14

1K 137 11
                                    

Hari ini Viktor membawanya untuk menemui orang tuanya,jujur Jisella sedikit gugup bertemu dengan ayah dan ibu Viktor

Lagipula siapa yang tidak gugup jika bertemu dengan orang terkaya di negaranya,semua orang pasti gugup sama seperti Jisella

Viktor yang paham kegelisahan Jisella, menggenggam tangan wanita itu sepanjang perjalanan

Jantung Jisella semakin berdetak kencang ketika mobil sport milik Viktor memasuki sebuah mansion besar bergaya klasik

"Jangan takut okey??"

"Tidak bisa"

"Mommyku baik"

"Ayahmu??"

"Kalau dia tergantung mood" jawab Viktor sambil terkekeh

"Aishh"

"Sudah ayo keluar saja,apapun yang terjadi nanti,aku akan berada di sampingmu"

Akhirnya mereka turun dan memasuki mansion besar itu bersama

Jisella sangat takjub setelah pintu besar itu terbuka menampilkan interior-interior bergaya klasik dan para pelayan yang menunduk menyambut kedatangan Viktor

Rumah lama Jisella bahkan tidak ada setengahnya dari mansion milik keluarga Alvaro ini

"Selamat datang tuan Viktor" sapa seorang wanita yang cukup tua yang Jisella tebak adalah kepala pelayan disana

"Dimana mom??"

"Diruang tengah bersama tuan"

"Baiklah terimakasih bi"

Viktor membawa Jisella kesebuah ruangan besar lainnya

Dari jauh Jisella dan menangkap persepsi pria paruh baya yang sangat tampan sedang mengobrol ringan dengan wanita tua yang masih sangat cantik di depannya

"Mommy" Viktor menyalami tangan wanita itu diikuti Jisella

Anehnya Viktor tak menyalami tangan ayahnya

Jisella tentu merasa sungkan jika tidak menyalami tuan Alvaro, alhasil Jisella memberanikan diri mendekati pria itu dan menyalami tangannya

Pria itu tak bicara apapun ketika Jisella menyalami tangannya

"Cantik sekali siapa ini V" tanya ibu Viktor

"Wanitaku"

Wanita paruh baya itu beralih menatap Jisella

"Siapa namamu cantik??"

"Jisella,Jisella Annasthasia"

"Wah..namanya juga cantik"

Jisella tersenyum menanggapi ucapan ibu Viktor

"Apa yang membuatmu membawanya kemari" tanya ayah Viktor

Suaranya benar-benar mengintimidasi,membuat Jisella sedikit menunduk tak mau menatap pria paruh baya itu

"Aku akan menikah dengannya"

"Menikah??dia sudah tau apa yang terjadi denganmu??" Ucap pria itu dengan tampang meremehkan yang tercetak jelas di wajahnya

"Dia hamil anakku"

Namun pria itu malah berdecih

"Kau yakin itu anakmu"

Jisella yang mendengar kalimat itu langsung mendongakkan wajahnya dan menatap tajam pria paruh baya itu

"Semua wanita yang kau masuki dan hamil tentu akan meminta pertanggungjawabanmu,siapa yang tidak ingin menjadi bagian keluarga Alvaro hm..jangan bodoh"

devilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang