikuti Chenle dari belakang

"Oh hai kak Kun" sapa Chenle begitu menyadari siapa yang duduk di sebelah Yangyang tadi

"Hai Chenle, ah sudah datang aku pamit"
Kun melangkahkan kakinya menuju Yangyang

"Maaf untuk yang tadi, aku pulang" tak lupa dengan usapan lembut di rambut Yangyang

"Mhm terimakasih" jawabnya kecil

"Bye kak hati-hati di jalan" ucap Chenle

"Yoo"

Tiba-tiba Chenle mendengar isakan kecil, menengok ke belakang, Chenle membelalakan matanya

Yangyang jatuh terduduk lemas menangis dengan wajah merah padam

"Kau kenapa Yang? " tanya Chenle khawatir

"KAU TAU TADI KAK KUN" teriak Yangyang dengan isakan

"AKU INGIN MELEDAK" tangisnya lebay

"HUWAAAAAA MAAMAA"

"Hei jangan teriak-teriak, udah malem"

"Chenleeeee aku nggak kuat" Chenle membantu Yangyang berdiri dan mendudukkan Yangyang dikursi

"Kenapa nangis? Cerita"

Setelah mendengar semua cerita Yangyang Chenle tertawa terbahak-bahak

"HAHAHAHA Kau menangis karena salah tingkah? Yang benar saja Yang HAHAHAHHA"
Chenle memegangi perutnya yang kram

"Ssstt diam" ucap Yangyang kesal

"Ya siapa sih yang nggak salting digituin sama kak Kun?!"  Jawab Yangyang sewot

Yangyang sudah lama menyimpan rasa untuk Kun semenjak kelas 4 SD, saat itu Kun sudah kelas 6 SD. Mereka adalah tetangga, dulu kerap Yangyang bermain bersama Kun dan tetangga lainnya, walau Yangyang dan Kun satu SMA sekarang tetapi mereka jarang bertemu karena Kun sudah terlalu sibuk dengan sekolah dan kerja part timenya.

Bahkan saking menawannya Kun dan saking sukanya Yangyang, Yangyang pernah hampir beekelahi dengan kawannya yang juga suka dengan Kun.





The School President  'ChenJiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang