26'Pemarah

126 17 0
                                    

Setelah proses nya selesai, Name dan Inumaki untuk sementara tinggal di rumah sakit. Sedangkan Toga dan Kara tinggal di rumah dengan Sai.

Tenang saja, di rumah sudah ada Ibu Mertua nya Name. Jadi kalau ada apa-apa mertua nya bisa langsung menolong nya. Terlebih lagi, kurang lebih Sai tidak mengerti mengurus anak kecil.

Apa lagi bayi.

Dan untung nya setelah berminggu-minggu di rumah sakit Name dan Inumaki sudah pulang bersama bayi kecil mereka. Kesenangan menyelimuti rumah mereka.

Oeee oeee oeee

"Duhh cupcupcup, cucu Oma..."

"Name, kau istirahat lah. Biar aku dan Sai yang membereskannya,"

"Tidak perlu Toge-san, aku bisa."

"Yang dikatakan suami mu benar Name, kau istirahat lah."

"Tapi, aku tidak mau merepotkan Sai dan Toge-san bu..."

"Oh ayolah, kita berdua adalah saudara. Sudah sewajar nya aku membantu mu Name. Yaaa, walaupun kita bukan saudara kandung."

Name terharu banget sama Sai. Walaupun bukan saudara kandung, Sai tetap memperlakukan Name layaknya adik kandung. Mengurus Name, menjaga Name, melindungi Name, dll.

"Baiklah...."

"Toga, Kara. Jaga mama kalian ya. Jangan sampai dia mengerjakan pekerjaan rumah."

"Siap Oma! Ayo Kara, kita temani mama!"

"I-iya kak.. Tapi tangan Kara jangan ditarik!"

Mertua Name, Inumaki, dan Sai terkekeh karena kelakuan mereka berdua. Mertua Name terus menatap ketiga cucu nya dan menebak sesuatu di masa depan.

"Toge, ibu rasa nanti Kai akan menjadi anak yang pemarah dan penyabar."

"Bagaimana ibu bisa tau? Dia masih bayi."

"Hahh. Toge, kau merasakan sesuatu saat menggendong Kai?"

"Eeee.. Iya..???"

"Apa itu?"

"Aku merasa nyaman, dan saat aku melihat Kai entah kenapa emosi dan kekhawatiran ku semakin berkurang."

"Nah, itu ciri-ciri nya."

"Maksud ibu?"

"Biasanya seorang ayah menggendong anaknya saat baru lahir, jika emosi dan kekhawatirannya berkurang anak itu kemungkinan akan menjadi orang yang penyabar tapi pemarah."

"Ooohh"

"Kau lihat sendiri kan, Toga mempunyai sifat periang dan ceroboh. Kara mempunyai sifat yang agak pendiam, tapi kalau diganggu dia akan kesal. Kai mungkin nanti nya akan menjadi pemarah, tapi sebenarnya dia itu penyabar."

(Astagah, aku jadi kembali mempelajari IPA saat SMP) batin Sai.

"Oohh.. Begitu ya..."

"Mungkin nanti kau harus lebih sabar ya. Kalian sudah mempunyai 3 anak. Yaaaa.. sebenarnya Ibu ingin mempunyai 4 cucu sih. Tapi 3 sudah cukup lah ya."

(Astagah.....)

"Toge, ini kau gendong dulu."

"Ibu mau kemana?"

"Ibu masih punya banyak urusan di kantor. Kalau sudah selesai, ibu datang lagi kesini. Oh ya, nanti kau ke kamar Name."

"Untuk apa?"

"Ya menyusui Kai lah, memang nya kamu bisa menyusui Kai hah???"

"Eh.. Iya. Hehehehe"

"Hahh, yasudah ibu pergi dulu ya. Sampaikan salam Ibu kepada Name nanti. Sai, jaga Name ya."

"Baik... Eeee.."

"Panggil saja aku Ibu. Secara Name menyebut aku Ibu, berarti aku Ibu mu juga."

"Baik ibu."

"Ibu pergi dulu ya. Kalian hati-hati. Daaah"

(Sebentar, kan dia yang mau pergi. Kenapa bilang hati-hati kepada kami?) batin kedua nya.

"Sai, gw ke kamar Name dulu ya."

"Yo, silahkan."

"Lu gapapa kan disini sendiri?"

"Sans, gw bisa sendiri. Lagi pula pacar gw chat tadi. Jadi nya gw ga bosen nanti."

"Ohh oke. Gw kekamar Name ya."

"Yooo"






-keizory

H o s h i - Inumaki Toge x Readers [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang