Prolog

0 0 0
                                    

Kanaya bingung, tiket untuk pergi ke negeri sakura telah berada dalam genggamannya. Seharusnya ia sekarang merasa amat bahagia. Mengingat Jepang merupakan salah satu negara yang sangat ingin ia kunjungi.

Namun sebuah fakta menarik yang baru saja dibagikan oleh sahabatnya, Farah. malah membuat rasa bimbang menggerogoti hatinya.

60-80% penduduk Jepang adalah atheis. dan hanya 3-4% penduduk Jepang merupakan pemeluk agama Islam.

berbagai pikiran negative menyerbu. Apakah ada makanan halal disana? bagaimana caranya ia bergaul, jika seandainya dirinya hanya satu satunya pemeluk Islam di kelas yang akan ia tempati nanti?
apakah semua teman-teman dikelasnya akan menjauhinya? atau yang lebih parahnya malah memusuhinya.

puk!

sebuah tangan menepuk pelan pundak Kanaya. Kanaya menoleh sehingga mendapati wajah tenang dari sang Ayah. dengan tersenyum kecil Ayahnya berkata,

"Pergilah nak, percaya saja kepada Allah. Ayah yakin, Allah akan selalu melindungi hambanya."

Kanaya tersenyum sembari mengangguk kecil. menyetujui perkataan Ayahnya. benar, ia ada Allah lantas, kenapa ia harus takut hanya dengan manusia jika dirinya memiliki Yang Maha Besar?

"Makasih Ayah, naya pasti akan selalu mengingat Allah disana. Naya akan selalu shalat dan bersikap baik. Ayah tenang saja, Allah bersama Naya." Setelah itu Naya pergi menjauh dari sang ayah, mengikuti penumpang lain yang hendak naik ke pesawat.

Tanpa ia sadari, perjalanan penuh tantangan dan cobaan telah menantinya di negeri sakura.


Tarik napas, buang...

Assalamualaikum semua! Bagaimana tanggapan kalian tentang cerita ini? Maaf kalo ada kekurangan baik dari segi penulisan maupun yang lainnya....

Oh ya, jangan lupa bintangnya di pencet yah.... Kalo kalian berminat bisa dung kasih keripik pedasnya, kebetulan aku suka banget keripik pedas :v

Ok...see you in the next chapter guys!

Assalamualaikum KeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang