Menghilang

1.9K 156 8
                                    

Happy reading


Warning ada sedikit 🔞, tapi cuma sedikit kok

(Beberapa waktu sebelumnya)

Mobil yang ditumpangi oleh Anin, Angel dan Gracia sudah tidak terlihat lagi oleh pandangan Shammy, namun cowok itu masih tidak mengalihkan pandangannya dari tempat mobil itu menghilang. Hingga tidak menyadari kalau ada seseorang yang menghampiri dirinya.

Dengan iseng orang itu menutup mata Shammy dengan tangannya saat dia sudah berdiri tepat di belakang cowok yang masih fokus pada apa yang dilihatnya.

"Eh?" Dengan cepat Shammy melepaskan tangan itu dari matanya dan melihat siapa pelakunya.

"Kak Vienny bikin kaget aja." Ucap Shammy dengan wajah terkejut.

"Ya habisnya kamu serius banget. Emang liatin apa sih?" Tanya Vienny sambil tertawa kecil.

Shammy tidak menjawab pertanyaan itu melainkan menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak terasa gatal. Emang iya dia keliatan begitu seriusnya tadi? Itulah yang ada dalam pikiran cowok berlesung pipi itu.

"Bukan apa-apa kok kak. Ya udah langsung berangkat aja kita." Jawabnya mengalihkan pembicaraan.

"Ya udah yuk." Angguk Vienny tidak terlalu mau peduli terhadap apa yang Shammy lakukan sebelumnya.

Keduanya berjalan menuju mobil Shammy yang terparkir tidak jauh dari posisi mereka. Tidak seperti Gracia, Shammy tidak membukakan pintu untuk Vienny tapi langsung ke tempat duduknya. Melihat hal itu Vienny hanya mampu mengerang dalam hati.

"Sabar vien, sebentar lagi lo akan diperlakukan sama seperti anak alay itu." Batin Vienny setengah kesal.

Setelah Vienny masuk kedalam mobil dan memakai seatbealnya. Mobil pun perlahan mulai meninggalkan parkiran sekolah. Dalam perjalanan keadaan diselimuti keheningan, karena Shammy mau pun Vienny memiliki kebiasaan yang serupa yaitu merupakan orang yang irit bicara, dan  hanya berbicara seperlunya saja. Beda lagi kalo sama Gracia gak akan ada ceritanya tuh mobil sepi, sebab ada aja yang gadis itu omongin bahkan tukang jualan dia gibahin yang kadang membuat Shammy ikut-ikutan jadi tukang gibah.

"Sham, aku nyalain radio nya ya?" Izin Vienny.

"Iya kak." Sahut Shammy singkat.

Hanya itu saja yang keluar dari mulut keduanya. Selebihnya hanya ada suara dari radio yang menemani mereka hingga sampai ke toko buku yang biasa Vienny maupun Shammy sering datangin.

Mereka segera memasuki toko buku dan berjalan menuju rak yang berisi buku yang diinginkan oleh Vienny. Selagi Vienny masih mencari buku yang cocok, Shammy hanya sibuk dengan ponselnya. Dia tentu tidak lupa mengabari Gracia apalagi dia juga tidak bisa mengantar pulang gadis pemilik hidung mancung dan gingsul itu, membuat dirinya agak merasa tidak enak.

Dengan tangan memegang buku yang diinginkannya, Vienny menghampiri Shammy yang masih fokus pada benda persegi panjangnya.

"Sham?" Panggil Vienny sambil menepuk pundak Shammy.

"Eh, udah kak?" Tanya Shammy.

"Iya. Kamu gak mau beli buku juga?" Jawab vienny sekaligus bertanya.

"Gak deh kak." Jawab Shammy singkat.

Vienny mengangguk pelan. Kemudian mereka pergi menuju tempat kasir untuk membayar buku tersebut.

"Eh Vienny sama Shammy, udah lama gak kesini?" Sapa perempuan dibalik meja kasir dengan nama della.

Pacar bohongan (Greshan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang