Part 4

1 0 0
                                    

Yuqi berdiri diam dihalte bus. Sesekali ia melihat jam dipergelangan tangannya, pukul 07.00 hah masih terlalu pagi. Tapi, ya masih beruntung ia tidak sampai harus berlari mengejar bus seperti biasanya.

"Hari ini tepat waktu?"

Yuqi menoleh, ya lagi-lagi Renjun selalu menemaninya. "Huang Renjun.."

"Ya ini aku!! Berhenti menunjukkan wajah bodohmu itu" Renjun menyentil gemas hidung mancung Yuqi. Membuat gadis itu sedikit tersentak. Oh sial jantungnya berdegup kencang.

Tak butuh waktu lama bagi mereka, bus berwarna biru sudah datang. Kerumunan penumpang yang sedari tadi menunggu ikut berebut untuk masuk bus agar bisa mendapatkan kursi.

"Kajja.." lagi-lagi Renjun menggenggam erat jemari Yuqi untuk mengikutinya masuk kedalam bus. Yuqi hanya terdiam mengikuti langkah kaki Renjun yang sesekali mencoba menghindarkan tubuh yeoja itu dari hantaman tubuh penumpang yang lain.

"Sayang sekali kita tidak mendapatkan kursi"

"Gwenchana" seru Yuqi memalingkan muka sejenak.

"Katakan padaku jika kakimu merasa kram, aku akan menggendongmu"

Yuqi tersentak. "Ck..kau sangat lucu Huang Renjun" ujar Yuqi tersenyum. Diikuti Renjun yang ikut tersenyum saat godaannya berhasil membust dirinya bisa leluasa melihat kembali senyuman itu.

■■■

Senyum terlihat merekah dibibir Renjun saat ini, namun tidak bagi Yuqi yang terus dilanda frustasi dihatinya. Bagaimana tidak, namja itu sejak tadi terus menggenggam tangannya, membuatnya sulit untuk mengucapkan srpatah katapun. Melepasakannya? Tapi bagaimana caranya?

"Gomawo ahjussi.."

"Apa hari ini nona ingin dijemput?"

"Ani, katakan pada Doyoung oppa aku ingin pulang sendiri"

"Ne baiklah"

Sejenak Yoora menatap kepergian mobil yang dikendarai sang supir, sebelum akhirnyamatanya menatap intens dari kejauhan seorang yeoja dan namja tengah bergandengan tangan.

"Eoh, Lee Yuqi?" Gumam Yoora.

Yuqi masih merasakan debaran tak beraturan dihatinya. Berulang kali ia melirik tangannya yang masih tergenggam oleh jemari Renjun.

"Eumm Renjun-ah" Yuqi membuka suara. Dengan tenangnya Renjun hanya menoleh, menjawab panggilan Yuqi hanya dengan senyuman.

Yuqi melirik tangannya, seolah memberi isyarat untuk Renjun. Berhasil namja itu ikut menyoroti tatapan mata Yuqi.

"Eoh.." Renjun melepas paksa tangannya. Mereka terlihat sama-sama gugup. Yuqi meremas jemarinya, sementara Renjun menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Mianhae, aku tidak menyadari jika..."

"Gwenchana" potong Yuqi.

"Lee Yuqi"

Yuqi menoleh, matanya terfokus pada sosok Yoora yang kini sudah berlari menghampiri mereka berdua.

"Kim Yoora, kau sudah datang?"

"Ne" Yoora mengangguk "Hai.." Yoora melambaikan tangannya pada Renjun yang juga ikut dibalas  oleh namja itu dengan lambaian tangannya.

"Kalian..."

"Ah kami tidak sengaja berjumpa di halte bus, itulah sebabnya kami pergi bersama" potong Yuqi. Oh sial kenapa Yoora hrus mengajukan pertanyaan itu. Ia hanya berharap Yoora tidak lagi mengajukan pertanyaan yang tidak penting.

"Apa itu berarti..."

"Kami sudah menjadi teman" kini Renjun lah yang membuka suara. Membuat Yuqi menatap intens Renjun yang hanya menunjukkan cengirannya dihadapan Yoora.

Love First Sight [Ending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang