13

501 36 0
                                    

"Hai, Na. Long time no see ya." Sapa Jeno dengan eye smile-nya.

"I-ini Lee Jeno?" Tanya Jaemin tidak percaya, ia menangis sekarang. "

"Iya, ini Jeno abangnya Jaemin. Yang biasa Jaemin bilang abang atau tanpa embel embel abang." Ucap Jeno mendekat kepada Jaemin lalu mengelus rambut Jaemin.

"Bang, tolong lepasin." Pinta Jaemin, ia tidak tahan diikat. Sebentar Jaemin baru sadar jika abangnya itu tidak diikat berarti------

"Lepasin? Huh?" Jeno menjauh dari Jaemin. "Asal lo tau, Na. Gue lebih milih mereka dari pada lo!" Ucap Jeno lalu tersenyum smirk.

"Lo tau kenapa? KARENA GARA - GARA LO GUE SERING DIBANDINGIN SAMA LO!!!!!!!!" Jeno membentak Jaemin. Jaemin hanya mampu menggigit bibir bawahnya, ia sangat ketakutan sekarang. Sunghoon yang mengerti hal itu memegang tangan Jaemin erat.

"Awalnya gue, Na. Gue ikhlas digituin ama orangtua gue, gue malah memaksakan diri buat jadi kaya lo, Na. Tapi itu malah buat gue stress. Lo tau? Orangtua gue selalu apa apa lo apa apa lo. Gue harus kaya lo intinya. Gue ga bisa, Na. Lo malah buat gue stress sampe depresi tau ngga? Lo ga tau kan, Na? Gue tau semua tentang lo tapi lo ga peka sama gue, miris." Lanjut Jeno tersenyum miris.

"Dan pas Chenle ngerencanain itu semua, gue ikut Na. Karena apa? Gue dendam sama lo aslinya Na. Lo udah nyakitin hati gue ditambah bunuh adeknya Chenle, apa gue harus bunuh adek orang juga ya biar bisa kaya lo? Malu - maluin aja lo, Na."

"Ngga, bukan Na Jaemin yang membunuh. Bukan." Ucap Jaemin ketakutan dan menggeleng gelengkan kepalanya seperti orang depresi. "Tidak, bukan bukan." Lanjutnya.

"Jaem." Panggil Mark. Ia khawatir dengan anak itu.

"Jake mana?" Tanya Sunghoon dingin. 

Mark bingung, apakah ia harus memberi tau semua? Bagaimana jika nanti Jake-----Ah sudahlah. Semoga saja tidak ada------------

"Oh iya, Mark Lee, lo kesini karena apa? Kok bisa di sini?" Tanya Chenle.

------yang bertanya kepadanya.

"G-gue tadi masuk perangkap kalian kok." Jawab Mark.

"Emang lo kasi perangkap lain, Ji?" Tanya Chenle.

"Nda." Jawab Jisung.

"Ga usah dusta lo! Apa mau mati duluan? Lo tau semua rencana dari Jake kan?!!" Bentak Chenle penuh emosi.

"Gue ga bakal ngasih tau semua!" Balas Mark.

"Oh, ok. Renjun tolong pistol gue." Titah Chenle kepada Renjun.

"Nih." Renjun melempar pistol yang Chenle maksud. Chenle pun menangkap pistol itu.

"Thanks. Siap - siap aja lo Mark Lee."

JDORRRRRRRR

"ANGKAT TANGAN SEMUA!!!!! KALIAN KAMI TANGKAP!!!!!" Ucap Pak Polisi bernametag Kim Junmyeon tegas membawa pistol bersama anak buahnya.

"Kenapa Pak? Mereka yang membunuh adik saya tidak ditangkap. Mengapa kami ditangkap?" Tanya Chenle, lalu tertawa hambar.

"Adakah bukti yang menyatakan bahwa mereka membunuh adik anda? Itu sama sekali tidak ada." Jawab Pak Polisi Suho. "Sekarang kalian ikut kami! Borgol mereka."

Chenle, Jisung, Jeno, Renjun dan Sunoo pun diborgol polisi.

"Pak, ijinkan dia berbicara dengan kakaknya." Ucap Sunghoon.

Suho pun menganggukkan kepalanya tanda diijinkan. Sunghoon menggandeng dan mengelus tangan Jaemin lalu dibawanya kedepan Jeno. 

"Berbicaralah kalian." Ucap Sunghoon tersenyum teduh kepada Jaemin.

Jaemin hanya membalas dengan anggukan kecil. Sunghoon pun menjauh dari kakak beradik sepupu itu.

"Na." Panggil Jeno memulai percakapan. "Maafin gue, sumpah gue emosi sama lo Na. Gue gedeg sama lo. Selama ini gue cuma pura-pura baik sama lo. Gue minta maaf tapi gue masih ada dendam sama lo."

"Bang, maafin aku ya? Maafin udah bikin Tante Tiffany banding bandingin abang. Aku ga bermaksud, aku cuma ngelakuin yang terbaik udah gitu aja. Maafin aku juga ya, aku harap kita bisa jadi saudara yang akur ga kaya gini." 

"Abang tau nda? Aku sayang abang. Sayang banget. Kalo aku jelek jelekin abang didepan temen temen ENHADREAM, itu aku cuma iseng doang. Ga beneran. Abang itu sempurna, ganteng, pinter, kaya, sesempurna itu seorang Lee Jeno. Banyak ga bisa Na Jaemin sebutin satu satu. I have met angel, in person and you look perfect. Makanya aku suka kesel kalo abang ga pd atau insecure." Jelas Jaemin panjang lebar.

"Iya, Na. aku juga sayang sama kamu. Ayo kita jadi saudara yang akur lagi kaya dulu." Balas Jeno tersenyum dengan senyum khas-nya.

"Janji?"

"Janji." Jeno dan Jaemin menautkan jari kelingking mereka.

"Ekhem." Jeno, Renjun, Chenle, Sunoo dan Jisung kaget dengan kehadiran Ni-Ki, Heeseung, Jungwon, Jay, Jake dan juga Haechan.

"Bukannya lo semua--------"

"Mati? Ngga lah. Kita udah tau kali semua rencana busuk kalian. Bahkan gua tau dalang dari semua ini Zhong Chenle dan Park Jisung." Jawab Ni-Ki memotong pertanyaan Chenle dengan acuh.

"Yang manggil polisi-----"

"Gue. Kenapa?" Lagi lagi pertanyaan Chenle dipotong. Bukan dipotong Ni-Ki melainka Heeseung.

"Lagi pula adek lo juga udah Ni-Ki selamatin, ga tau terimakasih banget ya sampe si Ni-Ki koma." Sindir Jungwon. "Kita juga ga tau tiba - tiba dia lari ga liat kanan kiri, dikira ayam ya yang punya mata kanan kiri."

"Lo semua, tunggu balasan gue." Ujar Chenle kesal.

"Sudah ya, kami bawa mereka." Ucap Pak Suho.

"Silahkan, Om." Balas Heeseung. Iya Pak Suho adalah teman papa Heeseung.

"Na, nanti sering - sering samperin aku ya." Ucap Jeno tersenyum.

"Bang, iya aku bakal ngunjungin abang." Balas Jaemin menahan tangisnya.

"Jangan nangis, nanti Nono sedih. Jaga diri ya, bye aku pergi dulu." Jenopun melambaikan tangannya kearah Jaemin.

"KAMU JUGA JAGA DIRI!" Teriak Jaemin saat Jeno telah memasuki mobil.

"Amankan sekarang?" Tanya Haechan.

"Aman dong." Balas Heeseung.

"Finally, hidup gue aman tentram dan damai." -Haechan

"Mau gue traktir ngga nih bestih? Acara kita sekarang hidup damai." -Jay

"BOLEH BOLEH UWON MAU ES KRIM!!" -Jungwon

"Ah lo mah es krim terus." -Sunghoon

"Apa? Nda suka?" -Jungwon

"Jay, gue juga mau es krim dong." -Sunghoon

"HUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU" -All kecuali Sunghoon

"Suka - suka ice prince dong." -Sunghoon

"Jaem, lo gapapa?" Heeseung khawatir dengan Jaemin yang hanya menatap pandangan kosong.

"Ngga, gue gapapa. Pulang aja yo." Ajak Jaemin.

"AYO GUE KANGEN KASUR." Teriak Haechan heboh.

-THE END

HALO SEMUAAAAAAAAAAAAAAAAAA

MAAF YYA JARANG UP SY SIBUK HEHEEEEEEEEEE

UDAH END AJA BOOK NNA HHEE

MAAF YYA KALO PENDEK, OTAK SAYA BUNTU

MAKASI YANG UDA DUKUNG BOOK INI SEMOGA DIBALAS SAMA TUHAN YHAAAAAAAAA

AYO YG BELOM VOTE, VOTE DLO APA GUE JATUHIN KE JURANG?

OKIE KAYA GTU AJA TENGS SEMUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

-chae (^∀^●)ノシ

VILLA : ENHYPEN & NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang