11

320 32 1
                                    

"JENO!" Jaemin berteriak histeris.

"J-Jeno bangun!" Jaemin menangis kencang, membuat Sunghoon dan Mark yang baru sampai segera masuk ke dalam villa. Dan juga Sunoo dan Renjun datang tergopoh - gopoh.

"Kenapa?" Tanya Sunoo.

"Bang, Jeno." Balas Jaemin sendu lalu melihat ke arah Jeno. Jeno memang kakaknya Jaemin, tetapi terkadang Jaemin hanya memanggil nama atau dengan memanggil Jeno dengan embel - embel kak. Labil memang.

"Ayo kita bawa ke kamar."

-

"N-na-na?" Jeno sudah bangun dari pingsannya. Yang pertama ia lihat adalah Jaemin yang sedang mengompres dirinya.

"Jeno udah bangun? Pusing ga? Jeno istirahat dulu ya."

"Iya, Na. Kamu keluar dulu aja. Kamu juga istirahat ya, Na. Jangan sampe sakit." Ucap Jeno lemah.

"Jeno, jangan dipaksa kalo ga bisa. Aku keluar dulu ya, kalo ada apa apa kasih tau aku nanti aku dateng."

"Ya, makasih."

Jaemin menutup pintu kamar Jeno, lalu pergi ke kamarnya.

Jeno hanya tersenyum tipis melihat kepergian Jaemin. Sebenarnya penyakitnya ini telah direncanakan "Dasar polos." Bisiknya lalu tertawa.

Tok tok tok

"Masuk." Balas Jeno serak. Ya, hanya suara buatan.

"Hai, Jen." Sapa orang tersebut.

"Oh elo, masuk gih sini tutup pintunya."

"Gimana bro?"

"Acting lo bagus banget, the best actor. Good game bruh."

"Sip, tinggal tunggu waktu aja kan?"

"Yoi, btw tadi pas lo pingsan sambil acting kaya gitu kaya beneran woe. Cocok jadi artis indosiar AHAHAHAHA."

"Terserah deh, tapi kok bisa ya bedak sma kompresan air panas bisa bikin anak itu ketipu?"

"Bodoh mungkin?"

Merekapun tertawa lepas.

"Jen, lo harus acting senatural mungkin ok?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jen, lo harus acting senatural mungkin ok?"

"Yes sir."

Jeno pun acting berjalan lemah ke kamar Jaemin. Ia melihat Jaemin sedang membaca buku. Waktu yang tepat untuk berniat jahat kepada adik sepupunya itu.

BRUK

"Na-n-na" Jeno yang terjatuh dan memanggil Jaemin lemah.

"Jeno, kamu kalo masi kaya gini ga usa manggil aku sampe ke sini. Tadi aku baca buku sampe ga kedengeran kamu mangil ya? Maaf ya Jeno." Jaemin membantu Jeno berdiri lalu ia dudukan Jeno di kasurnya. Demi Ni-Ki jodohnya author, Jaemin sangat khawatir dengan kakak sepupunya itu.

VILLA : ENHYPEN & NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang