part 2

4 0 0
                                    

Bel istirahat berdering cukup nyaring. Riuhsiswa terlihat berduyun-duyun ramai keluar kelas untuk mengisi perutmereka dengan makanan yang sudah tersedia dikantin sekolah.

"Kita kekantin, aku lapar" oceh Yoora menatap Yuqi yang kini masih sibuk fokus dengan tugas yang diberikan guru tadi.

"Kau pergilah terlebih dulu, aku masih ingin mengerjakan tugas ini. Tinggal sedikit lagi"

"Oh ayolah Lee Yuqi, setidaknya kau harus mengisi perutmu dengan makanan dulu, agar kau bisa kembali fokus"

"Aku akan fokus jika kau tidak menggangguku"jawab Yuqi. Sungutan Yoora terlihat, membuat Yuqi sedikit terkekeh melihat perubahan wajah sahabatnya itu. "Sudahlah kau pergilah terlebih dulu, aku janji aku akan segera menyusulmu"

"Terserah kau saja" Yoora berdecak sebal. Menghentakkan kakinya meninggalkann Yuqi yang masih serius dengan tugasnya.

"Renjun ssi"

Telinga Yuqi tergerus oleh suara Minji yang saat ini sudah mendekati meja siswa baru itu. Sifat centilnya berulah lagi.

Dan...Oh sial, sejak kapan degupan jantungnya berpacu cukup cepat seperti ini?  Tugas yang semula ia fokuskan kini tak lagi tergambar diotaknya. Ada apa ini?

"Mau kekantin bersamaku?"

Tak ada sahutan ataupun jawaban dari mulut Renjun. Namja itu masih tetap dengan mata dan jemarinya yang masih terfokus dengan buku simejanya.

"Yaakk Han Minji, kasihan sekali kau, dia tidak menghiraukanmu" ejek Jung Sora yang kini duduk dimeja bergelantung kaki.

Yuqi melirik melalui sudut ekor matanya. Dia tak menggubris. Dia mencoba tak ingin menghiraukan apapun yang terdengar ditelinganya. Walaupun sebenarnya ia sudah sefikit tak fokus sekarang.

"Huang Renjun ssi, bukankah sebagai siswa baru kita harus saling mengenal?"

Renjun menegakkan posisi tubuhnya. Menutup bukunya. Matanya terfokus menatap Minji yang kini sudah sedikit gugup dengan arah sorot mata Renjun yang menjurus kearahnya.

Jantung Minji berdetak tak karuan sesaat senyuman Renjun terangkat dan itu sangat manis sekali fikirnya.

"Bukankah kau sudah mengetahui namaku, aku rasa itu sudah cukup untuk pengenalan" seru Renjun yang lantas membuat Minji terdiam.

Yuqi tersenyum dalam tundukan wajahnya yang masih menatap buku miliknya.

Renjun merapikan buku miliknya. Menatap Yuqi yang masih terlihat serius dengan tugas didepannya.

"Lee Yuqi, benar?"

"Eoh.."

Yuqi menegakkan kepalanya. Dan lagi-lagi tubuhnya membeku. Namja itu mengetahui namanya?

Renjun menghampiri tubuh Yuqi, meninggalkan begitu saja Minji yang masih diam bersungut, sembari berdecak sebal melihat sikap Renjun yang begitu cuek padanya.

"Ah ya.."

"Kau terlihat sangat serius mengerjakannya"

"Ah tidak juga" balas Yuqi canggung.

"Tidak ada gunanya kita ada disini. Kajja kita pergi" Sora berbisik, merangkul Minji yang sudah sedikit mengumpat.

"Kenapa kau menolak tawarannya?"

"Aku hanya tidak menyukai yeoja seperti dia"

Yuqi mengernyit "Kenapa? Kau harus tau disekolah ini Han Minji siswi yang paling banyak mendapat perhatian dari para siswa karna kecantikannya" Yuqi menjelaskan.

Renjun tersenyum mendengar segala macam penjelasan Yuqi tentang Minji padanya.

"Ya aku sudah tau"

"Kau sudah tau?"

Renjun mengangguk "Tapi sayang aku tidak tertarik"

"Jinjja? Ck..ternyata kau tipe pemilih"

"Tidak juga, aku diajarkan orangtuaku untuk mencari yeoja yang bukan melihat diriku hanya dari fisik. Dan dari awal aku sudah melihat jika dia mendekatiku karna mungkin aku memang tampan" ucapRenjun sedikit percaya diri.

Gelak tawa tercipta dibibir Yuqi. "Lalu yeoja seperti apa yang kau inginkan?

"Molla. Aku masih mencarinya"

"Perlukah aku membantumu?"

"Boleh"

Hanya tawa yang mereka ciptakan. Berdua didalam kelas. Ini pertemuan mereka yang kedua, ya jalinan yang begitu singkat membuat mereka seperti sudah mengenal sejak lama.

"Ah Renjun ssi, gomawo"

"Untuk apa?"

"Untuk tadi pagi. Kalau saja kau tidak ada mungkin aku akan...."

"Itu sudah menjadi kewajibanku menolongmu. Jika aku tidak cepat menopangmu, mungkin kau akan tersungkur, atau mungkin saja tubuhmu akan terinjak oleh penumpang yang lain" jelas Renjun. Ya mungkin benar, jika saat itu Renjun tidak menolongnya entah apa yang akan terjadi pada tubuhnya.

■■■

Yuqi berjalan perlahan. Langkah kakinya terdengar beraturan. Senyumannya tersungging tipis dengan kedua tangan memegang tali ransel yang disandangnya.

"Aku temani"

"Eoh? Kau..."

"Sendiri saja. Dimana temanmu, ah maksudku Kim Yoora?"

"Ah dia dijemput oleh saudara laki-lakinya"

"Lalu kau, tidak ada yang menjemputmu?"

Yuqi tersenyum "Tidak akan ada yang menjemputku, aku tidak mempunyai siapa-siapa lagi"

Renjun menghentikan langkah kakinya. Fikirannya masih mengaung sempurna, mencerna kata yang baru saja terucap dari mulut yeoja itu.

"Maksudmu?"

Yuqi ikut menghentikan langkah kakinya. Tatapan mereka kini saling beradu. Yuqi, memalingkan posisi wajahnya. Airmata itu sudah jatuh turun membasahi wajahnya.

"Lee Yuqi.."

"Aah, aku harus segera pulang. Mian.." Yuqi berjalan cepat meninggalkan Renjun yang masih terpaku pada posisinya. Tubuh tegapnya masih diam, dengan mata menyoroti kepergian Yuqi yang semakin jauh meninggalkannya.

'Ada apa? Apa yang sedang terjadi?' Gumamnya.

To Be Continue

Love First Sight [Ending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang