Epilog

705 89 43
                                    

Hallooo...

Happy reading :)

⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️

Seminggu setelah kejadian dimana Nanon mengalami mimpi buruk yang amat sangat menakutkan, Nanon memilih mengurung dirinya didalam kamar. Bahkan Tay dan juga Marc sudah lelah mencoba agar Nanon mau keluar dari persembunyiannya.

Saat ini beberapa temannya sedang datang karena Tay meminta bantuan mereka untuk membujuk adiknya keluar dari dalam sana.

"Non... Lo ngapain sih didalam keluar napa, lo gak kasian liat bang Tay sama Marc. Mereka khawatir banget sama lo"ujar Pawat tetapi tak ada jawaban dari dalam sana.

"Non... Gue mau minta maaf. gue pernah ngomong kalo lo harus dapet karma karena lo sering mainin perempuan"ujar Chize "tapi gue itu bercanda doang Non gak serius. Jadi gue gak nyangka kalo lo bakal dapet karma sekejam ini"lanjutnya yang langsung disenggol oleh Jane.

"Lo ngapain ngomong gitu sih, yang ada malah makin galau dia"bisik Jane.

"Gimana mau keluar anaknya?"tanya Tay yang tiba tiba muncul entah dari mana.

Mereka bertiga hnya menjawab dengan gelengan kepala sambil menghela napas lelah.

"Biar gue aja yang bujuk tu bocah"

"Non... Lo ngapain sih bertindak kayak bocah gini, lo buat semua orang khawatir sama lo, lo gak kasian sama Chimon, Chimon liat lo begini pasti dia bakal sedih. Sekarang keluar lo, lo harus ketemu sama Chimon"

Pintu kamar terbuka memunculkan sosok Nanon dengan kentung mata yang terlihat begitu hitam seolah orang itu sudah tak tidur berhari hari.

"Bai... G..gu..gue. Sa..la..h, gg..gu..e ga...k ber..hasil nah..an Chi..mon"isakan Nanon terdengar begitu memilukan mebuat siapapun yang ada disana dapat mersakan kesedihannya.

"Lo ngomong apasih?"tanya Bright, orang yang berhasil mengeluarkan Nanon dari persembunyiannya.
"Lo tenang dulu lo ceritain semuannya sama gue, kenapa lo sampek kek gini, kenapa lo gak muncul lagi dirumah sakit"

Nanon menceritakan semua mimpi yang dialaminya membuat Bright, Tay, jane, Ohm Dan Chize mengerti kenapa Nanon seperti ini, pasti rasa bersalah begitu menggerogoti dirinya sehingga Nanon merasa kepergian chimon adalah kesalannya.

"Itu bukan salah lo Non, kalo pun Chimon memilih pergi itu bukan salah lo tapi itu keputusan dia. Jadi lo gak perlu nyalahin diri lo sendiri kayak gini"ujar Bright setelah menyimpulkan masalah yang dialami Nanon. "Kalo Chimon tau lo begini gue gak bisa bayangin gimana sedihnya dia"lanjut Bright sambil menatap kosong benda yang ada dihadapannya.

"Kenapa lo nolak untuk pergi sama Chimon, kalo ujung ujungnya lo bakal ngelakuin hal kayak gini. Itu sama aja lo bunuh diri kan. Kenapa lo gak ikut aja langsung sama Chimon dari dari pada mati perlahan dan nyusahin gue sama Marc?"repetan panjang Tay yang mengungkapkan kekesalannya pada adiknya itu.

Yang lain menatap Tay dengan pandangan takjub, mana ada seorang saudara mengharapkan kematian saudaranya, sedangkan Tay malah menyuruh Nanon untuk pergi dengan Chimon.

"Gue belum pengen meninggal bang"jawab Nanon.

"Dengan lo gak makan makan hampir 3 hari lo pikir lo gak bisa lewat"

"Maaf bang, gue gak maksud buat lo sama yang lain Khawatir"ujar Nanon menundukkan kepalannya pertanda jika dirinya benar benar menyesal dengan tindakannya beberapa hari ini.

Tay hanya menghela nafas lelah dan pergi dari sana meninggalkan yang lain dengan suasana yang begitu tegang. Mereka tidak tau jika Tay sangat menyeramkan saat marah.

Make You MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang