06. Debate

282 23 0
                                    

***

Kini terdapat seorang wanita cantik lainnya yang tengah berada di sebuah ruangan yang penuh dengan perabotan rumah Tangga.

Salah satunya adalah Kamar. Wanita Cantik ini, terlihat menutup kedua telinganya dengan erat dan tak memperdulikan suara keras yang berada di luar sana Masuk ke dalam pendengarannya.

Rambut panjangnya yang diikat dengan Pita hitam, Dres keabu-abuan dan dicampuri warna lain, dan sendal putihnya yang cantik. Wanita cantik ini terlihat sangat sederhana dalam segala sisi.

Dan wanita cantik ini berbeda dengan para Wanita lainnya. Ia tak pernah sekali pun terlihat seperti wanita di luar sana yang harus berpakaian seksi dan terbuka diluar maupun dalam rumahnya.

Yoo Jimin. Namanya. Dan Karina Merupakan Nama Panggilannya. Wanita cantik sederhana dan menjunjung tinggi prinsip hidupnya. Karina tak pernah sekali pun Gagal dalam hal melakukan sesuatu.

Namun, Kali ini. Ia sudah tak dapat menahannya lagi. Ia tak tahan mendengar bahkan melihat perdebatan diantara Keluarganya dengan salah seorang Saudaranya.

Plakkk

Seketika Karina menutup kedua matanya dengan ketakutan yang teramat sangat. Pun saat cairan indah turun dari kelopak matanya, sudak membuktikan bahwa dirinya telah tak dapat lagi menahan air matanya. Saat mendengar suara Pukulan demi pukulan keras di luar sana terhadap salah seorang yang kini tengah menerima hukuman.

Karina pun langsung berdiri dari tempatnya dan berlari ke arah tempat tidurnya. Saat menyadari ada seseorang yang akan datang ke dalam kamarnya.

Memegang erat Spreinya dengan begitu kuatnya bersama dengan berlinangnya air matanya di sana. Wajah cantiknya yang tidak seharusnya di basahi oleh cairan air mata, kini sudah tak dapat lagi di hindari.

Hidup dalam Tekanan Keluarga Merupakan Sarapan Tiap Hari Bagi Karina dan hal yang paling berat dalam hidupnya. Ia tak pernah sekali pun Merasa Tenang ataupun Bahagia bersama dengan Keluarganya sendiri.

Jika Orang-orang sana berpikir bahwa Akan sangat beruntung Memiliki Sekeluarga Besar Macam Karina. Tapi, Bagi Karina. Semuanya itu hanya sebuah Topeng yang dibuat oleh satu orang dan satu orang tersebut adalah Appanya sendiri.

Ia selalu saja di paksa melakukan ini dan itu tanpa meminta pendapatnya sendiri. Layaknya Robot, Karina Tak Dapat Melakukan Sesuatu untuk melindungi dirinya dari Mereka semua. Terutama Appanya Sendiri.

Brakkkk

"Karina!!!!"

Dengan sigap Karina mengangkat kepalanya sembari menatap ke arah Tuan Yoo yang sedang menatapnya Tajam dan ia langsung menyembunyikan tangannya yang mulai gemetaran karena ketakutan.

Dengan Nafas Memburu Dan Pikiran yang penuh Dengan Amarah. Tuan Yoo melangkahkan Kakinya Yang tegas ke arah depan dan menghampiri Karina.

Tiba-tiba saja Tangan Karina di tarik dengan kasarnya oleh Tuan Yoo dan Membawanya Keluar dari dalam kamarnya.

Karina hanya bisa diam sambil mengasihani dirinya yang tidak bisa melakukan apa pun di sana.

Teruntuk sekian kalinya, Karina mendapatkan perlakuan kasar dari Appanya sendiri. Hidupnya Layaknya Seperti Drama yang penuh dengan Teori Sulit. Hanya karena dia Memilih Jurusan yang Salah dan Tak Diinginkan oleh Appanya itu. Membuat Tuan Yoo Marah Besar.

Dan hasilnya sangat memuaskan bagi Karina. Tapi, tidak dengan Tuan Yoo. Ia tak suka melihat Piala ataupun Piagam yang di dapatkan oleh Karina dari Jurusan Musik Dan Tari.

Ia tak pernah mengizinkan Putrinya ataupun Putranya mengenali Hal Seni ataupun Musik lainnya. Ia sangat tak suka bila mendengar anak-anaknya mulai bernyanyi. Termasuk Menarikan dari Musik tersebut.

CRY FOR ME (AETZY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang