Day 7

2.4K 377 30
                                    

⚠WARN BXB!

Top Jeno.
Bottom Haechan.

Jangan salah lapak! Homophic menjauh!

~🐶🐻~

Hari terakhir.

Jeno sekarang tengah berkumpul di taman rumah sakit tempat Haechan di rawat. Bersama para teman dan kakak nya.

"Jadi yang kamu omongin kemarin bener?" tanya Hendery.

Jeno mengangguk pelan. Dia menatap mereka para teman nya yang sama shock nya seperti Hendery "Ini beneran ga sih? Trus hantu Haechan nya dimana?" tanya Jaemin.

"Nah itu masalah nya, aku ga liat Haechan dari semalem" sahutnya.

Angin yang berhembus di taman itu tak membuat pikiran Jeno tenang. Apalagi Haechan yang tiba-tiba hilang tanpa kabar.

"Apa sebab Haechan di santet?" tanya Mark.

Mereka semua menatap Jeno, itu belum di jelas kan. "Aku juga gatau kak, daddy gabilang apapun tentang itu"

"Yailah, Manusia se gemoy Haechan siapa coba yang bakal santet? Ga waras ntu orang yang ngesantet" kesal Yangyang.

Pasalnya, dia sudah melihat wajah Haechan yang tak sadarkan diri di kamar rawat nya. Dan itu sungguh menggemaskan.

Apa yang di ucapkan Yangyang di setujui semua nya.

Ketika keseriusan percakapan mereka, suara dari ponsel Jeno mengalihkan atensi nya.

Jeno langsung mengangkat panggilan ketika nama kontak sang mommy yang tertera di layar.

"Ya mom?"

"Jen cepet kesini! Ini daddy mu kerasukan! Raga echan juga kejang-kejang!"

"Hah? Maksudnya gimana sih? Kenapa ga lapor dokter?"

"Tadi daddy mu ngelarang. Cepetan kalian kesini! Mommy takut"

"Wait mom"

Setelah panggilan berakhir, dia menatap keseluruhan orang disana. "Echan kejang, cepet kesana"

Sekelompok pemuda itu berlari cepat menuju ruangan Haechan. Tak peduli drngan banyak keluhan dari berbagai pihak karna kegaduhan mereka.

Saat sudah berada di koridor kamar Haechan. Mereka melihat kedua orang tua Hendery dan mommy Jeno berada di luar ruangan dengan wajah panik.

Jeno melihat pintu, dia bisa melihat asap kegelapan disana. Setan dengan niatan jahat, yang ingin melukai daddy nya dan Haechan.

"Jen, daddy mu"

Jeno mengelus pelan punggung sang ibu "Daddy pasti gapapa, mommy tunggu disini bareng kak Mark ya? Jeno bakal masuk"

"Jangan Jeno, itu bahaya" sahut Renjun.

Jeno menatap mommy nya "Mommy percaya kan sama Jeno? Sekarang mommy tetep diam disini bareng kak Mark. Jeno bakal balik lagi sambil bawa daddy sama echan"

Dengan cepat, dia langsung berlari masuk ke ruangan Haechan. Dan mendapati daddy nya yang melayang di pojok ruangan yang di kendalikan oleh si setan.

Setan yang sedang menguasai tubuh Haechan mengendalikan tubuh Jaehyun untuk melayang dan terbentur langit-langit.

"Haechan stop!"

Sosok Haechan menoleh kearah Jeno. Tatapan yang berbeda, ini menyeramkan. Jeno sangat tak mengenali sosok Haechan di depan nya.

"Kamu siapa? Kenapa kamu disini? Balikin Haechan aku!" teriak nya.

Si sosok Haechan tertawa jahat mendengar nya "Hahah kau mencari Haechan? Sayang sekali dia sudah di panggil tuhan kemarin malam"

Jeno mengepalkan tangan nya emosi. Tidak mungkin, Haechan nya pasti bisa bertahan.

Si pria tampan itu menatap daddy nya yang sudah tak berdaya di pojok ruangan. Sial, setan ini melukai daddy nya.

Jeno langsung melepaskan kalung nya dan dengan cepat memasangkan di leher Haechan. Dia menyatukan kedua tangan nya dan merapal doa.

Sosok setan atau lebih tepat nya sosok iblis di dalam tubuh Haechan kepanasan. Sosok itu tak bisa mengelak ketika kalung salib dan rapalan doa Jeno mengarahkan pada nya.

"AKHHH PANASS! TIDAKK! JIKA AKU MATI AKU AKAN MEMBAWA HAECHAN AKHHH! JUNG JENO KAU MENDENGARKU AHHAHA AKU AKAN MEMBAWA HAECHAN! AKHHH"

Jeno tak mengubris semua ucapan iblis di depan nya. Sejujurnya, semua tenaga nya sudah terkuras habis untuk melawan nya. Tapi tak apa, demi daddy dan Haechan. Dia harus melakukan nya.

Hingga teriakan nya tak terdengar lagi. Jeno membuka mata nya, dan mendapati tubuh Haechan yang sudah ambruk di lantai.

Jeno mengangkat tubuh mungil itu dan merebahkan nya di bankar rumah sakit. Dia pun beralih kepada sang daddy.

"Ceroboh, mau melawan kau tak membawa apapun" oceh nya. Dia memapah tubuh bongsor sang daddy untuk dia rebahkan di sofa.

Hingga tubuh nya ambruk di karpet  setelah dia selesai merebahkan daddy nya. Nafas nya tak beraturan, dia seperti kehabisan pasokan oksigen untuk di hirup.

Dia mendengar suara ketukan pintu, tapi sebelum melihat orang yang datang, pandangan nya langsung hitam.

Dan dia tak sadarkan diri.

🐶🐻

Sudah satu hari setelah kejadian, Jeno tak sadarkan diri. Dan teman-teman nya tak absen untuk stay di kamar rawat Jeno.

"Eunghh" lenguhan terdengar. Membuat Mark yang masih membuka mata nya mendekat.

"Akhirnya kamu sadar, ada yang sakit?" tanya nya.

Jeno menggeleng, dia memegangi kepala nya yang terasa pusing bukan main. "Daddy sama Echan gimana?" tanya nya dengan suara serak.

"Daddy gapapa, tapi Haechan--"

Jeno mengernyit ketika sang kakak menunda ucapan nya. Dia masih menunggu lanjutan nya "--huftt kamu yang sabar ya"

"Apa maksud kakak?" tanya nya.

Mark masih bungkam, dia tak bisa melanjutkan nya lagi. "Kakak jelasin heh!" kesal nya.

Membuat teman-teman nya yang masih tertidur di sofa atau di karpet bulu terbangun "Kenapa Jen?"

Pintu kamar rawat Jeno terbuka dan masuklah Hendery "Kak Hendery ayo jelasin apa yang di maksud kak Mark! Haechan gimana? dia baik-baik aja kan?"

Hendery menatap Mark dan menghela nafas "Jen, Haechan udah gaada"

***

Chap terakhir uhuyy

Jangan lupa vote sama koment yaa.

Tinggal epilog nih hehe.

7 Day's | NOHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang