Hari ini sangatlah menyenangkan, aku dan Lu guang bermain sepanjang waktu. Dan tidak terasa sudah malam saja.
"Lu guang.......aku lapar, ayo kita pergi makan"
"Hmmm.....baiklah ayo kita pergi, aku juga sudah lapar"
Kami memasuki sebuah kafe, disana aku memesan kue, sementara Lu guang memesan steak.
"Katanya lapar, tapi kok malah mesen kue?"
"Hehe.....aku lebih suka kue, hiraukan saja aku dan makanlah makananmu"
"Nyamm...nyamm.....kue ini sangat enak"
"Minum dulu, nanti keselek"
"Hehe....baiklah" Mengambil minuman yang ada di dekatnya. "Gluppp.....tapi ini minuman rasanya kok aneh ya? Ehhh.....ini alkohol, Lu guang jangan meminum minuman ini"
Tapi peringatan Xiaoshi terlambat, Lu guang sudah meminum minuman itu dari tadi. Dan alhasil Lu guang lansung ambruk di meja.
"M'bakk....."
"Iya tuan, ada apa?"
"Ini minumannya kok alkohol? padahal saya mesennya air putih. Lihat pacar saya jadi mabuk gitu, dia gak tahan sama alkohol."
"Aduhh....maaf tuan, ini salah saya.....saya salah memberi minuman"
"Ahh....baiklah, kalau begitu saya pergi dulu, lain kali hati-hati m'bak."
"Duhhh.....bahaya nih kalo Lu guang mabuk, bisa berantakan barang-barang di toko" Xiaoshi segera merangkul Lu guang, dan memanggil taksi.
Sewaktu di dalam taksi, Lu guang membuka matanya.
"Ehhh......udah bangun?"
Lu guang hanya diam saja.
"Hmmm....pasti masih mabuk nih anak"
Lu guang menggenggam tangan Xiaoshi, dan memberikan kecupan yang lembut dibibir Xiaoshi.
"Ahhh....apa yang kau lakukan? ini masih di dalam taksi." Wajah Xiaoshi sangat memerah, sementara Lu guang hanya terkekeh dan tertidur kembali.
"Aduhh....maaf ya pak, jadi ngeliat kayak begituaan."
"Gak papa kok dek, tapi pacarnya agresif banget yahh.." Sang sopir pun terkekeh.
"Duhhh...Lu guang, kenapa coba ciuman pertama kita itu harus di dalam taksi, itupun disaksikan oleh pak sopir?" Benak Xiaoshi.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersamamu (Link Click)
RomanceMendapatkan surat dari masa depan, dimana dirimu yang dimasa depan mengatakan bahwa sahabat terbaikmu sudah tiada. Sekarang percaya atau tidak percaya, yang bisa dilakukan pemuda itu hanya memastikan hal itu tidak terulang.