tempat ternyaman

2.4K 205 4
                                    

Happy reading

🖕

Lihat dimedia deh ada Shania Gracia dan sang mama cantik dan awet muda







Akhirnya suara yang ditunggu-tunggu terdengar juga yaitu bunyi bel pulang sekolah. Mendengar itu sontak para murid SMA 48 bersorak gembira karena sudah lelah berjam-jam berkutat dengan huruf-huruf dan angka-angka yang memusingkan kepala.

Sama halnya seperti penghuni kelas yang satu ini para muridnya langsung riuh mendengar bunyi nyaring itu bahkan salah satu dari ketiga gadis yang duduk di deret kedua dari pintu bangku no 2 dan 3.

"Yes akhirnya suara itu terdengar juga!" Serunya Sambil bertepuk tangan.

Tiba-tiba dari belakang kepalanya digetok oleh sesuatu yang membuatnya mengaduh dan segera membalikkan badannya untuk melihat siapa pelakunya.

"Kok lo nimpuk kepala gue sih gre. Kalo nanti gak pinter lagi gimana coba." Ujar gadis itu pada orang dibelakangnya sekaligus pelaku menimpukkan kepalanya.

"Ya elu main teriak-teriak aja dikira hutan apa. Kasihan noh si Eli sampe latah gara-gara lo." Balas Gracia sambil terkekeh melihat teman sebangku Angel yang latah karena kaget.

Dengan cengirannya tanpa dosa dia mengalihkan perhatiannya dari belakang ke samping kirinya dimana teman sebangkunya duduk.

"Hehe sory ya li. Namanya juga orang lagi seneng." Ucap Angel dengan wajah cengengesan.

"Gapapa atuh udah biasa." Balas Eli dengan logat Sundanya.

"Heran gue sama lo kok bisa gitu tahan duduk sama Angel yang rusuh banget eli-eli."  Kata Anin sambil menggelengkan kepalanya.

"Sirik aja lo angin ribut." Sahut Angel sambil melempar kertas kearah Anin.

Melihat akan ada tanda-tanda peperangan Gracia segera bertindak karena tidak mau semakin lama mereka pulangnya.

"Stop. Gue lagi gak mau dengerin lo pada debat, mending sekarang kita pulang karena ada hal yang lebih penting dari debat gak bermutu kalian." Lerai Gracia sambil berdiri dan menarik tangan Anin.

Gracia berjalan lebih dulu dengan menarik tangan Anin dan Anin menarik tangan Angel.

"Eli kita duluan ya." Pamit ketiganya pada gadis yang masih duduk di bangku miliknya.

"Oke ati-ati ya." Balas eli sambil mengacungkan jempolnya.

Ketiganya yang masih saling memegangi tangan berjalan menuju tempat parkir tanpa mau melepaskan genggaman itu terlebih Angel yang berada di paling belakang hanya bisa pasrah ditarik oleh Anin bukan apa-apa tapi dia genggamannya keras banget pasti nanti berbekas deh, gak kira-kira emang nih orang.

Setibanya di halaman sekolah Gracia melepaskan tangan Anin dan Anin langsung menghempaskan tangannya yang memegang tangan Angel membuat sang empunya mendengus sebal dan mentoyor kepala belakang Anin.

"Aduh. Main toyor-toyor lo kepala gue difitrahi 2 kambing tau." Ujar Anin sambil menunjukkan dua jarinya ke depan wajah Angel.

"Bo-doh." Angel menepis tangan Anin yang berada di depan wajahnya.

Menarik nafas panjang Gracia yang memunggungi kedua orang yang masih saja ribut merasa gregetan sendiri akan kedua sahabatnya ini. Memutar tubuhnya dengan wajah datarnya ia mendaratkan jitakkan maut di keningnya dua orang didepannya yang membuat keduanya mengaduh.

Pacar bohongan (Greshan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang